Tahun 2023, banyak pernyataan hamba Tuhan tentang hal-hal yang menyeramkan yang akan terjadi di tahun ini. Ketika kami sekeluarga berdoa, kami tidak mendapatkan bahwa hal tersebut salah, tetapi saya yakin apapun yang akan terjadi, kita akan mengalami hal yang berbeda. Saya percaya selalu ada Gosyen bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan dan orang yang bersungguh-sunguh dengan Tuhan pasti akan dibedakan, selalu ada perlindungan bagi yang bersungguh-sungguh dengan Tuhan. Salah satu pesan yang terus Tuhan gaungkan melalui kehidupan kami adalah PERTOBATAN. Saya percaya bahwa kalau umat Tuhan yang atasnya nama Tuhan disebut merendahkan diri, berdoa berbalik dari jalan yang jahat dan mencari wajah Tuhan, maka Tuhan pasti akan memulihkan keadaan kita.
Ketika kami berdoa, ada suatu intuisi yang kuat yang Roh Kudus letakkan di dalam hati saya. Mama saya pun mendapatkan hal yang sama, hal tersebut adalah Great Shifting – Pergeseran Besar. Dalam hal ekonomi akan ada orang-orang yang sangat kaya raya yang akan tiba-tiba jatuh miskin, sebaliknya ada orang yang sepertinya biasa-biasa saja tetapi dipakai Tuhan dan mendapat berkat yang luar biasa, hingga orang bingung bagaimana caranya. Dalam dunia pelayanan pun seperti itu, yang terdahulu menjadi yang terkemudian dan yang kemudian menjadi terdahulu, orang-orang yang memilki nama besar tiba-tiba hilang tetapi sebaliknya orang yang biasa-biasa tidak dikenal dan tiba-tiba dipakai Tuhan secara dahsyat.
Tuhan menunjukkan kepada saya bahwa akan ada “Great Shifting” atau “Pembalikan Keadaan Besar-Besaran” bagi tiga golongan ini:
1. Bagi mereka yang sungguh-sungguh mencari Aku setiap hari
2. Bagi mereka yang sungguh-sungguh beribadah kepada-Ku
3. Bagi mereka yang sungguh-sungguh yang melayani Aku
Ada beberapa hal yang penting yang saya akan terus sampaikan. Pertama great shifting dimulai oleh Tuhan, start all things with God. Kemudian great shifting harus dimulai dari hati, it starts from the heart. Dan hari ini saya akan sampaikan hal yang ketiga yaitu ‘Sungguh-Sungguh Beribadah Kepada Tuhan.’ Bagi mereka yang sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan, bahkan ditengah bencana pun, mereka akan mengalami Tahun Kemuliaan, The Glorious Year. Permasalahannya, ada orang yang beribadah hanya karena atribut mereka sebagai orang Kristen, tetapi sesungguhnya mereka tidak serius beribadah kepada Tuhan.
Yosua 24:13-15 13 Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan, tetapi kamulah yang diam di dalamnya; juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami, kamulah yang makan hasilnya. 14 Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada Tuhan. 15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!”
Ayat tersebut merupakan pidato terakhir Yosua kepada bangsa Israel, dia mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka adalah bangsa yang sangat dikasih Tuhan, ditengah gurun mereka mendapat pemeliharaan Tuhan, ditengah musuh yang terlatih berperang mereka mendapat kemenangan oleh karena tangan kuat Tuhan, dan mereka memasuki suatu negri yang kaya akan susu dan madu, menempati rumah yang tidak mereka bangun.
Hari ini pun saya mengingatkan anda semua bahwa kalau anda masih ada sampai hari ini anda harus bersyukur. Melewati pandemi banyak orang yang mati, tetapi anda mash diberi nafas hidup oleh Tuhan, di tengah kesusahan, Tuhan terus pelihara dan tidak meninggalkan anda, anda adalah umat pilihan yang sangat dikasihi Tuhan. Anda yang sakit tiba-tiba disembuhkan, anda yang terlilit hutang tiba-tiba dibebaskan dari hutang, artinya Tuhan masih punya rencana dengan kehidupan kita, Tuhan masih ingin memakai anda untuk kemuliaanNya. Seperti Yosua, saya mengingatkan anda karena anda sudah menerima banyak pertolongan Tuhan, maka beribadahlah dengan sungguh-sungguh, dengan ikhlas dan setia. Jangan menyembah dan beribadah pada yang lain.
Yosua memutuskan utuk beribadah kepada Tuhan, dia dan seluruh keluarganya memutuskan untuk tetap beribadah kepada Tuhan. Ini yang harus kita pelajari, dalam keluarga jangan pernah ada yang ditinggalkan untuk beribadah. Suami istri jangan beribadah sendiri-sendiri, tetapi beribadahlah bersama-sama. Kita dan seisi keluarga kita harus beribadah bersama-sama.
Pengertian Ibadah
Ibadah berasal dari kata Ibrani “Avodah”/ “Abad” (untuk bekerja, melayani, tetap terikat dalam ikatan, menjadi budak), dari bahasa Yunani “Latreia” yang pada mulanya menyatakan pekerjaan budak atau hamba upahan. Dan dalam rangka mempersembahkan ibadah ini kepada Allah, maka para hambaNya harus meniarap (Ibrani: “hisytakhawa”/ “shachah”, Yunani: “proskuneo”), dengan demikian mengungkapkan rasa takut penuh hormat, kekaguman, dan ketakjuban penuh pemujaan. Kata ibadah ini bisa diterjemakan sebagai melayani, berbakti, dan mengabdi kepda Tuhan. Ibadah dalam konsep perjanjian lama maupun perjanjian baru memiliki arti “PELAYANAN”, melayani Tuhan secara pribadi.
Dengan definisi ini, pertanyaannya adalah apakah anda memiliki sikap hati yang benar kepada Tuhan? Sudahkah anda memiliki kekaguman akan Tuhan? Menghormati Tuhan? Itulah sebabnya ketika kami beribadah, kami sekeluarga sangat menghormati Tuhan, bahasa tubuh kami, pakaian kami.
Yosua memberi tantangan kepada bangsa Israel untuk bersungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan bukan hanya kepada bangsa dan setiap individu tetapi kepada dirinya dan keluarganya sendiri. Sebagai satu keluarga dia memutuskan bahwa dirinya dan keluarganya beribadah kepada Tuhan. Tidak hanya memberi tantangan, Yosua sendiri memberikan teladan. Ingat bahwa Kekristenan yang sesungguhnya, penginjilan yang terbaik bukanlah ketika di atas mimbar tetapi kehidupan sehari-hari anda. Itulah sebabnya salah satu nilai yang saya terus pegang dan saya lakukan adalah hidupku adalah pesanku, My Life is My Message. Saya tidak perlu banyak berkotbah, tetapi anda dapat melihat kehidupan saya, hubungan suami istri, hubungan mertua dengan menantu, anak dengan orang tua. Dari situlah kebenaran terlihat dan terbukti.
Yang paling penting dalam ibadah, esensi ibadah adalah tiga hal berikut:
1. Kehadiran Tuhan, ibadah itu untuk Tuhan, olehnya tanpa Tuhan itu bukanlah suatu ibadah. Inilah pentingnya persiapan ibadah, dimana kita berdoa dan meminta Tuhan untuk hadir, nyata dalam ibadah.
2. Perjumpaan dengan Tuhan, kehadiran Tuhan harus nyata dengan pertemuan dengan Tuhan secara pribadi. Karena kita menyembah Allah yang hidup, Dia pasti akan merespon apa yang kita persembahkan. Dia akan merespon ibadah dan pelayanan kita. Ibadah yang sesungguhnya harus menghasilkan perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Ingat bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang berbelas kasih, ketika Yesus hadir, Dia selalu digerakkan dengan belas kasihan dan Dia menyembuhkan, melepaskan, bahkan menghidupkan orang. Inilah perjumpaan dengan Tuhan yang seharusnya terjadi di setiap ibadah.
3. Perubahan Hidup, ibadah yang benar menghasilkan perubahan hidup. Alkitab banyak mencatat tentang hal ini, pelacur yang bertemu dengan Yesus hidupnya berubah menjadi penginjil hebat di Samaria, pemungkut cukai yang mata duitan yang berjumpa dengan Tuhan menjadi orang yang memililki kemurahan hati.
Inilah ibadah yang sejati, ibadah dimana Tuhan hadir, menjumpai umatNya dan menghasilkan perubah hidup. Ibadah yang kita lakukan setiap minggu adalah liturgi, ini tidak salah, tetapi ibadah yang sejati adalah apa yang dikatakan Rasul Paulus kepada jemaat di Roma:
Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Jadi jangan batasi ibadah dengan 4 tembok gereja, liturgi gereja, tetapi pakai seluruh aspek kehidupan kita untuk melayani Tuhan dan sesama, 7 hari seminggu, 24 jam sehari, kehidupan kita adalah tempat ibadah kita.
