Reborn
  
7 Habits of Highly Effective People (2): BEGINS WITH END IN MIND
Dipublikasikan pada 28 Februari 2023
9 min baca

Matius 13:31-32 31Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. 32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."

Manusia cenderung senang dengan pohon yang berbuah lebat, bahkan dalam kehidupan kita pun suka dengan berkat yang berlimpah-laimpah, apalagi kalau itu terjadi secara spontan dan instan. Tetapi sebaliknya, dalam kehidupan ini Tuhan tidak serta merta memberikan pohon yang besar dan buah yang lebat untuk kita nikmati, Tuhan selalu memberi kita benih untuk kita tanam. Benih yang harus rela tertanam, bertumbuh besar dan akhirnya menghasilkan buah yang lebat.

Sama halnya ketika Tuhan memberikan janjiNya dalam kehidupan kita, Tuhan tidak langsung memberikan hasilnya, tetapi memberikan itu melalui nubuatan, melalui firmanNya, dan firmanNya ini adalah benih untuk kita tanam dan rawat hingga di waktuNya, benih itu akan bertumbuh dan menghasilkan buah. Dalam hal ini, orang-orang yang dapat berhasil memelihara benih itu hingga menjadi tumbuhan yang berbuah lebat adalah orang-orang yang KONSISTEN dan FOKUS.

Bagaimana caranya untuk seseorang dapat fokus dan konsisten? Ini adalah habit kedua yang akan kita pelajari, seseorang hanya dapat fokus dan konsisten dengan apa yang mereka lakukan ketika mereka “begins with end in mind”, artinya memulai (segala sesuatu) dengan tujuan akhir di pikiran mereka.

Sama halnya dengan orang yang membangun rumah, sebelum membangun rumah, harus ada gambarannya terlebih dahulu, kita harus merencanakannya terlebih dahulu. Artinya kita melihat terlebih dahulu hasil dari dari apa yang ingin kita bangun minimal di dalam pikiran, meskipun kenyataannya kita belum memulai bangunan itu sama sekali, atau hanya fondasi saja, tetapi kita sudah memiliki tujuan, gol, kita sudah dapat melihat akhir di pikiran dari apa yang sedang kita mulai kerjakan.

Hanya karena tidak ada yang terbangun/ hasil yang riil, bukan berarti tidak terjadi sesuatu. Seringkali kita berdoa, memiliki mimpi, memiliki impian, tetapi setelah sekian lama tidak melihat hasil dan kita cenderung memilih untuk menyerah, akhirnya kehilangan fokus.

Dan mulai “Tuhan + _____” = "Tuhan + usaha manusia", "Tuhan + mengandalkan diri sendiri", "Tuhan + mengandalkan orang lain", "Tuhan + mengandalkan pengalaman", inilah yang membuat kita tidak dapat menikmati apa yang menjadi jatah dalam kehidupan kita. Kita harus percaya hanya kepada Tuhan saja dan bukan "Tuhan + _____"

Kuncinya, kita harus belajar untuk konsisten dan fokus. John. C. Maxwell, seorang couch kepemimpin yang terkenal berkata “small discipline repeated with consistency every day lead to achievement gain slowly overtime.” Artinya kedisiplinan kecil yang diulang setiap hari terus menerus akan membawa kita kepada pencapaian besar dalam waktu tertentu. Seperti membangun suatu banguna, ketika kita meletakkan satu batu bata, sepertinya kita belum melihat hasil yang signifikan, tetapi ketika kita terus menerus melakukan itu, batu bata di atas batu bata yang lain terus menerus, maka itu akan menjadi suatu tembok. Konsep ini berlaku dalam seluruh aspek kehidupan anda, hal kecil yang dilakukan dengan konsisten anda menciptakan sesuatu yang besar.

Salah satu contoh yang saya bisa bagikan: seandainya anda rindu untuk mengalami berkat finansial, maka Tuhan akan melatih anda untuk konsisten, Tuhan akan melatih anda untuk konsisten memberi, konsisten untuk murah hati. Hal ini dimulai dengan hal yang kecil. Kalau anda tidak dapat bermurah hati ketika anda masih menerima berkat yang kecil, anda tidak akan pernah bisa memiliki kemurahan hati ketika berkat anda bertambah. Ini perlu dipelajari setiap hari, konsistensi perlu dilatih setiap hari karena ini adalah kunci dalam kehidupan untuk menikmati keberhasilan.

Orang yang berolahraga juga membutuhkan konsistensi, dalam rumah tangga pun dibutuhkan konsistensi untuk kita membangun rumah tangga yang bahagia dan penuh dengan kasih sayang. Konsisten bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi tanpa konsistensi kita tidak akan dapat mendapatkan apa yang seharusnya menjadi bagian kita yang sudah di tetapkan Tuhan.

Zaman sekarang orang sangat mudah bosan dengan apa yang mereka lakukan, hal ini dapat kita lihat dalam banyak aspek kehidupan. Salah satunya dalam dunia pelayanan, seseorang bisa saja bersemangat melayani tapi ketika terjadi hal yang tidak enak mereka dengan mudah meninggalkan pelayanan, bahkan ketika sudah kepahitan, mereka dengan mudahnya meninggalkan gereja. Tidak lagi berdoa, tidak lagi beribadah. Tidak ada konsistensi.

