Alkitab merupakan buku yang penuh dengan kumpulan mujizat, baik itu besar maupun kecil. Alkitab sendiri dimulai dengan mujizat ketika Tuhan berkata "jadilah terang" dan terang itu jadi, berlanjut ketika Bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, Nabi Elia, Nabi Elisa, dan nabi-nabi lainnya. Tetapi mujizat-mujizat itu semakin meningkat ketika Tuhan Yesus muncul dan tidak pernah dituliskan dalam Alkitab bahwa mujizat-mujizat akan berhenti.
Markus 5, mengisahkan tentang seorang wanita yang menerobos kerumunan untuk menjamah jumbai jubah Tuhan Yesus dan menerima kesembuhannya, tetapi di akhir Markus 6 dituliskan bahwa setiap orang yang menjamah jumbai jubah Tuhan Yesus, mereka semua disembuhkan. Mujizat meningkat.
Tidak berhenti disitu, ketika Paulus mendoakan sapu tangannya dan memberikan itu, mereka yang menerimanya mengalami kesembuhan (Kis.19:21). Mujizat terus meningkat. Ketika bayangan Rasul Petrus mengenai orang sakit dan mereka di sembuh (Kis.5:15), adalah bukti peningkatan mujizat yang Tuhan terus kerjakan. Yesus sendiri berkata "...sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu..." (Yoh.14:12)
Nama Yesus Kristus bukanlah nama depan nama belakang. "Kristus" merupakan titel yang berarti "Sang urapan," "Yang diurapi." Tuhan Yesus Kristus adalah Tuhan dalam bentuk tubuh, yang hidup tanpa dosa di bumi, selama kurang lebih 30 tahunan. Dia disalib untuk dosa-dosa kita, dikuburkan selama 3 hari, dan bangkit. 40 hari kemudian, Dia naik ke Surga, Yesus kembali ke Surga tetapi "Kristus" tidak pernah meninggalkan bumi ini. Pengurapan tidak pernah meninggalkan bumi.
Nabi Elia, ketika dia terangkat ke surga dengan kereta api, dia meninggalkan pengurapannya pada mantel yang diambil oleh Elisa. Pengurapan, tidak pernah meninggalkan bumi ini. Pengurapan mencari tubuh untuk bisa menetap, untuk tinggal tetap. Dalam kisah kenaikan Kristus, pengurapan itu menetap tinggal pada tubuh para murid ketika mereka menantikan-nantikan di kamar loteng (Kis.1:8.)
Kita disebut tubuh kristus dan ketika tubuh Kristus berkumpul dan bersatu maka perkara besar dan mujizat bisa terjadi kapanpun. Kita dapat berkata kepada cancer dan dia harus pergi, kita bisa memerintahkan kemiskinan pergi dan kemiskinan harus pergi. Kuncinya adalah "Dimana ada ROH TUHAN disitu ada kemerdekaan" (2Kor.3:17)
Setiap mujizat yang dapat kita akses, adalah mujizat yang kita terima karena karya penebusan Kristus di kayu salib.
#1 PENEBUSAN DOSA -- Kita menerima mujizat penebusan dari seorang berdosa diubahkan menjadi kebenaran Allah, oleh karena karya penebusan Kristus di kayu salib. Alkitab menulis:
2 Korintus 5:21 (TB) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah
Janji diatas memang telah disediakan untuk kita, tetapi kita perlu tahu bahwa ada bagian yang menjadi tanggung jawab untuk kita lakukan. Kita diminta untuk menjadi pengelola roh yang baik (good steward of spirit). Caranya dalah dengan mendengarkan Roh Kudus, mentaati Roh Kudus, memperhatikan Firman Tuhan. Tuhan Yesus pun mengajarkan kita untuk menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Dia (Mat.16:24.) Barulah kita mengalami kemerdekaan dari dosa dan maut.
#2 KUASA KESEMBUHAN -- Tidak hanya dosa, kita pun dijanjikan kemerdekaan dari sakit penyakit karena bilur-bilur Kristus yang ditanggungnya di atas kayu salib. Alkitab jelas menuliskan:
1 Petrus 2:24 (TB) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Artinya, kita memiliki akses untuk mengambil dan menerima kesembuhan dan kesehatan berdasarkan apa yang Tuhan Yesus telah lakukan di atas kayu salib. Kesehatan dan kesembuhan telah disediakan bagi setiap kita, tetapi dalm hal ini pun ada bagian yang harus kita kerjakan: kita harus menjadi pengelola yang baik unutk tuubuh kita (good steward of body.)
#3 MISKIN GANTI KAYA -- Hal lain yang dapat kita akses karena salib Kristus adalah, Dia yang kaya, jadi miskin, supaya kita yang miskin jadi kaya.
2 Korintus 8:9 (TB) Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Bukan berarti selama berjalan di bumi Yesus hidup dalam kemiskinan, Dia menegrjakan pekerjaan Allah Bapa di bumi dalam kelimpahan. Yesus menanggung kemiskinan kita hanya ketika Dia berada di atas kayu salib.
