Kita semua setuju bahwa hidup adalah perjuangan, minimal ada sesuatu yang perlu kita perjuangkan. Seringklai tantangan datang justru ketika dunia mulai mengintimidasi kita. Dunia membisikkan kata – kata “percuma ibadah! Kamu gak dapat apa – apa” padahal pernyataan tersebut adalah suatu kebohongan besar. Kita anak – anak Tuhan, yang memiiliki pengharapan di dalam Tuhan, memiliki sukacita ilahi. Kita seringkali sulit mengucap syukur karena kita fokus pada hal – hal yang belum kita dapatkan tetapi hari ini saya ingin mengingatkan kita semua untuk bersyukur dengan apa yang Tuhan sudah berikan kepada kita, bersyukur untuk apa yang Tuhan sudah percayakan dalam kehidupan kita.
Dalam kehidupan ini pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah: “Apakah kita ingin ditolong atau dilatih?” Ditolong itu cepat, mudah, dan gratis tetapi proses latihan itu membutuhkan waktu yang lama, proses latihan menyakitkan daging kita, proses latihan menuntut harga yang harus kita bayar. Tetapi ingatlah bahwa gol dari suatu latihan itu adalah kemenangan untuk menerima mahkota, sebaliknya kebanyakan orang yang inginnya hanya di tolong, gol mereka adalah pertolongan – pertolongan selanjutnya. Artinya ketika kita merindukan mahkota itu, kita harus siap di latih.
Dengan cara pikir ini, saya ingin anda untuk merenungkan, apa penyebab utama permasalahan, apa penyebab utama perselingkuhan, perceraian? Apa yang menyebabkan seseorang wanprestasi sehingga menerima tuntutan yang menumpuk? Apa yang membuat seseorang pindah – pinda gereja dan pindah – pindah pekerjaan? Hal – hal tersebut memiliki satu kesamaan yaitu: “Karakter Kesetiaan” Sifat manusia yang paling sulit ditemui adalah kesetiaan.
Amsal 20:6 “Banyak orang yang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapa yang menemukannya?”
Firman Tuhan mencatat bahwa banyak orang baik, tetapi yang setia sulit untuk ditemukan. Sebuah kesetiaan dibutuhkan pembuktian dengan waktu. Inilah salah salah satu latihan yang ingin kita pelajari. Latihan Kesetiaan. Fidelitas adalah kualitas seseorang untuk tetap setia. Kesetiaan berbicara tentaang kualitas, artinya orang yang setia adalah orang yang berkualitas. Setia bukan berarti karena segala sesuatu baik, tetapi setia dalam keadaan “sekalipun …” Setiap sekalipun dikecewakan, setia sekalipun masih disakiti, setia sekalipun di waktu yang susah, setia sekalipun dalam lembah kesulitan.
Kesetiaan juga berbicara tentang konstansi, atau keteguhan. Seseorang yang tidak memiliki keteguhan, tidak bisa menjalankan kesetiaan. Kesetiaan juga berbicara tentang “dependable” – dapat di andalkan.
1. Tuhan bekerja dengan kesetiaan
Mazmur 33:4 Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
Ketika Tuhan Yesus bertanya kepada Petrus, 3x Tuhan bertanya “Apakah engkau mengasihi Aku!” dua pertanyaan pertama Tuhan menggunakan kata kasih Agape (kasih Allah yang sempurna) dan Petrus menjawab mengasihi Tuhan dengan kasih Phileo (kasih persahabatan) Tuhan berkata yang pertama “feed my lamb” – beri makan anak – anak dombaKu, kemudian yang kedua Tuhan menjawab, “tend my sheeps” – gembalakan domba – dombaKu, dan yang ketiga kalinya Tuhan bertanya “apakah engkau Phileo Aku?” dituliskan bahwa Petrus menjadi sedih, karena Tuhan harus menurunkan standardNya untuk bisa menyesuaikan dengan keadaan dan kondisinya. Supaya kita tetap dapat mengasihi Dia dengan cara kita, Tuhan perlu menurunkan standardNya. Olehnya jangan mau diintimidasi oleh iblis, tetapi sadarilah bahwa kesetiaan Tuhan tidak berdasarkan kehidupan kita tetapi karena namaNya.
