DIMENSI (3) – KESEPAKATAN
Dari hubungan mengalir kesepakatan yang memberi definisi dan arah bagi Menang – Menang. Fokus dari kesepakatan adalah hasil bukan metode. Ada elemen – elemen yang perlu kita perhatikan dalam dimensi kesepakatan dan 5 Elemen yang perlu ada dalam kesepakatan adalah:
1. Hasil yang diinginkan mengidentifikasi apa yang harus ada dan kapan
2. Patokan menetapkan parameter (prinsip, kebijakan, dan sebagainya) yang di dalamnya hasil harus dicapai
3. Sumber daya mengidentifikasi dukungan manusia, keuangan, teknis, atau organisasi yang tersedia untuk membantu mencapai hasil
4. Akuntabilitas menetapkan standar prestasi dan waktu evaluasi
5. Konsekuensi menetapkan baik dan buruk, natural dan logis apa yang benar-benar akan terjadi sebagai hasil akhir evaluasinya.
Kita perlu tahu bahwa melalui kesepakatan banyak hal yang dapat dicapai. Kuasa kesepakatan sangat besar dan hal ini merupakan sesuatu yang perlu diusahakan. Dalam keluarga anda membutuhkan kesepakatan, dalam pekerjaan, dalam pelayanan, dalam banyak hal yang melibatkan banyak orang anda membutuhkan kesepakatan. Ini berbicara tentang kesatuan. Kesatuan tidak berbicara tentang kesamaan, tetapi hati dan pikiran yang satu. Kita bisa saja berbeda-beda, tetapi ketika kita mengusahakan sepakat maka terjadi yang namanya kesatuan hati dan dimana ada kesatuan hati banyak perkara besar dapat dicapai bersama.
Setan tidak seneng dengan kebenaran ini karena kuasa kesepakatan sangatlah besar, dan ketika kita mengerti kebenaran ini setan akan kehilangan banyak hal. Ketika kita mengerti kuasa kesepakatan, kita tidak perlu membutuhkan banyak orang, itulah sebabnya setan mengacaukan kesepakatan yang seharusnya terbentuk dengan memecahbelah. Contoh sederhana, dalam hubungan suami istri, orangtua anak, mertua menantu – setan selalu berusaha untuk memecah belah agar kita tidak memiliki kuasa kesatuan, kuasa kesepakatan, the power of unity.
SEPAKAT DALAM TINDAKAN
1 Samuel 14:6-7 6 Berkatalah Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: “Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang.” 7 Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: “Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat.”
Ketika orang Israel harus menghadapi orang Filistin, mereka berada di posisi yang sulit karena mereka tidak memiliki senjata sehebat orang Filistin. Di tengah-tengah kondisi ini, bujang pembawa seNjata Yonatan memberikan saran untuk bertindak, dan tindakan ini mengandung resiko yang cukup besar. TINDAKAN adalah hal yang penting. Kemudian dikatakan “…mungkin Tuhan akan bertindak…” Kata 'mungkin' mengisyaratkan keraguan. Memang mereka memulai dengan suatu keragu-raguan, tetapi keraguan ini tidak membuatnya berhenti untuk melangkah. Permasalahannya, ketika kita ragu, seringkali kita memilih untuk tidak bertindak dan akhirnya kita tidak melihat hasil apapun.
Yonatan yang awalnya ragu karena jumlah musuh yang besar dan perlengkapan senjata musuh yang lebih hebat, tidak menghalanginya untuk tetap melangkah dan bertindak. Kemudian dilanjutkan dengan perkataan “...bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang.” Hal ini juga yang masih berlaku bagi anda dan saya, bagi Tuhan tidak sukar untuk menolong dengan sedikit orang , bagi Tuhan tidak mustahil untuk menolong dengan banyak modal maupun dengan sedikit modal, bagi Tuhan tidak sukar untuk memberkati anda dengan banyak langganan maupun sedikit langganan.
Selanjutnya, dituliskan bahwa pembawa senjatanya berkata “…aku sepakat.” Ini adalah kuasa kesepakatan yang ada, yang membuat kita seharusnya berpikir win – win. Dengan kesepakatan ini, hati Yonatan mendapatkan dukungan, mendapat support, sehingga dia melangkah. Apa hasil dari kesepakatan dalam Tindakan?
1 Samuel 14:13-15 13 Maka naiklah Yonatan merangkak ke atas, dengan diikuti oleh pembawa senjatanya. Orang-orang itu tewas terparang oleh Yonatan, sedang pembawa senjatanya membunuh mereka dari belakangnya. 14 Kekalahan yang pertama ini, yang ditimbulkan Yonatan dan pembawa senjatanya itu, besarnya kira-kira dua puluh orang dalam jarak kira-kira setengah alur dari sepembajakan ladang. 15 Lalu timbullah kegentaran di perkemahan, di padang dan di antara seluruh rakyat. Juga pasukan pengawal dan penjarah-penjarah itu gentar, dan bumi gemetar, sehingga menjadi kegentaran yang dari Allah.
1 Samuel 14:7 (MSG) His armor bearer said, “Go ahead. Do what you think best. I’m with you all the way. “
Alkitab tidak pernah mencatat nama pembawa senjata Yonatan, tetapi dia memiliki kontribusi yang luar biasa bagi Yonatan ketika dia mengahadapi orang filistin sehingga dia mengalami kemenangan atas orang Filistin. Kontribusinya adalah “Aku sepakat!” Dalam hidup ini kita membutuhkan orang-orang yang seperti ini, orang-orang yang sepakat dengan anda, anda perlu berhati-hati dengan siapa anda bergaul, dengan siapa anda berasosiasi, dengan siapa anda berteman. Anda harus selektif memilik lingkaran pertemanan utama anda.
Ada banyak orang yang salah jalan, karena mereka salah memilih orang – orang kunci dalam kehidupannya. Ketika Yonatan bertindak, ada kemenangan yang luar biasa, musuh dikalahkan sampai ada kegentaran dari Allah (ayat 15). Perhatikan lingkaran pertemanan utama anda. Memang tidak ada pertemanan yang sempurna, bahkan dalam lingkaran Yesus pun kita menemukan Yudas. Tetapi kita tetap perlu bijaksana untuk memilih orang-orang yang mengelilingi kita, supaya kita dapat menemukan kuasa kesatuan, kuasa yang menghasilkan kemenangan.
SEPAKAT DALAM DOA
Matius 18:19-20 19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. 20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”
Matthew 18:19-20 (AMP) 19 Again I tell you, if two of you on earth agree (harmonize together, make a symphony together) about whatever [anything and everything] they may ask, it will come to pass and be done for them by My Father in heaven. 20 For wherever two or three are gathered (drawn together as My followers) in (into) My name, there I AM in the midst of them.
Matthew 18:18-19 (MSG) 18 When two of you get together on anything at all on earth and make a prayer of it, my Father in heaven goes into action. 19 And when two or three of you are together because of me, you can be sure that I’ll be there. “
Matthew 18:19-20 (TPT) 19 Again, I give you an eternal truth: If two of you agree to ask God for something in a symphony of prayer, my heavenly Father will do it for you. 20 For wherever two or three come together in honor of my name, I am right there with them!”
Perhatikan bahwa kesepakatan dalam doa adalah suatu hal yang luar biasa, dan itulah yang terus diserang dan dikacaukan oleh setan, karena dia tidak mau anda mengalami kuasa yang tak terbatas itu. Alkitab dengan jelas menuliskan bahwa dua tiga orang yang setuju, yang berharmoni, yang sepakat. Kesepakatan ini bukan berbicara tentang keseragaman, malahan ada kata simfoni (dari suatu hal yang berbeda yang digabungkan dan menghasilkan sesuatu yang indah) – yang terpenting adalah keharmonisan dan simfoni yang tercipta. Uniformity tidak sama dengan unity. Ini adalah masalah hati. Memahami perbedaan dan mengusahakan kesepakatan adalah sesuatu yang sangat pernuh kuasa.
