Una Substantia, Tres Personae. Rumusan iman ini diungkapkan oleh seorang Bapa Gereja bernama Tertullianus yang berarti satu substansi, tiga pribadi. Ungkapan ini juga yang menjadi dasar iman orang Kristen untuk menggambarkan Allah yang kita sembah, yaitu Allah Trinitas/Allah Tritunggal. Allah kita adalah Allah yang esa/satu dan memiliki tiga pribadi yang masing-masing memiliki keunikan, ke-Ilahian, dan karya yang berbeda. Ketiga pribadi ini, tentu sudah kita kenal, adalah Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus bersekutu dan berkait-kelindan dalam hakikat yang satu, yang terus mempersaksikan cinta kasih-Nya melalui Alkitab dan pengalaman hidup orang percaya. Inilah misi Allah Trinitas. Alkitab dengan jelas memperlihatkan kepada kita bagaimana Allah terus menunjukkan rasa cinta-Nya bagi kita, ciptaan-Nya. Tentu kita mengenal betul tentang kisah bangsa Israel yang terus dijaga, dirawat, dan dipelihar Allah. Ia bahkan rela turun ke dunia dalam rupa manusia, Yesus Kristus, dan rela menderita untuk menanggung serta menebus dosa manusia. Ia menyertai murid-murid dalam rupa Roh Kudus yang tinggal di dalam hati mereka untuk memberitakan kabar keselamatan pada orang banyak. Begitu besar rasa cinta Allah bagi kita hingga Ia rela melakukan apa saja demi kita, ciptaan yang begitu dikasihi-Nya.
Misi Allah Trinitas tidak berhenti pada perasaan “kita sudah merasakan cinta kasih Tuhan.” Misi Allah Trinitas perlu kita lanjutkan dan nyatakan dalam keseharian kita, sesuai dengan pengajaran Yesus dalam Matius 28:16-20. Mengimani Allah Trinitas yang penuh cinta kasih juga berarti mau menjalankan misi Allah Trinitas di tengah dunia. Ia mau agar kita membawa cinta kasih Allah kepada dunia yang dikasihi-Nya.
Matius 28:16-20 dikenal sebagai Amanat Agung. Perintah “terakhir” dari Yesus Kristus untuk murid-murid-Nya. Setelah Ia bangkit dan menampakkan diri pada murid-murid, Yesus memberi tugas penting bagi para murid-murid: untuk pergi keluar Galilea, menjadikan semua bangsa murid Tuhan, dan membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Para murid mendapatkan tugas yang berat! Mereka diminta untuk mempersaksikan cinta kasih Tuhan dan memberitakan Injil kepada orang asing, yang mungkin akan menolak dan tidak mendengarkan mereka.
Apakah menjalankan misi Allah Trinitas berarti melakukan Kristenisasi? Tentu maknanya tidak hanya sebatas ini! Menjalankan misi Allah Trinitas berarti mau meneladani Allah Trinitas yang penuh cinta kasih dan menghadirkan ketiga peran Allah dalam persekutuan itu dalam kehidupan kita sesehari.
Kita mengenal Allah Bapa sebagai Pencipta yang Mahakuasa. Ia menciptakan segala sesuatu baik adanya melalui Sabda Allah yang adalah Putra-Nya dengan kuasa Roh-Nya (Yoh. 1:1-2; Kej. 1:1-2). Menghadirkan peran Allah Bapa dalam keseharian berarti mengasihi, memelihara, menjaga, dan merawat ciptaan-Nya yang baik.
Kita mengenal Yesus Kristus sebagai Allah yang mengajarkan kasih melalui pelayanan-Nya dan karya penebusan-Nya. Karya penebusan merupakan karya Kristus dalam kesatuan dengan Allah Bapa dan Roh Kudus, sebab inkarnasi terjadi karena Roh Kudus yang turun dan kuasa Allah Bapa yang menaungi Bunda Maria. Menghadirkan peran Yesus Kristus dalam keseharian berarti mau mewujudkan kasih yang tanpa batas dan tanpa pandang bulu. Bahkan terhadap orang yang membenci kita, seperti apa yang Yesus lakukan pada orang-orang yang mencaci-maki-Nya.
Kita mengenal Roh Kudus sebagai Roh Penghibur yang menguatkan dan menolong kita mencari hikmat Allah dalam menjalani kehidupan. Ia melimpahi kita dengan rahmat-Nya, membuat kita melihat karya Allah Bapa yang baik dalam kehidupan kita, dan menolong kita merasakan kehadiran Yesus Kristus dalam menjalankan perintah-Nya. Menghadirkan peran Roh Kudus dalam keseharian berarti mau menjadi penghibur dan penguat bagi yang sedih dan terluka.
Akhirnya, menjalankan misi Allah Trinitas bukan berarti membaptis orang lain menjadi Kristen secara paksa. Menjalankan misi Allah Trinitas berarti meneladani dan menjadi perwujudan dari cinta kasih Allah pada dunia yang begitu dikasihi-Nya. Jika Ia bertanya pada kita untuk melaksanakan misi Allah Trinitas dalam keseharian kita, apa jawab Saudara?