2. Kasih dan Setia akan bertemu (Mazmur 85:10a)
Alkitab menulis bahwa ada iman, harap, dan kasih, dan yang terbesar dalah kasih. Artinya ketika pemazmur menuliskan bahwa kesetiaan dan kasih akan bertemu, ini menunjukkan bahwa kesetiaan merupakan hal yang terbesar pula.
3. TUHAN akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang (1 Samuel 26:23)
Jadi kalau anda memiliki sifat kesetiaan, pertahankan itu, karena semuanya Tuhan perhitungkan. Mungkin dunia menghakimi kita, mereka hanya melihat kekurangan, mereka hanya melihat hal yang negatif, ini karena mata rohani mereka dibutakan sehingga mereka tidak mengerti dan tidak memahami.
1. Tuhan,
2. Sesama Manusia,
3. Ikatan Perjanjian. Ikatan pernikahan - jangan lupakan yang satu ini karena Tuhan melihat dan mempertimbangkan kesetiaan kita terhadap suatu perjanjian yang kita buat, baik itu dengan Tuhan, maupun dengan manusia
Wasapadai PERGAULAN kita, karena pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik (1 Korintus 15:33) Kebiasaan yang baik disini salah satunya adalah kesetiaan. Artinya kesetiaan adalah kebiasaan baik yang bisa dirusak karena pergaulan yang buruk. Kita harus menyaring pergaulan kita, saring/ filter apa yang kita dengar. Jangan biarkan pertemanan yang buruk, informasi yang salah membuat kita terpengaruh dan membuat kita berubah setia. Stop membanding – bandingkan diri dengan orang lain, stop membanding – bandingkan apa yang kita miliki dengan apa yang kita miliki orang lain. Jaga hati kita! Jaga pikiran kita! Hati – hati, semua yang kita alami adalah ujian untuk kesetiaan kita.
1. Suami – Istri, perhatikan bahwa Kristus dan gereja diibaratkan seperti mempelai
2. Orang tua – anak,
3. Pemberi Kerja – pekerja,
4. Perjanjian 2 pihak.
Kalau anda diibaratkan sebagai tanaman yang baru ditanam 1 minggu, dicabut dan dipindah, dan terus menerus berpindah – pindah, maka anda tidak akan dapat bertumbuh. Ke-Kristen-an pun seperti itu, anda tidak bisa menjadi jemaat yang berpindah – pindah gereja, karena ini tidak akan baik untuk kehidupan rohani anda. Anda harus tertanam. Orang – orang yang terbiasa keliling – keliling gereja hanya akan membanding – bandingkan bahkan mereka bisa menjadi ahli farisi yang hanya bisa menghakimi.
Kesetiaan untuk digembalakan ini berbicara tentang digembalakan oleh Gembala Gereja dan Gembala Agung. Kalau dengan gembala yang terlihat saja kita tidak bisa setia apalagi dengan Gembala Agung yang tidak terlihat oleh mata jasmani kita. Sama halnya dengan suami istri, kalau anda bilang bisa setia dengan Tuhan tetapi tidak bisa setia dengan pasangan anda, maka itu adalah kebohongan besar.
Mazmur 23 Tuhan, gembalaku yang baik 1Mazmur Daud. Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. 2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; 3Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. 4Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. 5Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. 6Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
1. Semua kebutuhannya disediakan, karena ini sangat jelas dituliskan di ayat yang pertama “takkan kekurangan aku …”
2. Jiwanya penuh dengan ketenangan, harta yang banyak tanapa disertai jiwa yang tenang mmebuat kita tidak bisa tidur nyenyak. Ketenangan kita tidak ditentukan oleh kekayaan kita.
3. Tuntunan Tuhan di setiap langkahnya, kita membutuhkan ini khususnya ketika kita hendal memutuskan sesuatu. Hidup setia di hadapan Tuhan akan memberikan hikmat bagi kita untuk memilih yang sesuati dengan keinginan Tuhan. Gada dan Tongkat Tuhan itu yang menjaga kita. teguran Tuhan, teguran gembala bukanlah sesuatu yang mengenakkan tetapi kita membutuhkan itu untuk selamat menjalani kehidupan ini
4. Hidup kekal, kita diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
Link Ibadah Victory Community Church: