Reborn
  
7 Habits Of Highly Effective People (4): THINK WIN-WIN (1)
Dipublikasikan pada 14 Maret 2023
13 min baca

Dalam pembelajaran tujuh kebiasaan orang-orang yang sangar efektif, tiga kebiasaan yang pertama berhubungan dengan pribadi kita masing-masing. Tiga kebiasaan tersebut wujud kemenangan pribadi yang diperlukan untuk mengembangkan karakter pribadi. Selanjutnya kebiasaan ke-4, 5, dan 6 adalah wujud kemenangan publik, yang akan kita pelajari hari ini adalah kebiasaan keempat yaitu Berpikir Menang-Menang. Nantinya di pelajaran terakhir kebiasaan ke tujuh merupakan pembaharuan diri dalam bentuk spiritual, mental, fisik, dan sosial/ emosional. Yang semuanya memerlukan perawatan dan pertumbuhan.

Dalam praktikknya kita melihat ada 6 Paradigma Interaksi Manusia:

1. Menang – Menang, Melihat kehidupan sebagai arena kooperatif, bukan kompetitif. Melihat dengan kacamata bahwa ada banyak untuk setiap orang, melihat dengan kacamata keberlimpahan. Semua pasti bisa dapat kemenangannya. Untuk interaksi dalam kerjasama tim, kolaborasi, sinergi, Menang – Menang menjadi pilihan untuk mencapai keberhasilan maksimum. Menang – Menang adalah satu satunya alternatif nyata dalam hubungan Kesalingtergantungan. Ini merupakan pola pemikiran paling tinggi dimana kita berpikir, orang lain menang dan kita juga mengalami kemenangan.

2. Menang – Kalah, Paradigma ‘Saya harus Menang orang lain Kalah’. Otoriter, hukum, pembandingan, kompetisi, bersaing. Untuk pertandingan, kejuaraan, atau kompetisi mungkin memilih Menang - Kalah menjadi penyemangat tim. Menang – Kalah dalam hubungan kesalingtergantungan adalah Kalah – Kalah dalam jangka panjang. Ketika anda selalu berprinsip pada pola pikir menang – kalah dalam kehidupan ini, suatu saat kebiasaan dari pola pikir ini akan menghasilkan kalah – kalah.

3. Kalah – Menang, Paradigma ‘Saya mengalah agar orang lain Menang’. Mengalah, lemah, permisif, patuh, tertekan. Jika anda menghargai hubungan dan persoalannya tidak begitu penting, anda mungkin memilih Kalah – Menang untuk meneguhkan orang lain. Atau jika anda merasa pengorbanan waktu dan tenaga untuk mencapai kemenangan apapun akan melanggar nilai-nilai lain yang lebih tinggi dengan kata lain tidak sepadan, contoh daripada bertengkar hanya karena masalah memilih makanan, makan anda memilih unutk mengalah.

4. Kalah – Kalah, Paradigma ‘Saya boleh Kalah asal orang lain lebih Kalah’. Balas dendam, filosofi bermusuhan, filosofi perang. Dalam konteks apapun Kalah – Kalah tidak cocok untuk diterapkan, tetapi permasalahannya banyak orang yang melakukkan hal ini. Banyak orang di pengadilan, untuk mempertahankan haknya akhirnya memilih kalah jadi arang, menang jadi abu, artinya sama-sama kalah, padahal solusinya hanya sesederhana meminta maaf dan komunikasi yang baik.

5. Menang, Paradigma ‘Saya berpikir Menang tidak peduli orang lain Menang atau Kalah’. Ini memunculkan egosentris dalam hubungan, dimana seseorang hanya memikirkan tentang dirinya sendiri. Tetapi dalam hal yang positif, dalam konteks skala prioritas, salah satu contohnya adalah jika nyawa anak anda dalam bahaya, menyelamatkan nyawa anak anda adalah menjadi kepentingan tertinggi, tidak peduli orang lain. Dalam praktiknya ada keadaan – keadaan mendesak yang mungkin memaksa kita untuk memutuskan, memilih untuk menang apapun resikonya.

6. Menang – Menang atau Tidak Sama Sekali, Jika solusi sinergistik, solusi yang disepakati oleh kedua belah pihak, alternatif yang lebih tinggi daripada Menang – Menang adalah Menang – Menang atau Tidak Sama Sekali.

Secara umum, paradigma interaksi manusia di-teori-kan seperti apa yang tertulis di atas, Alkitab pun mengajarkan mengenai hal interaksi manusia.

Pengkhotbah 3:1, 6 (TB) 1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. 6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;

Ecclesiastes 3:1, 6 (MSG) 1. There’s an opportune time to do things, a right time for everything on the earth: 6 A right time to search and another to count your losses, A right time to hold on and another to let go,

Salomo mengajarkan bahwa ada waktu untuk segala sesuatu, tetapi dari semuanya itu, dia menuliskan juga bahwa ada “..waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi …” dalam terjemahan The Message dituliskan “…count your losses…” – untuk menghitung kerugian anda. Perhatikan! Bukan menghitung berkat anda, tetapi menghitung kerugian anda. Artinya ada waktu tidak hanya untuk mengumpulkan tetapi juga ad waktu untuk membiarkan rugi, bahkan menghitung kekalahan dan kehilangan anda.

Pola pikir ini perlu dipahami dengan benar karena secara duniawi kita sudah diajarkan untuk selalu ingin menang, tidak mau kalah. Sebenarnya analogi inipun diterapkan dalam dunia bisnis juga, ketika anda memperhatikan sebuah toko melakukan promo harga murah untuk suatu barang tertentu, bahkan mereka menjual rugi barang tertentu, mereka sebenarnya sudah melakukan perhitungan dan pertimbangan bahwa dengan kerugian yang ada mereka mendapatkan pengunjung yang lebih banyak, “kerugian” yang mereka buat membuat pengunjung akhirnya datang dan membeli barang-barang yang lain, yang akhirnya malah membawa keuntungan bagi mereka. Terkadang ketika kita memutuskan dan memilih untuk membantu dan menolong orang, sepertinya kita kalah, kita rugi kita kehilangan uang, tenaga, tetapi sebenarnya itu bukanlah suatu kerugian.

Hidup anda bergantung dari cara berpikir anda, bagaimana anda melihat segala sesuatu adalah hal yang penting. Kemenangan Pribadi, kemenangan dalam diri anda mendahului Kemenangan Publik. Penguasaan diri dan disiplin diri adalah pondasi hubungan yang baik dengan orang lain. Harga diri yang sebenarnya berasal dari penguasaan atas diri sendiri, dari kemandirian yang sejati. Dan itulah fokus dari Kebiasaan 1, 2, dan 3. Anda harus mengalami kemenangan di dalam, barulah kemenangan di luar akan mengikuti. Berpikir Win – Win ini menjadi sangat penting untuk anda dapat mengalami kemenangan dalam semua hubungan yang ada dalam kehidupan anda.

Prinsip Menang – Menang adalah dasar keberhasilan pada semua hubungan kita dengan orang lain yang meliputi 5 dimensi kehidupan yang saling tergantung. Dimulai dari Dimensi Karakter lalu Hubungan kemudian Kesepakatan. Kesepakatan ini dijaga dalam lingkungan dimana struktur dan Sistemnya berlandaskan Menang – Menang. Dan ini memerlukan Proses, kita tidak dapat mencapai Menang – Menang dengan sarana Menang – Kalah atau Kalah – Menang.

DIMENSI (1) – KARAKTER

Ada 3 karakter yang dibutuhkan dalam paradigma Menang – Menang. Tiga karakter ini harus kita latih untuk kita dapat memiliki pola pikir win – win. Artinya ketika anda berbisnis, anda senang, partner anda juga senang, dalam hubungan suami istri, anda bahagia istri/ suami anda juga bahagia. Dalam keluarga, orang tua senang, anak juga senang. Anda sebagai bos senang, pegawai andapun juga senang.

1. Integritas (Integrity), adalah memegang teguh terhadap prinsip kehidupan dengan secara proaktif mengorganisasi dan melaksanakan diri di sekitar nilai-nilai itu setiap saat. Memenuhi janji dan komitmen yang bermakna. Artinya ucapan dan tindakan sama, artinya apa yang dipikir, dirasa, diucapkan, dan dilakukan sama. Dilihat orang maupun tidak dilihat orang sama.

2. Kematangan (Maturity), berusaha untuk mengerti membutuhkan tenggang rasa. Berusaha untuk dimengerti membutuhkan keberanian. Kematangan sebagai keseimbangan antara Tenggang Rasa dan Keberanian. Jika seseorang dapat mengekspresikan perasaan dan keyakinannya dengan keberanian yang diimbangi dengan pertimbangan akan perasaan dan keyakinan orang lain, maka ia sudah matang. Karakter Tenggang Rasa yang tinggi dan Keberanian yang tinggi sama sama perlu untuk Menang – Menang. Karakter Empati dan Berani berkonfrontasi positif.

Seseorang yang memiliki kematangan, selalu berpikir panjang. Hal yang paling sederhana adalah Ketika seseorang hendak mengunggah foto/ video media sosialnya, dia akan berpikir panjang, apakah hal tersebut bermanfaat? Apakah dampaknya? Mereka akan mengunggah yang penting, bukan yang penting posting (asal posting). Kedewaan in bukan maslaah usia, tetapi maslah pola pikir.

Mazmur 37:37 Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan;

Psalms 37:37 (TPT) But you can tell who are the blameless and spiritually mature. What a different story with them! The godly ones will have a peaceful, prosperous future with a happy ending.

Mazmur memposisikan orang yang tidak bersalah (blameless), orang yang tidak berdosa dan orang memiliki kematangan rohani di tempat yang spesial. Bahkan orang yang hidup secara kudus, Ilahi, akan mengalami kedamaian, kemakmuran, dan akhir yang indah. Hidup dengan integritas dan kedewasaan tidak perlutakut, karena cerita kita berbeda. Kita dijanjikan kedamaian, kemakmuran, dan akhir yang cantik, cerita kita berbeda.

3. Mentalitas Kelimpahan (Abundance Mentality), kebalikan dari mentalitas Kelimpahan adalah mentalitas Kelangkaan yang menganggap bahwa hanya ada satu kue di luar sana. Sehingga mereka berebut dan berpikir siapa cepat dia dapat. Terbatas, tidak ada yang bisa dibagi selain yang ada. Mentalitas Kelimpahan adalah bahwa ada banyak di luar sana untuk semua orang. Mentalitas kreatif, solutif. Mentalitas ini mengakui kemungkinan yang tidak terbatas untuk pertumbuhan dan perkembangan hubungan yang positif.

Percayalah bahwa setiap kita sudah memiliki porsi masing-masing dan kitaa tidak perlu nerebut dengan orang lain, dan berkat Tuhan tidak akan pernah salah alamat, berkat Tuhan pasti akan dicurahkanNya dalam kehidupan anak-anakNya. Tuhan dapat menolong dengan banyak orang, tuhan pun dapat menolong dengan sedikit orang. Jangan membatasi cara kerja tuhan, milikilah mentalitas kelimpahan. Mentalitas kelimpahan perlu dibangun dengan sengaja, ini memang bukan hal yang mudah tetapi ini dapat di latih.

DIMENSI (2) – HUBUNGAN

Kepercayaan sangat penting untuk mencapai keuntungan bersama (think win – win). Kita harus memelihara hubungan kita dengan semua pihak yang terkait dalam bisnis untuk mempertahankan tingkat kepercayaan yang tinggi. Kepercayaan / Nama baik tidak dapat dibangun dalam semalam. Proses seumur hidup yang harus dilakukan secara terus menerus. Dalam semua hubungan, satu hal yang penting adalah “ANDA DAPAT DIPERCAYA” oleh sebab itu anda membutuhkan nama baik.

Amsal 22:1 Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.

Proverbs 22:1 (MSG) A sterling reputation is better than striking it rich; a gracious spirit is better than money in the bank.

Proverbs 22:1 (TPT) A beautiful reputation is more to be desired than great riches, and to be esteemed by others is more honorable than to own immense investments.

Dalam hidup ini, untuk memilki kualitas yang baik, anda membutuhkan kepercayaan. Kepercayaan didapat dari nama baik. Alkitab pun berkata bahwa nama baik lebih baik daripada kekayaan, reputasi baik adalah modal yang besar dalam kehidupan anda. Mungkin anda tidak memiliki apa, tetapi Ketika anda memiliki nama baik, itu lebih berharga dibandingkan modal uang. Nama baik inlah yang membuat seseorang dapat percaya kepada anda. Orang dapat berkata apapun tentang diri kita, tetapi selama kita memiliki integritas dan kita tidak seperti apa yang buruk yang orang katakan tentang kita, maka Tuhan pasti membela kita.

“When you are in the top, you will be topic!”

Mazmur 15:1-5 1 Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? 2 Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, 3 yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; 4 yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; 5 yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.

Psalms 15:4 (MSG) despise the despicable. “Keep your word even when it costs you,

Psalms 15:4 (TPT) They will despise evil and evil workers while commending the faithful ones who follow after the truth. They make firm commitments and follow through, even at great cost.

Salah satu cara menjaga nama baik adalah dengan berpegang pada perkataan anda meskipun anda rugi. Dalam terjemahan The Message di tuliskan “..even when it cost you.” Menepati janji meskipun ada harga yang harus dibayar. Kalau anda belajar untuk terus menepati apa yang anda katakan, maka anda memiliki DNA seperti Bapa di Surga (Bilangan 23:19). Terjemahan TPT menuliskan “ …firm commitments…even at great cost.”

Orang-orang yang memegang komitmen, meskipun ada harga yang besar yang mereka harus bayarkan. Saya belajar terus untuk memegang apa yang saya ucapkan, artinya saya akan melakukan apa yang saya sudah perkatakan meskipun harus ada harga yang saya bayar. Dengan begini anda mendapatkan nama baik, karena apa yang anda lakukan sesuai dengan apa yang anda perkatakan.

(Bersambung …)

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
42 Orang Membaca