Reborn
  
Berapa Lama Ya Tuhan ? (3)
Dipublikasikan pada 11 April 2023
3 min baca

Bacaan Kejadian 43:1–44:34

Tetap berharap

Yakub dapat berteriak, seperti Daud: "Berapa lama, ya Tuhan?" (Mazmur 13:1a). Penderitaannya sepertinya terus berlanjut. Dia telah berduka untuk anak laki-lakinya yang hilang selama lebih dari dua puluh tahun. Sekarang ada kelaparan yang hebat (Kejadian 43:1) dan dia menghadapi kemungkinan kehilangan Benyamin-nya yang sangat dicintai. Dia bertanya, 'Mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku ...?' (Ay.6). Dia mengatakan, hampir dalam pengunduran diri, 'Mengenai aku ini, jika terpaksa aku kehilangan anak-anakku, biarlah juga kehilangan!’ (Ay.14).

Akhirnya, Yakub tetap mempercayai Tuhan dan melepaskan anak laki-lakinya , Benyamin. Ketika dia melakukannya, semuanya berjalan lancar. Seringkali kita tidak sampai hati melepaskan dan menyerahkan situasi kita di tangan Tuhan - kemungkinan takut akan yang terburuk - bahwa Allah mengerjakan semuanya.

Penulis kitab Kejadian ini adalah pencerita yang brilian. Dia menggambarkan penderitaan itu. Yehuda tahu bahwa jika ayahnya kehilangan Benyamin - dan juga Yusuf – hal itu mungkin akan membunuhnya. Dia berbicara tentang 'kesengsaraan yang akan menimpa ayahku' (44:34). Sementara itu, kami - para pembaca - tahu bahwa Yusuf sebenarnya masih hidup dan bahwa melalui itu semua mimpinya terpenuhi (43: 26-28). Yusuf 'sangat terharu' dan harus mencari 'tempat untuk menangis' (Ay.30).

Yusuf menguji saudara-saudaranya. Yehuda adalah seseorang yang sudah berubah. Sebelumnya, dia dengan lalim menjual saudaranya ke dalam perbudakan (37:26-27). Sekarang, dia bersedia memberikan hidupnya untuk menyelamatkan saudaranya: ‘Biarlah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu’ (44:33).

Melalui semua liku-liku yang tak terduga dari peristiwa-peristiwa ini, Tuhan sedang bekerja, mewujudkan rencana-Nya. Dia selalu menuntun langkahmu dan memungkinkanmu suatu hari untuk melihat ke belakang dan berkata, 'Tuhan... telah baik kepadaku' (Mazmur 13: 6).

Yakub harus mengutus 'hanya' (‘dia adalah satu-satunya yang tersisa', Kejadian 42:38) anak laki-lakinya Benyamin untuk menyelamatkan seluruh keluarga. Ketika kita membaca kisah ini melalui ‘kacamata’ Perjanjian Baru, kita diingatkan bahwa Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus untuk menyelamatkan kita.

Mari kita berdoa :

Tuhan, terima kasih telah mengirim Yesus untuk menyelamatkanku. Di masa-masa sulit, ketika aku berseru menangis, 'Berapa lama, ya Tuhan?' Bantu aku untuk terus berjalan, mengikut Yesus, berdoa, percaya, bersukacita, menyembah, dan menaruh harapanku di dalam-Mu.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
4 Orang Membaca