Konsisten harus mengalahkan perasaan, konsisten harus mengalahkan keadaan, karena konsisten itu fokus kepada hasil akhir. Dan hasil akhir ini dimulai di pikiran kita. letakkan hasil akhir anda dipikirkan. Hasil akhir ini kita dapatkan dari apa yang Tuhan sampaikan kepada masing-masing kita. Dari nubuatan nabi-nabiNya, dari pernyataan Tuhan dalam kehidupan anda secara pribadi, itulah adalah hasil akhir yang anda atur dalam pikiran anda. Seperti Yusuf contohnya dia memiliki hasil akhir bahwa saudara-saudaranya akan sujud menyembah dia, tetapi untuk mencapai itu, dia harus konsisten. Tidak ada kesuksesan tanpa konsistensi dan fokus.

Dua elemen ini: konsisten dan fokus, membuat “begin with end in mind” terjadi dalam kehidupan kita. Belajar fokus, fokus berarti kita mengejar satu tujuan sampai berhasil. Fokus memiliki tantangan tersendiri, banyak distraction, banyak gangguan, banyak hal yang dapat mencuri fokus kita, kalau kita tidak berhati-hati, kita bisa terganggu dengan hal-hal yang mengubah, mengacaukan, bahkan menghilangkan fokus kita.

Salah satu hal yang membuat kita tidak fokus adalah “multi-tasking”, kalau kita tidak berhati-hati –disini saya tidak menentang multi-asking– tetapi berpendapat bahwa multi tasking membuat kita kehilangan fokus, saya pribadi berpendapat bahwa lebih baik seseorang tekun dalam satu bidang dan menjadi yang terbaik, contoh: fokus dengan olahraga sepak bola tetapi menjadi yang terbaik untuk itu, daripada mengerti sepak bola setengah-setengah, golf setengah-setengah, renang setengah-setengah, akhirnya tidak ada yang hebat dalam hidup saya, saya tidak mau seperti itu.

Kesukses bukan hanya tentang hal yang besar, tetapi kesuksesan berbicara tentang konsistensi dan kerja keras, itulah yang membawa seeorang kepada kesuksesan sejati. Konsisten dan fokus akan menghasilkan kesuksesan yang sesungguhnya. Sebagai contoh, Chistiano Ronaldo atau Messi, tidak perlu untuk bisa berenang, bermain bulu tangkis, mereka hanya perlu fokus untuk menjadi pemain sepak bola yang terbaik dan itu membuat mereka sukses dalam kehidupan mereka. Artinya mereka mmenjadi orang yang hebat dengan fokus pada satu keahlian saja. Bagaimana dengan kita? Seringklai kita tidak mau belajar untuk konsisten dan fokus akhirnya kita hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja.

Ingat! Bahwa Tuhan selalu menolong dengan apa yang ada pada kita. Apa yang ada pada kita yang tampaknya sederhana dan biasa, tetapi ketika kita letakkan itu di tangan Tuhan, itu akan menjadi suatu hal yang luar biasa. Mari belajar untuk mengaplikasikan fokus dalam kehidupan kita.

Anda harus fokus, karena dalam hidup ini yang paling mahal adalah waktu dan ketika waktu hilang anda tidak dapat mendapatkannya kembali, oleh sebab itu anda harus memiliki prioritas yang benar, anda harus belajar untuk fokus dengan keluarga, dengan lingkungan yang membangun anda. Jangan buang-buang waktu anda untuk hal yang sia-sia. Saya pribadi juga terus melatih untuk disiplin dengan waktu saya, disiplin dengan siapa saya bertemu, disiplin dengan apa yang saya kerjakan, saya belajar untuk memberi waktu lebih utnuk keluarga. Tidak semua orang memiliki value yang benar dan pada akhirnya mengorbankan keluarganya.

Dalam pekerjaan pun, anda perlu konsisten, fokus, dan bertumbuh, sama halnya dengan aspek personal anda, anda perlu menjaga kesehatan, meningkatkan kehidupan rohani anda, berdoa, berpuasa, membaca Firman, dan menjangkau orang-orang yang perlu di muridkan.

Jangan sampai kita ter-distract/ terganggu dengan hal-hal yang membuang-buang waktu kita. kKetika anda kehilangan waktu anda dengan tidak konsisten dan tidak fokus artinya anda sedang menyia-nyiakan waktu yang Tuhan sudah berikan untuk anda kelola.

Ketika anda sudah mendapatkan apa yang menjadi panggilan Tuhan dalam kehidupan anda, anda harus terus belajar konsisten dan fokus, anda mulai dengan akhir di pikiran anda dan anda kejar hal tersebut dengan melakukan hal-hal kecil secara konsisten dan fokus. Anda tidak perlu mampu melakukan berbagai macam hal, anda hanya butuh fokus untuk menjadi yang terbaik dalam satu bidang dan kesuksesan pasti akan mengikuti.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
4 Orang Membaca