Mengapa kita harus beribadah?
Ibadah sebenarnya penting bagi kita, ibadah bukanlah untuk keuntungan Tuhan, justru ibadah memberikan keuntungan bagi kita. Dia tidak akan tergoncangkan hanya karena kita tidak beribadah, tetapi kitalah yang akan menerima banyak keuntungan dari ibadah yang kita lakukan dengan pengertian yang benar.
1 Timotius 4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
(LIVING) Bodily exercise I as all right, but spiritual exercise is much more important and is a tonic for all you do, so exercise yourself spiritually, and practice being a better Christian because that will help you not only now in this life, but in the next life too.
Jelas sekali Alkitab menuliskan bahwa ibadah berguna untuk segala hal, baik untuk sekolah anda, bisnis anda, pekerjaan anda, dan kegiatan sehari-hari anda, karena di dalam ibadah mengandung janji Tuhan, untuk hidup ini dan hidup yang akan datang. Artinya kalau anda mengerti ayat ini dan anda tetap tidak mau beribadah, anda adalah seorang bodoh. Tuhan memerintahkan kita untuk ibadah sebenarnya untuk keuntungan kita sendiri, sesungguhnya Tuhan tidak diuntungkan dengan ibadah kita.
Ayat ini memberi janji untuk masa yang akan datang, artinya kalau anda ingin masa depan anda baik, beribadahlah dengan sungguh-sungguh, kalau anda ingin kehidupan anak-anak anda baik dan diberkati, beibadahlah dengan serius. Jangan hanya rutinitas, jangan meremahkan ibadah, jangan juga beribadah tanpa pengertian. Dan percayalah ketika anda beribadah dengan benar, maka ibadah anda akan memberikan manfaat bagi kehidupan anda baik bagi hidup anda yang sekarang, maupun hidup anda di masa yang akan datang. Bahakn Tuhan berjanji untuk membuat perbedaan dalam hidup anda karena anda beribadah.
Dalam Living bible dijelaskan bahwa ibadah merupakan latihan untuk menjadi orang Kristen yang lebih baik. Ini adalah esensi ibadah yang saya sudah jelaskan, bahwa ibadah harus menghasilkan perubahan hidup. Kalau anda datang ke gereja tetapi tidak ada perubahan hidup dalam hidup anda, artinya anda tidak sedang beribadah. Anda harus melatih diri anda untuk menjadi orang Kristen yang lebih baik, saya percaya bahwa di dalam ibadah yang sejati ada kehadiran Tuhan, ada perjumpaan dengan Tuhan, dan menghasilkan perubahan hidup. Anda yang dulu pemarah, karena ibadah yang sungguh-sungguh, berubah menjadi seorang yang peramah.
Percuma anda melayani tetapi mulut anda tidak anda kekang, anda tetap memfitnah, memperkatakan yang buruk tentang saudara seiman anda, menghasut – ini membuat ibadah anda sia-sia. Jaga mulut anda, karena apa yang keluar dari mulut adalah luapan dari apa yang ada di hati anda. Saya tidak percaya pada orang yang mengaku beribadah tetapi yang diperkatakan adalah menjelek-jelekkan orang lain. Orang yang baik akan mengeluarkan perkataan yang baik dari mulutnya, sebaliknya orang yang jahat akan mengeluarkan apa yang jahar dari perbendaharaan hatinya. Bertobatlah!
Apakah hal penting yang harus kita perhatikan ketika kita beribadah?
1. Ibadah harus didasarkan pada takut akan Allah
Ini adalah fondasi ibadah yaitu takut akan Tuhan, ini bukan berarti kita datang dengan ketakutan, tetapi harus datang dengan rasa hormat, karena ternyata kebenarannya adalah “belum tentu orang yang beribadah itu takut akan Tuhan, tetapi orang yang takut akan Tuhan pasti akan beribadah.” Ketika anda takut akan Tuhan, anda akan beribadah bukan karena terpaksa atau karena tugas, tetapi karena kita menghormati Tuhan. Ketika kita takut akan Tuhan, kita tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh, karena kita sadar bahwa kita akan beribadah, bertemu Tuhan sehingga kita akan terus menjaga hidup kita.