Kasih Karunia Allah sudah menyediakan semua mujizat yang Tuhan berikan, tetapi Iman kitalah yang menarik dan mengambil mujizat-mujizat yang Tuhan sudah sediakan.
Kejadian 8:22 (TB) "Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.”
Tuhan jelas berkata kepada Nuh, bahwa selama bumi ada, ada 4 hal yang akan terus terjadi dan tidak akan berhenti berputar: 1)Tabur tuai, 2)Dingin panas, 3)Kemarau hujan, dan 4)Siang malam. Dan dari ke-4 hal tersebut, hanya ada satu hal yang dapat kita kontrol: "TABUR TUAI"
Ini bukan hanya berbicara tentang, tabur tuai dalam konteks bercocok tanam, berkebun, atau hal-hal lain yang bersifat alami/ natural saja. Tuhan Yesus justru mengambil prinsip siklus ini dan menggunakannya dalam konteks perihal supranatural.
Dalam Markus 4, Matius 13, Luke 8 Tuhan Yesus mengajar tentang Perumpamaan Penabur. Tentang seorang penabur yang menabur benih yang jatuh di empat jenis tanah. Hanya benih yang jatuh di tanah yang suburlah yang menghasil 30x, 60x, 100x. Dan Tuhan Yesus menjelaskan arti perumpamaan tersebut dengan berkata bahwa benih itu adalah Firman Tuhan, artinya Tuhan meletakkan potensi, kuasa di dalam FirmanNya untuk mengerjakan siklus tabur tuai.
Praktisnya, ketika anda merasakan gejala sakit penyakit dalam tubuh anda, anda dapat membuka Alkitab, temukan Firman Tuhan tentang kesembuhan, doakan dan renungkan terus Firman itu berulang-ulang, terus menerus, sampai benih firman kesembuhan itu berbuah, menggeser sakit penyakti itu, dan anda menuai kesembuhan.
Ketika anda teringat akan seseorang, saudara anda, rekan kerja anda, atau orang yang anda kasihi yang belum mengenal Tuhan. Mulai perkatakan firman Tuhan atas kehidupan mereka, karena dengan begitu anda sedang menabur benih dalam hidup mereka. Benih itu pasti akan berakar, bertumbuh dan akhirnya menghasilkan buah, karena Tuhan sendiri yang meletakkan kuasa dan potensi tabur tuai dalam FirmanNya.
Tidak hanya Tuhan meletakkan potensi tabur tuai di dalam (benih) FirmanNya, selanjutnya Tuhan Yesus berkata:
Lukas 6:38 (TB) Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Ini berarti APAPUN yang anda tabur, anda akan menerima kembali. "Berilah maka kamu akan diberi..." Tuhan tidak membatasi atau menentukan apa yang boleh diberi, Tuhan hanya berkata "berilah.." Kalau anda memberi penghakiman, anda akan diberi penghakiman. Ketika anda memberi kemurahan, anda akan diberi kemurahan.
Dan ketika anda memberi uang, maka anda akan diberi dan menerima uang -- kita harus menghancurkan pola pikir salah yang mengikat gereja Tuhan yang berpikir bahwa memberi uang mendapat uang adalah bentuk pamrih. TIDAK! Ini adalah Firman Kebenaran, Firman Tuhan yang diucapkan dan diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri.
Galatia 6:7-8 (TB) Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Kata "APA" mengacu pada "APAPUN" artinya apapun yang kita tabur, itu juga yang akan kita tuai. Lebih dalam lagi kita akan bandingkan dengan:
Efesus 6:8 (TB) Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.
Kebaikan yang kita tabur, akan kembali kepada kita. Tuhan yang akan membalas (reward) setiap perbuatan baik yang kita tabur. Artinya, setiap perbuatan kita, apa yang kita lakukan kepada orang lain, itupun akan kembali pada diri kita sendiri.
Seringkali kita berdoa dan meminta mujizat Tuhan terjadi dalam kehidupan kita. Padahal dengan kebenaran yang sudah kita ketahui hari ini, bisa jadi cara tercepat untuk mendapatkan mujizat kita adalah dengan menjadi jawaban doa dan menjadi mujizat bagi orang lain.
2 Korintus 9:6 (TB) Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
Ternyata, Firman Tuhan mengajarkan bahwa uang pun seperti benih juga memiliki potensi kuasa tabur tuai. Ini adalah ayat-ayat kunci yang dapat membuka pintu-pintu mujizat dalam kehidupan anda. Jangan abaikan firman ini, perhatikan, lakukan! Ingat bahwa ketika Tuhan memerintahakan kita untuk menabur, Dia tidak sedang berusaha mengambil sesuatu dari anda, justru sebaliknya, Dia sedang merencakan untuk memberkati anda berlimpah-limpah.
Bahkan dalam kisah Elia dan nabi-nabi baal (1 Raja-raja.18), ketika Elia menantang nabi-nabi baal mempersembahkan korban kepada Allah dan ilah mereka masing-masing. Yang tidak kita sadari adalah apa yang Elia lakukan dengan menuangkan bergalon-galon air di parit-parit yang dibuatnya sekitar altar, adalah bentuk taburan. Dengan cara itu, Elia berdoa kepada Tuhan dan api Tuhan menyambar persembahannya bahkan korban persembahan dan air di parit itu habis di bakar api Tuhan. Dan tak lama kemudian, kekeringan berhenti dan hujan turun. Sadarkah anda apa yang sedang terjadi? Tabur tuai! Elia menabur air dan dia menuai hujan. Apapun yang kau tabur, itulah yang akan engkah tuai.
Kisah lainnya yang tak jauh dari itu adalah Elia dan janda Sarfat (1 Raja-raja.17). Elia meminta roti pada janda itu, janda itu berkata "aku hanya memiliki sedikit tepung dan sedikit minyak." Tepung dan minyak adalah bahan utama pembuatan roti, tetapi sadarkah kita betapa perhitungannya manusia ketika diminta untuk menabur?
Terkadang ketika Tuhan meminta kita untuk melakukan sesuatu, dan kita dengan mudah menjawab "aku tidak punya sebanyak itu." Tahukah anda bahwa Tuhan tahu pendapatan anda, Tuhan tahu kalau saja anda mengatur itu dengan baik, maka akan ada cukup untuk melakukan apa yang Tuhan minta untuk kita kerjakan.
Coba bandingkan ketika anda sedang merencanakan untuk membeli sesuatu, ponsel baru, atau mobil baru -- maka anda akan mencari cara untuk berhemat supaya terkumpul uang yang cukup untuk membeli apa yang anda inginkan. Betapa berkorbannya kita ketika kita ingin melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri, tetapi ketika Tuhan memerintahkan sesuatu, seringkali kita mulai berhitung.
Sama halnya dengan janda Sarfat ini, dia sudah merencanakan sesuatu dengan minyak dan tepungnya. Dia berkata "... Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.” (1 Raja-raja 17:12b - TB.) Tetapi jawab Elia pada janda itu "...buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu."
Apa yang terjadi setelah janda itu membuat roti dan memberikannya pada Elia? kita tahu akhirnya tepung dan minyak itu tidak habis hingga kemarau berakhir. Mengapa itu bisa terjadi? Tabur tuai. Apa yang sesungguhnya sedang terjadi pada janda itu? Ini adalah penggenapan firman Tuhan yang berkata "Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai,..." dan "... Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya..."
Lebih dalam lagi saya akan menjelaskan bahwa Tuhan Yesus, Allah sendiri terikat dengan hukum tabur tuai ini. Tuhan Yesus berfirman:
Yohanes 3:16 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Tuhan Yesus adalah Benih Allah. Malam ketika Dia hendak disalibkan, Dia berdoa di taman Getsemani. Kenapa harus di taman? karena taman adalah tempat untuk menanam benih. Bagi Allah untuk bisa mendapatkan anak-anak, Dia merelakan Anak-Nya yang tunggal untuk menjadi benih dan tertanam. Tapi apa yang terjadi, bumi tidak bisa menahan Kristus, dan Dia bangkit menggenapi rencana Bapa membawa anak-anak bagi Bapa. Dia adalah Benih, yang tertanam sehingga kita bisa lahir kembali.
Dalam istilah pertanian/ agrikultur, kita mengenal dua jenis benih. Benih perenial yaitu biji yang hanya perlu sekali saja ditanam tetapi menghasilkan terus menerus, tahun demi tahun tanpa harus ditanam kembali. Dan biji annual yaitu benih yang terus mengalami siklus biji-bunga-buah; benih tipe ini perlu ditanam terus menerus, berulang kali untuk mendapatkan buah.
Tuhan Yesus adalah benih perenial, Dia tidak perlu menanggung salib & kematian berulang kali, dan alasan kenapa batu (penutup) itu harus tergulingkan, karena Benih itu terlalu kuat, menerobos dan mendobrak apapun yang menghalangiNya.
# BENIH -- Taburlah apa yang anda ingin tuai
# MUSIM -- Di alam natural, benih anda menunggu musim yang tepat untuk ditanam, contoh bulan yang tepat untuk menanam jagung adalah di sekitaran bulan mei-juli. Tetapi di alam supranatural benih anda menentukan musim anda selanjutnya. Apapun yang anda tanam hari ini, akan menentukan apa yang akan anda terima musim anda yang selanjutnya.
# TUAN -- Benih yang Tuhan percayakan kepada anda, sepenuhnya ada dalamn kuasa anda. Anda adalah tuan atas benih yang Tuhan sudah percayakan. Jangan lagi menyalahkan Tuhan dan bertanya mengapa tidak ada tuaian, bercerminlah dan lihatlah, sudahkan anda menabur benih yang Tuhan berikan pada anda. Mungkin ada sudah berpuasa, berdoa, tetapi justru anda tidak menabur, maka tidak akan ada tuaian, sebab benih itu anda simpan saja. Jadilah hamba yang setia atas benih itu.
Link Ibadah Victory Community Church: