Yesus mengajarkan kepada kita agar kita berbagi kepada orang lain tentang masalah yang kita hadapi. Markus 14:32-42
Dalam ayat 33-34Diceritakan Tuhan Yesus mengajak 3 orang muridnya yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes ( murid yang dikasiNya)Tuhan Yesus secara tidak langsung Ia memberitahukan kepada ketiga muridNya tentang apa yang sedang dialami. Namun dalam hal ini Tuhan Yesus juga mengajarkan kepada kita bahwa jika ingin berbagi atau curhat, curhatlah pada orang yang dekat dengan anda dan yang tepat serta yang terpenting lagi adalah dia tidak mulut ember. Bapak/i jika suatu saat bertemu dengan seseorang atau teman dan perbincangan pertamanya dimulai dengan kata kamu sudah dengar belum? Kemudian dilanjutkan dengan kata TAPI JANGAN BILANG-BILANG YA. Itu tanda dia pasti omongin orang lain jadi sebaiknya ditinggalkan dan jangan mendekati dia lagi.
Yesus mengajarkan agar kita melibatkan Tuhan dalam setiap kondisi sulit kita. Ayat 35 mengisahkan bahwa Yesus maju sedikit lalu merebahkan diriNya dan berdoa. Mengindikasikan Yesus menyerahkan hidupnya secara total kepada BapaNya. Melibatkan Tuhan artinya mengizinkan Tuhan masuk dalam kondisi dan keadaan hidup kita. Melibatkan Tuhan artinya membiarkan Tuhan mengontrol segala segi hidup kita. Melibatkan Tuhan artinya ibarat keadaan sulit kita adalah sebuah ruang kosong maka biarkan Tuhan yang menata, memperbaiki, membaharui, bahkan mengubahnya menjadi apa yang Tuhan mau. Jangan berusaha untuk memikul bebannya sendiri karena ada Tuhan yang sedang menanti kita dan berkata: Marilah kepada-Ku semua yang letih, lesuh, dan berbeban berat Aku akan memberikan kelegaan kepadamu, Matius 11:28.
Yesus mengajarkan agar kita wajib menyelaraskan apa yang menjadi kehendak kita dan kehendak Tuhan. Ayat yang 36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki." Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa apa yang kita doakan tidak serta merta itu menjadi kehendak Tuhan. Mungkin yang menjadi kehendak dan doa kita adalah rencana A namun Tuhan bilang rencana B yang paling baik karena itu Tuhan. Yesus bergumul dengan beban yang begitu berat namun dalam doaNya Ia meminta agar tidak seturut kehendakNya namun seturut kehendak BapaNya. Yesus yang dalam konteks kepribadianNya Ia menjadi Tuhan 100% dan manusia 100% saja ketika berdoa masih meminta agar yang Ia minta tidak seturut kehendakNya namun biarlah seturut kehendak BapakNya di Sorga. Selayaknya kita yang hanya berstatus manusia biasa juga ketika berdoa biarkanlah kehendakNya yang jadi dan jangan paksaan kehendak kita.
Selamat merenungkan dan Tuhan berkati. Amin