Matius 10:1-31
Tidak takut akan manusia
Tiga kali dalam bagian ini Yesus berkata, 'Jangan takut' (Ay.26,28,31).
Konteksnya adalah Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit. Saat Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, Ia mengutus mereka melakukan misi (pelatihan teologis harusnya sangat praktis!).
Dia mengirim mereka (dan kita) untuk mengikuti teladan-Nya: * Untuk memproklamirkan: ‘Kerajaan surga sudah dekat (Ay.7) * Untuk menyatakan: ‘Sembuhkanlah yang sakit’ (Ay.8)
Ketika Yesus mengutus mereka, Ia memperingatkan mereka bahwa mereka akan menghadapi banyak pertentangan: 'Aku mengutus kamu seperti domba di antara serigala' (10:16a). Mereka akan membutuhkan kebijaksanaan yang murni (‘jadilah secerdik ular dan setulus merpati’, Ay.16b).
Mereka akan ditentang oleh ahli-ahli agama (Ay.17), diperhadapkan dengan kebencian (Ay.22), dianiaya (Ay.23) dan disebut demonic (jahat) (Ay.25). Dalam konteks inilah Yesus berkata tiga kali, 'Jangan takut' (Ay.26,28,31).
1. Jangan takut tentang apa yang akan kamu katakan
Pertama, Ia berkata, 'Jangan takut kepada mereka' (Ay.26). Anda tidak perlu takut pada orang lain, betapa pun kuatnya mereka (misalnya dewan lokal, gubernur dan raja, ayat 17–18): 'Tanpa disadari, mereka telah mengontrol Anda dan saya dengan alasan memberi bantuan, memberi Anda sebuah platform untuk memberitakan kabar Kerajaan Sorga! Dan jangan khawatir tentang apa yang akan Anda katakan atau bagaimana Anda akan mengatakannya. Kata-kata yang tepat akan muncul dengan sendirinya; Roh Allah Bapa Anda akan berkata-kata dalam Anda' (Ay.17–18).
2. Jangan takut terhadap apa yang akan dilakukan orang lain kepada Anda
Kedua, daripada takut pada mereka yang dapat 'membunuh tubuh, tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa', takutlah pada Tuhan, 'yang dapat menghancurkan jiwa dan tubuh di neraka' (Ay.28). Miliki rasa hormat yang benar dihadapan Tuhan yang Mahakuasa, dan juga Tuhan yang penuh kasih. 'Simpan rasa takut Anda untuk Tuhan, yang memegang seluruh hidup Anda - tubuh dan jiwa – seluruhnya ada dalam tangan-Nya' (Ay.28).
3. Jangan takut dengan apa yang akan terjadi pada Anda
Ketiga, Ia mengatakan bahwa jika Anda takut kepada Allah, Anda tidak perlu takut pada siapa pun juga. Tuhan memegang kendali tertinggi: ‘Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.’ (Ay.29). Bukan hanya Dia memegang kendali, tetapi Dia juga sangat mencintaimu: 'Bahkan rambut kepalamu semuanya terhitung oleh-Nya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.' (Ay.30–31). Tuhan peduli akan apa yang terjadi pada Anda bahkan lebih daripada yang Anda lakukan (Ay.30).
Mari kita berdoa : Tuhan, terima kasih ketika Engkau menganggap aku berharga dan sangat mengasihi aku. Bantu aku untuk mengerti cinta-Mu, percaya pada-Mu, dan tidak takut akan apapun juga.