Bacaan : Matius 21:33–22:14
Menerima undangan Allah dan menikmati indahnya bergaul dengan-Nya
Acara pernikahan kerajaan terakhir yang digelar di Kerajaan Inggris antara Pangeran William dan Catherine Middleton begitu besar – kini mereka adalah Tuan dan Nyonya Cambridge. Bayangkan jika kita diundang ke pesta pernikahan tersebut. Yesus berkata bahwa kita semua menerima undangan untuk menghadiri perjamuan kawin terbesar yang pernah ada.
Yesus menggambarkan kerajaan Allah seperti kebun anggur dan perjamuan kawin. Kedua gambaran ini menceritakan kemurahan Allah dan kasih setia-Nya bagi Anda.
Tetapi, kasih Allah tidaklah sentimental. Lagi, kita melihat sisi lain dari kasih dan kemurahan Allah, yaitu penghakiman-Nya atas mereka yang menolak kasih-Nya dan yang melakukan kejahatan (21:25 dan seterusnya). Ketika penggarap-penggarap ‘menangkap hamba-hambanya itu... memukul yang seorang, membunuh yang lain, dan melempari yang lain pula dengan batu’ (Ay.35), dan di akhir pemberontakan, ketika mereka menangkap anaknya ‘dan melemparkannya ke luar kebun anggur dan membunuhnya’ (Ay.39), maka ada penghakiman (Ay.41).
Yesus menubuatkan kematian-Nya. Dialah ‘Sang Anak dan ‘Pewaris’ (Ay.37-38) yang dikirim Allah. Namun, mereka ‘membunuhnya’ (Ay.39). Dialah batu yang ‘dibuang oleh tukang-tukang bangunan yang telah menjadi batu penjuru’ (Ay.42). Dialah yang menjalankan penghakiman (Ay.44). Penghakiman akan datang karena penolakan mereka terhadap Yesus (mereka mencari cara untuk menangkap Yesus, Ay.46).
Demikian pula dalam kasus perjamuan kawin, Allah mengajak untuk bergaul karib dengan-Nya. Sebuah kehormatan mendapatkan undangan ke perjamuan kawin. Sebuah undangan yang mahal (Ay.4) dan terbuka bagi siapa saja (Ay.9-10). Undangan ini diumumkan berulang-ulang (Ay.1-4).
Menakjubkan bahwa Yesus membandingkan kerajaan Allah sebagai sebuah perjamuan. Ini kebalikan dari apa yang banyak orang pikirkan tentang Allah, jemaat, dan iman. Mereka mengira hal mengenai Tuhan itu suram dan membosankan. Tetapi, Yesus berkata kerajaan Allah adalah sebuah perjamuan. Perayaan yang penuh dengantawa, sukacita, dan pesta.
Namun, ada orang-orang, yang telah diundang, ‘tidak mengindahkan: ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya’ (22:5). Harta dan pekerjaan mereka anggap lebih penting daripada hubungan dengan Yesus. Beberapa malah bersikap kejam – mereka ‘menangkap hamba-hambanya, menyiksanya dan membunuhnya’ (Ay.6). Yesus berkata. ‘maka murkalah raja’ (Ay.7).
Undangan Allah yang luar biasa tidak boleh disepelekan karena merupakan suatu kehormatan besar dapat diundang untuk menjalin persahabatan yang intim dengan-Nya. Namun, tidak cukup hanya sekedar hadir, Anda harus mengenakan pakaian pesta yang layak (Ay.11-13). Anda tidak bisa masuk ke dalam kerajaan sorga dengan cara Anda sendiri - hanya dengan cara Yesus saja. Puji Tuhan, melalui kematian dan kebangkitan-Nya serta karunia Roh Kudus, Yesus telah menyediakan pakaian yang Anda perlukan.
Mari berdoa : Tuhan, terimakasih karena dalam kasih-Mu, Engkau mengadakan perjamuan bagiku. Tuhan, aku menerima undangan-Mu dan datang pada-Mu hari ini untuk menikmati indahnya bersama-Mu.