SEPAKAT DALAM KELUARGA
Mazmur 133:1, 3 1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! 3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Psalms 133:1, 3 (KJV) 1 Behold, how good and how pleasant it is for brethren to dwell together in unity! 3 As the dew of Hermon, and as the dew that descended upon the mountains of Zion: for there the LORD commanded the blessing, even life for evermore.
Kemana Tuhan memerintahkan berkat? Siapa yang berhak menikmati berkat? Anda harus mengerti bahwa ternyata Tuhan memerintahkan berkat ditempat dimana terdapat kerukunan dalam keluarga. Yang menerima berkat adalah orang – orang yang selalu hidup rukun. Berkat itu pun dicurahkan setiap saat seperti embun dari bukit Hermon. Itulah sebabnya kita perlu memahami bahwa kalau Tuhan memerintah berkat dalam keluarga karena adanya kesepakatan artinya tanpa kesepakatan dan kerukunan maka berkat Tuhan dalam kehidupan akan terhalang.
DIMENSI (4) – SISTEM
Agar Menang – Menang harus ada system yang mendukung. Dalam satu perusahaan misalnya, sistem pelatihan, sistem perencanaan, sistem komunikasi, sistem penganggaran, sistem informasi, sistem kompensasi, semua harus didasarkan pada prinsip Menang – Menang. Dalam Gereja, sistem pemuridan, penjangkauan, penginjilan, penatalayanan, keuangan, management, leadership dan lain – lain. Sistem yang baik sangat mendukung terbentuknya pola pikir Menang – Menang. beberapa contoh Sistem Menang – Menang :
• Tidak hanya Manajer yang Menang tetapi Staff juga Menang dan tentunya Perusahaan juga Menang,
• Tidak hanya Orang tua yang Menang tetapi Anak juga Menang,
• Tidak hanya Anda yang Menang tetapi Partner juga Menang,
• Tidak hanya Gereja yang Menang tetapi masyarakat juga Menang, pemerintah juga Menang.
DIMENSI (5) – PROSES
Proses adalah bagaimana mencari solusi Menang – Menang. Ada 4 langkah yang diusulkan Stephen Covey (penulis buku '7 Habits of Highly Effective Poeple') :
1. Lihat masalahnya dari sudut pandang pihak lain.
2. Kenali masalah pokoknya bukan gejalanya. – jangan terjebak dengan apa yang tampak, tetapi akar permasalahan.
3. Tentukan hasil apa yang akan merupakan solusi yang bisa diterima sepenuhnya bukan sebagian. – ini membutuhkan komunikasi.
4. Kenali pilihan-pilihan baru yang mungkin diambil untuk mencapai solusi itu. – ketika suatu sistem tidak lagi berfungsi maka diperlukan penyesuaian/ adjustment, sehingga tercipta solusi baru yang berfungsi menyelesaikan permasalahan yang ada.
Dalam kebiasaan ke-empat ini, kesimpulan dari pelajaran untuk berpikir Menang – Menang adalah sebagai berikut:
• Menang – Menang bukanlah teknik kepribadian, melainkan paradigma total interaksi manusia.
• Menang – Menang berasal dari karakter integritas, kematangan, dan mentalitas kelimpahan.
• Menang – Menang tumbuh dari hubungan yang penuh dengan kepercayaan.
• Menang – Menang diwujudkan dalam kesepakatan yang secara efektif menjelaskan dan mengatur harapan dan pencapaian.
• Menang – Menang akan tumbuh subur di dalam sistem yang Menang – Menang juga.
• Menang – Menang dicapai melalui proses yang akan dibahas lebih dalam di Kebiasaan 5 dan 6.