Reborn
  
MURID YANG BERKOMITMEN
Dipublikasikan pada 07 September 2025
4 min baca

Bacaan: Lukas 14: 25-33

Saya mau ikut Yesus

Saya mau ikut Yesus

Sampai s’lama-lamanya

Meskipun saya susah

Menderita dalam dunia

Saya mau ikut Yesus

Sampai s’lama-lamanya

(KJ 375)

Pencipta lagu “Saya Mau Ikut Yesus” adalah Fridel Eduard Lango, yang menulis lagu ini pada tahun 1969, awalnya dengan judul “Au tunga Lamatuak” dalam bahasa daerah Rote. Lagu ini kemudian diadaptasi dan dimasukkan ke dalam Kidung Jemaat, sehingga menjadi salah satu lagu rohani Kristen yang dikenal luas. Melodi dan lirik lagu ini sangat sederhana, tetapi makna yang terkandung di dalamnya sangatlah luar biasa. Kita mungkin merasa mudah, jika sekadar menyanyikan lirik lagu tersebut. Namun, untuk menghayati dan benar-benar melakukannya, sungguh bukanlah perkara yang mudah. Tidak semua orang bersedia. Banyak orang yang akhirnya justru pergi dan meninggalkan Yesus ketika tantangan dan penderitaan mendera.

Kepada banyak orang, Tuhan Yesus sering kali mengungkapkan bahwa mengikuti jalan-Nya merupakan situasi yang penuh bahaya dan resiko. Itulah sebabnya, Ia beberapa kali menegur orang-orang yang mengikuti-Nya hanya demi kenyamanan dan popularitas. Yesus tidak datang ke dunia untuk sekadar memperoleh simpati orang banyak. Ia bahkan rela kalau demi sesuatu yang benar, orang-orang justru membenci dan menghinanya. Bagi Yesus, kehendak Bapa-Nya menjadi hal utama yang harus dilakukan, apa pun respons yang diberikan orang terhadap diri-Nya. Inilah komitmen Yesus dalam misi dan karya pelayanan-Nya di dunia.

“I have decided to follow Jesus, No Turning Back” (Mengikut Yesus Keputusanku, Ku Tak Ingkar), merupakan nyanyian yang berisi pesan tentang komitmen mengikut Yesus. Sebuah lagu dengan lirik sederhana dan notasi musik yang mudah dinyanyikan. Kisah lagu ini terjadi sekitar tahun 1800-an di Assam, India. Sekelompok misionaris Inggris mengunjungi sebuah daerah, di mana suku terasing tinggal dengan tradisi kanibalisme. Meskipun banyak yang menolak pesan Injil, satu keluarga yang bernama Nokseng bersama istri dan dua orang anaknya berani menerima Yesus, dan keputusan mereka mempengaruhi keluarga lain di sekitarnya. Kepala suku murka Dengan amarah yang membara, Ia mengadili dengan memberikan hukuman mati. Namun keluarga tersebut tetap teguh pada iman mereka. Keteguhan hati keluarga Nokseng ini menjadi inspirasi lagu ini. Kata-kata dari Nokseng di atas digubah menjadi suatu lagu hymn yang indah oleh serorang misionaris India, Sadhu Sundar Singgh. Lagu ini kemudian disusun oleh komposer Amerika, William reynolds dan dipakai oleh Billy Graham sebagai lagu yang terus dinyanyikan di banyak KKR-nya di seluruh dunia, dan hingga hari ini gereja mengenal lagu “I Have Decided To Follow jesus” sebagai lagu yang indah.

Pesan moralnya jelas, menjadi murid Yesus tidak semudah yang kita bayangkan. Sebab murid bukan sekadar followers, yang umumnya hanya memiliki pengenalan dangkal pada yang diikutinya. Para followers belum tentu benar-benar mengerti dan mengenal dekat orang yang mereka ikuti. Berbeda halnya ketika seseorang menjadi murid. Murid (Yun: mathetes) adalah seorang yang belajar dengan cara tinggal bersama dengan sang guru. Mathetes bukan hanya sekadar menimba ilmu, melainkan mencari tahu gaya hidup dari sang guru dan mengubah gaya hidupnya menjadi serupa dengan sang guru. Hanya murid yang mempunyai komitmen kuat yang dapat mewujudkan hal ini. Amin.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
Bagikan Artikel Ini