Dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan bahagia oleh perbuatannya.
Yakobus 1 : 25
Suatu ketika setelah mengeluarkan uang dari ATM, dan saat akan pergi, tiba-tiba timbul pertanyaan "Tadi sdh ambil kartu ATM, apa belum, ya?" Lalu cek di dompet, ohh ternyata sudah. Pernah juga ketika mau pergi sudah di jalan depan, bertanya dalam hati "Tadi sudah kunci rumah belum, ya?
Seringkali kita bisa mejadi segera lupa akan banyak hal dalam hidup ini. Padahal mungkin di rumah, kita biasa mudah sekali marah pada anak-anak karena mereka cepat lupa dengan apa yg kita sampaikan. Marilah kita jujur kepada diri sendiri.
Allah mengerti akan karakter manusia yang spt ini. Itulah sebabnya, dalam hikmat Roh Kudus, Yakobus menuliskan bacaan ini untuk kita. Bisa jadi kita begitu aktif dlm pelayanan; mengikuti ibadah/kebaktian, bakti sosial, pembinaan iman dan kegiatan lainnya, bahkan kita bisa doa semalam suntuk, berpuasa, dll. Tapi, kadang kita juga bisa jadi orang yang bertengkar dengan kata kasar, sampai menyimpan amarah. Kita sudah lupa tentang kasih dan mengampuni.
Sesungguhnya setiap kita dipanggil untuk bertekun dalam pengajaran hukum yang sempurna. Bertekun adalah kesungguhan anyg memerlukan kerelaan untuk melampaui banyaknya tantangan apapun dalam diri dan kita ikhlas menerima ajaran akan kehendak Allah. Marilah kita ingat bahwa Allah akan segala kehendakNya dan jangan segera lupa dengan apa yang jadi kehendak Alah dalam hidup kita. Amin
Pdt. Sendy