“Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” (Matius 24:44)

Hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi esok hari. Oleh karena itu, kesiapsiagaan menjadi sikap yang sangat penting dalam menjalani kehidupan ini. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan kita untuk berjaga-jaga, karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tidak kita duga (Matius 24:44). Kesiapan bukan hanya soal berjaga secara fisik, tetapi juga kesiapan rohani — hati yang senantiasa terhubung dengan Tuhan.

Menjadi siap sedia berarti kita hidup dengan kesadaran bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk memuliakan Tuhan. Kita tidak menunda-nunda kebaikan, tidak menangguhkan pertobatan, dan tidak mengabaikan panggilan-Nya. Kita belajar hidup dengan hikmat, menata waktu dan hati kita agar selalu siap dipakai Tuhan kapan saja dan di mana saja. Sebab orang yang bijak adalah mereka yang memanfaatkan setiap waktu dengan penuh tanggung jawab.

Namun kesiapsiagaan juga berarti kita tidak hidup dalam ketakutan, melainkan dalam iman. Kita menaruh pengharapan kepada Tuhan, bukan kepada keadaan. Ketika badai datang, orang yang siap sedia akan tetap berdiri teguh karena pondasinya kuat di dalam Firman. Kesiapan kita bukan karena kita kuat, tetapi karena kita melekat pada Sumber kekuatan sejati.

Hari ini, mari kita bertanya kepada diri sendiri: Apakah aku hidup dengan hati yang siap sedia? Siap untuk taat, siap untuk melayani, dan siap untuk bertemu dengan Tuhan kapan pun Dia memanggil. Jangan menunggu waktu yang "tepat" untuk berubah - sekaranglah waktunya. Biarlah hidup kita menjadi bukti bahwa kita adalah hamba yang setia dan siap sedia setiap saat.