
Bacaan: Ayub 21:1, 17-34
Kata orang: Kesalahannya disimpan Allah bagi anak-anaknya.
Tetapi, biarlah orang itu sendiri yang diganjar Allah, supaya sadar.
(Ayub 21:19)
Banyak orang merasa jengkel ketika melihat orang yang tidak jujur dan jauh dari Tuhan justru mengalami kemujuran serta kemudahan dalam hidup. Banyak orang yang berlaku jujur dan melibatkan Tuhan, tetapi hidupnya malah jauh dari kemudahan serta kenyamanan. Hal itu mungkin juga pernah kita pertanyakan. Kita bersikap jujur dan benar, tetapi justru hidup kita malah lebih sulit dibandingkan mereka yang tidak jujur. Kita mendekatkan diri kepada Tuhan dan melibatkan-Nya, tetapi justru kita menghadapi berbagai kesulitan. Mengapa mereka yang berbuat tidak benar malah mempunyai kehidupan yang menyenangkan? Apakah Tuhan tidak memperhatikan?
Teks Alkitab hari ini menegaskan bahwa kesalahan orang fasik disimpan Allah bagi anak-anaknya. Tetapi, orang itu sendiri pun akan diganjar Allah supaya sadar. Orang fasik memang tampak mengalami kemujuran dalam hidupnya, tetapi Allah sendiri yang akan mengganjar mereka pada saatnya.
Kita tidak perlu iri melihat jalan hidup orang fasik. Kita juga tidak perlu menyesali keputusan yang telah kita ambil ketika berusaha hidup benar, tetapi tetap menghadapi berbagai kesulitan. Tuhan tidak tidur, dan bahkan orang fasik pun kelak akan mendapatkan penghukuman dari-Nya. Teruslah hidup benar dan takut akan Tuhan, sebab Dia akan menolong kita.
REFLEKSI:
Jangan iri terhadap jalan orang fasik karena orang fasik akan menjumpai kebinasaannya.