Mazmur 24:3-4 3”Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?” 4 ”Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
Penting sekali untuk mempersiapkan diri kita sebelum ibadah, jangan nodai diri kita dengan dosa, tetapi terus jaga kekudusan sehingga kita dapat naik ke gunung Tuhan. itulah pentingnya untuk memulai ibadah kita dengan pemberesan diri, ini adalah bentuk rasa hormat dan takut kita kepada Tuhan, bentuk menghargai keberadaan dan kekudusan Tuhan. Ketika kita takut akan Tuhan, kita tidak akan lagi takut akan manusia. Kita menempatkan perkataan Tuhan di atas perkataan manusia.
Hal ini jugalah yang mendasari Daniel dan sahabatnya untuk tidak menyembah allah lain selain Allah Israel, karena mereka mendasari ibadah mereka dengan rasa takut akan Tuhan. Meskipun dalam perjalanannya mereka harus melewati dapur api dan gua singa, tetapi pada akhirnya Tuhan membuat perbedaan dan pembelaan bagi mereka bahkan raja mengeluarkan titah bahwa semua bangsa harus menyembah Allahnya Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Olehnya jangan takut untuk sungguh-sungguh beribadah pada Tuhan karena Tuhan pasti akan membuat perbedaan bagi orang-orang yang sungguh-sungguh beribadah kepadaNya.
Kisah Raja Daud, Mazmur 2:11 “Beribadahlah kepada Tuhan dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,…” Daud, seorang pemazmur yang puitis menggambarkan hormat pada Tuhan dengan berkata “…ciumlah kakiNya dengan gemetar…” Daud sanagt menghormati Tuhan, dan banyak sekali ayat-ayat yang menuliskan dan mencatat betapa hormatnya Daud terhadap Tuhan dan hadiratNya.
2. Ibadah harus berasal dari hati yang tulus ikhlas
Keikhlasan diartikan sebagai kerelaan, kesungguhan, penuh penyerahan, dan ketulusan kita berbakti kepada Allah yang terlihat dari sikap dan prilaku kita, dari tindakan kita. Tetapi banyak orang yang beribadah tanpa ketulusan, tanpa keikhlasan.
Yosua 24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada Tuhan.
Kata tulus ikhlas pada Yosua 24:14 menggunakan kata 'tamin' dalam bahasa aslinya yang artinya komplit, tanpa kerusakan, tanpa cacat, sempurna. Ini berarti Tuhan ingin kita untuk datang beribadah kepadaNya dengan utuh, komplit, dengan tulus, tanpa motivasi terselubung. Jujur saya katakan kepada anda semua, kalau anda datang ke gereja hanya untuk mencari kesembuhan, berkat – maka apa bedanya gereja dengan gunung kawi? Mereka juga mencari hal yang sama. Kita harus berbeda, kita ke gereja bukan mencari berkat saja, tetapi karena kita rindu dan kangen pada Tuhan. Tunjukkan kerinduan anda pada Tuhan dengan sungguh-sungguh beribadah dengan ketulusan. Katakan pada Tuhan bahwa anda ingin mengalami hadirat Tuhan, anda rindu untuk menyembah Tuhan bersama keluarga anda. Ketulusan dan keikhlasan ini akan membuat banyak mujizat dan perbedaan dalam kehidupan anda.
2 Raja-raja 20:1-3 1Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: ”Beginilah firman Tuhan: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.” 2Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan: 3”Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.” Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. 4Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman Tuhan kepadanya: 5”Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman Tuhan, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah Tuhan. 6Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku.”
Kisah Hizkia mengajarkan kepada kita bahwa ketika kita beribadah kepada Tuhan dengan tulus dan ikhlas, maka meskipun kematian ada di depan mata kita, Tuhan dapat membalikkannya menjadi kehidupan. Kalau anda beibadah dengan tulus, hal yang buruk bisa menjadi baik. Ini berarti Great Shifting akan terjadi dalam kehidupan anda ketika anda beribadah dengan benar. Ketika anda mendasari ibadah anda dengan rasa takut dan hormat akan Allah, dan dengan ketulusan dan keikhlasan.
Kejadian 20:2-6 2 Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: ”Dia saudaraku,” maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara. 3Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: ”Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami.” 4Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: ”Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah? 5Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci.” 6Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: ”Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia.
