Reborn
  
7 Habits of Highly Effective People (7): SHARPEN YOUR SAW (3)
Dipublikasikan pada 09 Mei 2023
10 min baca

Kisah Para Rasul 13:36 Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan.

Dalam perjalanan hidup ini, kita perlu membangun dan mengembangkan diri kita menjadi lebih baik. Secara umum manusia hanya menggunakan 10 – 11% dari potensinya, itulah sebabnya kita perlu menggali lebih dalam dan mencari tahu bagaiman kita bisa memaksimalkan apa yang Tuhan sudah percayakan dalam kehidupan kita. Seperti Daud, Firman Tuhan mencatat bahwa dia melakukan kehendak Tuhan di zamannya. Dengan kata lain Daud totalitas, dia all-out untuk melayani Tuhan dan menggunakan potensi dirinya untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Menyelesaikan tugas yang Tuhan tetapkan dengan tepat.

Untuk dapat memaksimalkan pontesi diri kita, satu hal yang harus kita terus latih dalam diri kita adalah sifat KETERGANTUNGAN KEPADA TUHAN. Setiap hari kita harus terus mengingatkan diri kita bahwa kita butuh Tuhan. Kita perlu terus kembali kepada Sang Pencipta, kembali kepada Dia yang tahu rencana hidup kita, kembali kepada Allah yang mengerti tujuan hidup kita. Kita perlu menyadari bahwa apa yang terjadi dalam kehidupan kita bukan karena kehebatan kita, tetapi kita harus terus menjaga hati kita terpaut pada Tuhan, memandang pada Tuhan.

Zakharia 4:6b "... Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam."

Inilah adalah waktu dimana Tuhan mendidik kita untuk melewati masa kesesakan kita. dan kunci utamanya adalah hubunagn kita dengan Tuhan, Dia yang akan mengatur semuanya, Dia yang merencanakan segala sesuatu dengan tepat, dan dengan pengertian ini, kita dapat melewati hari – hari kita dengan kekuatan dari Tuhan. Jangan lewatkan sedetikpun tanpa penyertaan Tuhan, jangan pernah berjalan tanpa tuntunan Tuhan.

Dalam Tuhan ada rumusan penambahan dan rumusan perkalian. Hidup dalam rumusan penambahan itu baik, tetapi Tuhan lebih rindu untuk kita dapat mengalami rumusan perkalian dalam kehidupan kita. Ini yang dimaksud dengan hidup dalam multiplikasi. Berbanding terbalik dengan si jahat atau pikiran manusia, rumusannya adalah pengurangan dan pembagian. Karena dia adalah si pencuri, pembunuh, dan pembinasa. Mana yang anda pilih untuk anda ikuti? Kalau anda rindu untuk hidup dalam rumusan penambahan dan perkalian Tuhan, berhati - hatilah dan jangan terjebak dengan tipu muslihat Iblis yang menawarkan dosa yang tampaknya enak, mudah, dan cepat, tetapi berujung pada kematian – “upah dosa adalah maut”

Mengasah diri menjadi lebih baik memang bukanlah pilihan yang mudah, cepat, dan murah, tetapi kita harus melakukannya apabili kita ingin hidup efektif tidak hanya dalam hubungan kita dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama dan dengan diri kita sendiri.

Kita sudah belajar untuk mengasah fisik kita dengan berolahraga, makan sehat, manajemen stres, dan tidur yang cukup. Ini adalah hal – hal yang dapat kita lakukan untuk mengasah tubuh kita. Artinya kita harus menjaga tubuh yang Tuhan ppercayakan kepada kita sehingga kita dapat menggunakan itu untuk menyelesaikan tugas Kerajaan Surga sampai tuntas. Jangan sampai kita meninggalkan dunia ini sebelum waktunya atau dengan kata lain premature death atau kematian prematur.

Selain kita menjaga fasik kita menjadi lebih baik, tajam, dan maksimal, kita perlu mempertajam mental kita. Bagaimana caranya? Dimensi mental dapat diasah dengan Membaca, Menulis, dan Belajar hal baru.

Menguatkan dan mengembangkan dimensi mental bertujuan untuk memperbaharui kesehatan mental. Banyak orang yang tidak mememiliki kesehatan mental karena mereka tidak menyadari pentingnya kesehatan mental dan tidak tahu bagaimana cara menjaga kesehatan mental. Mental yang baik akan berkontribusi pada pikiran yang baik, dan hal ini dapat dicapai dengan cara membaca buku yang positif, journal yang memperkaya pikiran, pengetahuan, dan wawasan. Mendengar pengalaman hidup orang lain yang menginspirasi, dan informasi yang positif. Intinya mengisi mental kita dengan nutrisi yang baik, bukan dengan informasi samparh apalagi dengan hoax.

Untuk bisa berpikir positif dan memiliki nilai hidup yang biak, kita perlu merelakan diri untuk mengurangi diri menonton tv, mengurangi fokus pada tv dan mengalihkan itu pada hal – hal yang positif dan lebih berguna, menggunakan waktu menonton tv untuk hal - hal yang memiliki nilai lebih. Pakailah waktu untuk menonton tv untuk membaca, menulis, mengelola diri kita secara efektif dan maksimal untuk menggunakan waktu dan sumber daya kita. Hal ini berbicara tentang skala prioritas dan mengenai prioritas secara sederhana kita akan melakukan/ memilih hal - hal yang kita anggap penting.

Jadikan ini perenungan anda:

1. Apa yang menjadi prioritas saya?

2. Sudahkah prioritas itu benar? atau haruskah saya menata ulang?

Untuk menolong menjawab kedua perenungan tersebut, kita perlu berpikir panjang, kita tidak boleh berpikir sempit dan pendek olehnya saya akan membantu ande dengan pelajaran berikut: bahwa, dalam hidup ini, ada 2 hal yang menentukan kita dalam 5 tahun kedepan:

# 1. Dengan siapa kita bergaul.

# 2. Buku yang kita baca

2 Hal tersebut sebenarnya sudah dituliskan dalam Alkitab, dalam Mazmur 1:1-3 dituliskan:

Mazmur 1:1-3 1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, 2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Kita senang dengan apa yang dituliskan pada ayat yang 3, padahal hal tersebut hanyalah hasil dari apa yang dituliskan pada ayat 1 dan 2. Ayat pertama berbicara tentang KOMUNITAS, ini berbicara tentang pergaulan. Anda boleh saja punya banyak teman, tetapi anda harus selektif utnuk menentukan dengan siapa anda dekat, siapa lingkar terdalam anda. Pergaulan anda menentukan hidup anda dan apa yang akan terjadi pada masa depan.

Selanjutnya ayat kedua, berbicara tentang BACAAN anda. Dituliskan bahwa kita harus merenungkan Firman Tuhan siang dan malam, untuk dapat merenungan kita harus terlebih dahulu membaca Firman Tuhan. inilah dua kunci utama untuk terus berbuah seperti yang ditulis pada ayat ke 3. Ketika anda memperhatikan komunitas dan bacaan anda, maka ayat 3 akan secara otomatis terjadi dalam kehidupan anda.

Apa pentingnya Membaca, Menulis, Belajar keahlian baru?

1. Membaca melatih otak dan pikiran, membaca menjaga otak agar selalu menjalankan fungsi dengan sempurna. Saat membaca otak dituntut untuk berpikir, menganalisa masalah, dan mencari solusi, mencari jalan keluar.

Membaca buku membantu mengurangi strees, membaca menstimulasi mental, menambah pengetahuan, memperbaiki memori, menambah perbendaharaan kosakata, membantu merangsang keterampilan berpikir analitis (artinya cara pikir anda terstruktur), meningkatkan konsentrasi, meningkatkan kemampuan menulis. Tidak hanya itu, membaca juga bisa dipakai sebagai hiburan, memberi ketenangan, mencegah penurunan fungsi kognitif, dan membaca juga meningkatkan kualitas tidur.

2. Menulis sangat bermanfaat untuk menuangkan ekspresi anda, meningkatkan kekreatifitasan, memperkuat daya ingat, menjadikan hidup lebih produktif, menulis merupakan media belajar, meningkatan kemampuan berbahasa dengan baik, menulis membuat anda lebih terorganisir, menulis bisa menghibur diri anda sendiri, menulis menjadi media komunikasi, menulis juga mempengaruhi mencapai tujuan, tidak hanya itu menulis juga bisa menghasilkan uang.

Apa yang perlu anda tulis? Tulislah Visi anda, tulislah Mimpi anda, tulislah Goal anda, dan Mapping/Pemetaan diri anda. Dengan menulis hal - hal tersebut, anda bisa memaksimalkan diri karena anda tidak akan ter-distrack dengan hal – hal lain yang tidak menjadi prioritas anda.

Habakuk 2:1-5 Orang yang benar akan hidup oleh karena percayanya 1Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku. 2Lalu Tuhan menjawab aku, demikian: ”Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. 3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh. 4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya. 5Orang sombong dan khianat dia yang melagak, tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang seperti maut, sehingga segala suku bangsa dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya.”

Nabi Habakuk pun mencatat bagaimana Tuhan memerintahkannya untuk menulis apa yang Tuhan sampaikan kepadanya. Sehingga tidak hanya dirinya yang tahu dan mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan, tetapi semua orang juga boleh belajar dari apa yang disampaikan Tuhan kepadanya melalui tuliasannya.

Selain itu, kita perlu mengerti bahwa kita tidak dapat mengandalkan kekuatan daya ingat kita, karena manusia cenderung lupa dengan apa yang didengar, itulah pentingnya menulis.

3. Belajar hal baru bertujuan untuk mengembangkan diri anda, membuat kita memiliki wawasan yang lebih luas, menjadi pembicara yang baik, mengatasi kebosanan dalam hidup, dan dengan mempelajari skill baru maka kita akan bertemu dengan orang baru dan membuat pertemanan anda semakin luas.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
2 Orang Membaca