Dalam Gereja, perumpamaan 'orang farisi dan pemungut cukai' (Lukas 18:10-14) tersebut terutama mengajarkan pertobatan (dan perendahan hati), yang menjadi pintu dalam memasuki masa Triodion, yaitu minggu-minggu persiapan sebelum memasuki Puasa Agung Pra-Paskah, sebagai titik awal perjalanan menuju Paskah (journey to Pascha).
Persiapan umat Kristen dalam perjalanan rohaninya (dalam menjalani masa Puasa Agung / journey of Lent) tersebut dimulai dengan doa bagi kerendahan hati, sebagai permulaan menuju pertobatan sejati. Suatu masa peringatan bagi umat Kristen untuk selalu dekat dengan Allah dalam penyembahan, doa, puasa, dan tindakan amal kemurahan yang tulus kepada sesama.
Orang Farisi sangat dihormati dan dikenal ahli dalam meneliti perkara hukum-hukum agama, sementara pemungut cukai masa itu dibenci atau dianggap pendosa yaitu mereka orang yahudi yang berkolaborasi bersama penguasa Romawi yang kala itu dianggap menjajah, maka kerap dianggap sebagai pengkhianat dan curang terhadap orang sebangsanya sendiri.
Bagaimanapun pada praktiknya ada yang baik dicontoh dari orang Farisi diantaranya berpuasa dan mempersembahkan persepuluhan, hal tersebut dapat menjadi senjata dalam mengalahkan hawa nafsu dan sifat serakah. Akan tetapi, tanpa kerendahan hati dan pertobatan, praktik baik tampak luar ini tidak berarti dan hanya membawa kepada kesombongan serta merendahkan, menghakimi sesamanya.
Dikatakan bahwa ia 'berdoa dalam hatinya' (he prays with himself, Lukas 18:11), disini hatinya berisi kesombongan tidak ada kehadiran Tuhan. Sementara si pemungut cukai dengan kesadaran keberdosaan dalam jiwanya, berdiri menjauh dari altar tidak berani mengangkat wajahnya. Doanya sederhana, "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini", doa inilah yang telah menjadi dasar dari (tradisi) yang dikenal sebagai 'Doa Yesus', suatu doa tanpa-putus (ref. 1 Tesalonnika 5:16-18) yang meresap dalam kehidupan doa umat Orthodox (bersama tali-doa atau komboskini).
Tuhan mengajarkan, orang inilah yang pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan (Lukas 18:14).
Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” - Lukas 18:14
Kontakion Peringatan
"Marilah menyingkir dari kesombongan orang farisi dan belajar ketinggian dari kerendahan hati kata-kata si pemungut cukai. Mari kita berseru dalam pertobatan. Ya Juruselamat dunia, bermurahlah kepada hamba-hamba-Mu".
--
(bess-130222)
Referensi: https://m.facebook.com/photo.php?fbid=1279375318826769&id=240683072696004&ce
Orthodox Study Bible (Luke 18:10-14).