Ketulusan membuat Tuhan mencegah anda untuk berbuat dosa. Itulah sebabnya datanglah pada Tuhan dengan ketulusan. Tuhan menghindarkan Abimelekh dari berbuat dosa karena ketulusan hatinya. Ketika kita beribadah sungguh kepada Tuhan, kita bisa mengubah keputusan Tuhan, Hizkia yang diputuskan untuk mati, mendapat kesembuhan. Ini adalah contoh, bagaimana ketulusan hati kita dapat menyentuh hati Tuhan sehingga Dia mengubah keputusannya dan Dia menghalangi dosa dalam kehidupan kita.
3. Ibadah harus dilakukan dengan setia
Beribadahlah dengan setia, sepanjang tahun, sepanjang hidup anda beribadahlah yang benar, dan didasari takut akan Tuhan, didasari dengan ketulusan. Maka saya jamin anda akan mengalami hadirat Tuhan, perjumpaan dengan Tuhan, dan anda akan mengalami perubahan hidup. Kalau anda lakukan hal ini sepanjang tahun 2023 maka 2024 anda akan menjadi orang Kristen yang lebih baik lagi. Saya berdoa supaya setiap tahun anda mengalami peningkatan spiritual. Jangan jadi orang Kristen yang tidak mengalami perubahan. Alami peningkatan karakter, peningkatan kualitas hidup, sehingga orang bisa melihat perbedaan dan perubahan dari cara bicara anda, cara pikir anda, cara hidup anda, dengan demikian maka Tahun Kemuliaan pasti akan terjadi dalam kehidupan anda.
Setia berarti konsisten, komitmen. Tidak hanya setelah mendengarakan kotbah saja, tetapi melakukannya dengan konsisten dan dengan komitmen. Belajar dari kisah Kaleb:
Yosua 14:10-11 10Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini 11pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.
Jangan kalah pada Kaleb, ketika Tuhan memberikan firmanNya, janjiNya, pegang teguh. Kaleb memegang teguh janji Tuhan selama 45 tahun, dan Kaleb pun masih dapat berkata “..aku masih sama kuat..” itulah sebabnya Tuhan berkata bahwa hambaKU Kaleb dan Yosu memiliki roh yang berbeda. Memiliki jiwa yang lain, ini bukan kelainan jiwa, tetapi mereka memiki Spirit of Excellent. Mereka memiliki roh yang excellent, roh yang konsisten dan komitment untuk percaya dan melayani Tuhan.
4. Peranan seorang ayah, seorang pemimpin, untuk membawa seluruh keluarga beribadah tidak dapat ditawar.
Inilah yang dilakukan Yosua, dia mendemonstrasikan hal ini. Orangtua seharusnya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa anak-anakNya beribadah, bahkan tidak ada alasan untuk tidak beribadah, apapun itu. Peran orangtua khususnya seorang ayah sangatlah penting. Pernyataan Yosua sangat tegas, dan dia tidak bertanya kepada anaknya apakah mereka mau beribadah atau tidak, dia juga tidak perlu bertanya kepada anaknya kepada Allah yang mana mereka mau beribadah. Dia sampaikan kepada umat dengan tegas untuk memilih mau beribadah kepada siapa, tetapi kepada keluargnya dia memilihkan untuk keluarganya. Dia tidak perlu bertanya karena itu adalah peranannya sebagai seorang ayah. Tanggung jawab seorang ayah adalah untuk menggembalakan istri dan anak. Saya sampaikan kepada pemimpin saya “kamu tidak bisa memimpin gereja kalau kamu tidak bisa memimpin istri dan anak-anakmu!” mereka adalah yang pertama yang harus digembalakan. Bawa mereka untuk takut Tuhan, bawa mereka untuk mengalami Tuhan secara nyata.
Peranan ayah sebagai kepala rumah tangga sesuai dengan Efesus 5: 20-29 adalah sebagai pemimpin keluarga, pengambil keputusan, pengayom semua anggota keluarga, pelindung yang melindungi, bertanggung jawab, mendidik, menegor, dan menasihati. Ajarkan mereka pentingnya ibadah, dan perhatikan kehidupan rohani mereka, pastikan mereka beribadah dengan sungguh-sungguh. Peranan ayah sebagai kepala rumah tangga dan imam bertanggung jawab untuk memimpin dan mengatur ibadah dalam keluarga, berdoa, dan berdoa untuk keluarganya setiap hari.
Link Ibadah Gereja Victory Community: