Bacaan Pembelajaran Firman: https://www.bible.com/id/bible/306/2KI.3.tb
Masih dalam pembedahan firman Tuhan tentang "MENGGALI PARIT", dari pembacaan kitab 2 Raja-raja 3, kita telah belajar sebelumnya bagaimana latar belakang kisah ini terjadi ketika Raja Israel, Yoram; Raja Yehuda, Yosafat; dan Raja Edom berusaha untuk menaklukkan Raja Moab yang melakukan pemberontakan terhadap kerajaan Israel.
Kita juga telah melihat sebelumnya bagaimana respon yang bertolak belakang bisa terjadi kepada dua orang yang berbeda ditengah permasalahan yang sama, ditengah kenyataan yang sama. Dan hal ini mengajarkan kepada kita bahwa tidak peduli permasalahan apapun yang kita hadapi, yang terpenting adalah respon hati kita yang terus mengandalkan dan mencari petunjuk Tuhan. Ketetapan hati untuk terus menempatkan Tuhan di tempat pertama.
Lebih lanjut kita mengerti bagaimana Elia merupakan pribadi yang teruji. Pribadi yang terlatih dan diakui sebagai seorang yang memiliki Firman Tuhan karena kesetiaannya dalam melayani Elisa meskipun hanya sebagai pembasuh tangan Elia. Kesetiaan pada perkara yang kecil menentukan seberapa terujinya seseorang terhadap apa yang Tuhan telah percayakan. Dan Allah kita adalah Allah yang menilai, menguji setiap saat. Jangan meremehkan tanggung jawab dan kepercayaan yang Tuhan berikan sekecil apapun.
Mari kita lanjutkan pembelajaran ini dengan melihat respon Elisa ketika tiga raja itu sampai dihadapannya.
2 Raja-raja.3:12b-13 (TB) ,... Sesudah itu pergilah raja Israel dan Yosafat dan raja Edom kepada Elisa. 13Tetapi berkatalah Elisa kepada raja Israel: ”Apakah urusanku dengan engkau? Pergilah kepada para nabi ayahmu dan kepada para nabi ibumu.”
Elisa seolah tidak menyambut dengan baik kedatangan mereka bahkan terkesan menolak kehadiran raja-raja ini karena kedegilan hati raja Israel yang terus menerus melakukan apa yang mendukakan hati Tuhan, bahkan yang cenderung hanya mencari petunjuk Tuhan di tengah-tengah permasalahan saja.
Tetapi perhatikan apa yang Elia katakan tentang Raja Yehuda dihadapan kedua raja yang lain:
2 Raja-raja.3:14 (TB) Berkatalah Elisa: ”Demi Tuhan semesta alam yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan: jika tidak karena Yosafat, raja Yehuda, maka sesungguhnya aku ini tidak akan memandang dan melihat kepadamu.
Perhatikan bahwa kehadiran Yosafat, Raja Yehuda menyelamatkan tentara Israel, tentara Yehuda, dan tentara Edom. Pelajarannya adalah: "Kehadiran ORANG BENAR mendatangkan BERKAT, KESELAMATAN, PERTOLONGAN bagi orang lain. Dan dalam Alkitab, kita bisa melihat banyak pola seperti ini, dimana keberadaan orang benar membawa berkat bagi orang lain.
Kehadiran Yakub di rumah Laban, mertuanya membawa berkat bagi Laban dan seluruh rumahnya. Padahal kita tahu bahwa Yakub pernah menipu kakaknya, Esau, dan di tengah proses kehidupannya dia bertemu dengan tukang tipu juga yaitu Laban yang nantinya menjadi mertuanya. Namun, dari mulut seorang penipu, keluar kata-kata pengakuan:
Kejadian.30:27 (TB) Tetapi Laban berkata kepadanya: ”Sekiranya aku mendapat kasihmu! Telah nyata kepadaku, bahwa TUHAN memberkati aku karena engkau.”
(FAYH) "Janganlah meninggalkan aku," jawab Laban, "karena menurut tanda-tanda serta penglihatan yang kuperoleh, berkat yang berlimpah-limpah yang aku nikmati selama ini ialah karena engkau.
Genesis.30:27 (AMPC) And Laban said to him, If I have found favor in your sight, I pray you [do not go]; for I have learned by experience andfrom the omens in divination that the Lord has favored me with blessings on your account.
(MSG) Laban said, “If you please, I have learned through divine inquiry that God has blessed me because of you.”
Ini membuktikan bahwa Tuhan kita adalah Allah yang memberkati orang, memberkati pribadi, berkat bukanlah masalah tempat. Artinya apabila kita dinilai dan dipandang sebagai orang benar di mata Tuhan, memiliki kebenaranNya, maka kemana pun kita pergi, tidak hanya kita diberkati tetapi kita juga menjadi berkat. Bahkan kita menjadi alasan bagi Tuhan untuk memberkati seseorang atau suatu tempat atau suatu keadaan
Dalam kitab Kisah Para Rasul pasal 27, kita dapat membaca bagaimana keadaan kapal Paulus yang terombang-ambingkan oleh badai.
Kisah Para Rasul.27:18-19 (TB) Karena kami sangat hebat diombang-ambingkan angin badai, maka pada keesokan harinya mereka mulai membuang muatan kapal ke laut. 19Dan pada hari yang ketiga mereka membuang alat-alat kapal dengan tangan mereka sendiri.
Namun, coba kita perhatikan apa yang terjadi. apa yang diucapkan Paulus dan apa yang membuat orang-orang di dalam kapal itu selamat:
Kisah Para Rasul.27:22-24 (TB) 22Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini. 23Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku, 24dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.
Mari kita bandingkan dengan apa yang terjadi pada kapal yang ditumpangi Yunus:
Yunus.1:4-5,11-12,15 (TB) 4Tetapi Tuhan menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. 5Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. 11Bertanyalah mereka: ”Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora.” 12Sahutnya kepada mereka: ”Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu.” 15Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.
Pilihan ada di tangan kita, apakah kita mau menjadi Paulus, yang olehnya menyelamatkan seluruh kapal karena kebenaranNya, atau seperti Yunus yang lari dari panggilanNya dan menyebabkan seluruh kapan mengalami bencana.
Sebagai orang benarNya, marilah terus mempercayakan kehidupan kita kepada Tuhan, terus berjalan dalam rencana dan panggilanNya, dan mengijinkan Tuhan untuk memakai kehidupan kita sebagai saluran berkatNya.
Kita menjadi orang benar yang diperhitungkan Tuhan dan bala tentara malaikatNya. Kita menjadi penyebab seseorang menerima berkat Tuhan. Kita menjadi alasan bagi Tuhan untuk menyelesaikan suatu permasalahan/ kondisi. Kita menjadi solusi bagi suatu kerumitan. Kita menjadi umat pilihan Tuhan yang hidupnya sama dengan Raja Yosafat, Paulus, dan Yakub kemanapun kita pergi berkat dan perkenanan Tuhan menyertai kita.
Link Ibadah Victory Community Church: