Matius 5:43–6:24
Berbelas kasihan kepada orang lain
Memiliki belas kasihan pada sesama adalah inti pengajaran Yesus. 'Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi orang-orang yang menganiaya kamu, karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga' (5:44-45a). Kasih lebih dari sekedar menunjukkan belas kasihan, tetapi kasih adalah bagian penting dari cinta.
Yesus memberikan tiga alasan di dalam bagian mengapa Anda harus berbelas kasihan kepada orang-orang yang telah menganiaya Anda:
Pertama, mengasihani musuh Anda adalah mencontoh Bapa yang di surga – ‘Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga' (Ay.45a). Kasih Tuhan pun ada bagi orang-orang yang memusuhi dia: 'yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar' (Ay.45b).
Kedua, memiliki belas kasihan seperti ini menandai Anda sebagai orang yang bukan berasal dari dunia: 'Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?’ (Ay.46). Kita cenderung hanya mencintai orang yang seperti kita, atau yang kita sukai. Tetapi, Anda dipanggil untuk menjadi berbeda. Anda dipanggil menjadi seperti yang dimaksud oleh Dietrich Bonhoeffer, yaitu menjadi 'seorang yang "luar biasa"... ciri khas orang Kristen'.
Ketiga, ada hubungan antara memaafkan dan menerima pengampunan. Kita tidak dapat menerima belas kasihan Tuhan sendiri dan kemudian tidak menunjukkan belas kasihan kepada orang lain. Kita tidak mendapatkan pengampunan dengan memaafkan orang lain, tetapi Yesus mengatakan bahwa pengampunan kita terhadap orang lain sangat penting untuk kita dapat menerima pengampunan dari Tuhan. 'Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga, Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu' (6:14b–15). Setiap hari, terimalah belas kasihan dan pengampunan, serta milikilah belas kasihan dan ampunilah orang lain.
Yesus juga menjelaskan bagaimana Anda bisa mengungkapkan belas kasihan ini secara praktis dalam apa yang Anda kerjakan. Dia menyoroti pentingnya doa. Dia memberi tahu Anda untuk 'berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu' (5:44). Berdoa bagi musuh Anda dapat membantu Anda melihat mereka seperti Tuhan melihat mereka. Dalam doa, Anda berdiri berdampingan dengan mereka, menanggung kesalahan dan kesusahan mereka pada diri Anda sendiri, dan memohon kepada Tuhan untuk mereka. Doa adalah ujian kasih. Datang kepada terang kehadiran Tuhan mengungkapkan perasaan sebenarnya yang ada di dalam hati kita.
Belas kasihan juga merupakan inti dari Doa Bapa Kami: 'Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami' (6:12). (Tentu saja, ada banyak selain hal pengampunan dalam doa ini yang akan kita lihat nanti saat kita menjumpainya di Injil lainnya.)
Ketika kita berdoa, Yesus mengajarkan kita untuk:
1. Tetaplah tenang
‘Temukan tempat yang tenang dan terpencil, sehingga Anda tidak akan tergoda untuk bersandiwara di hadapan Tuhan’ (Ay.6a,).
2. Jagalah agar tetap jujur
‘Tetaplah sesederhana dan sejujur yang bisa Anda lakukan’ (Ay.6b).
3. Buatlah sederhana
'Dengan Tuhan yang begitu mengasihi Anda, Anda bisa berdoa dengan sangat sederhana' (Ay.9a).
Akhirnya, belas kasih juga harus menjadi inti dari pemberian kita. Kemurahan hati adalah bentuk belas kasihan pada orang lain. ‘Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu' (Ay.3-4).
Setiap kali saya membaca Khotbah di atas bukit, saya melihat betapa dalamnya saya jatuh dan saya sangat sadar kebutuhan saya akan belas kasihan.