Hidup dalam visi diri, mudah iri & sakit hati. Hidup dalam visi Allah, tak mudah lelah & kalah. Hidup bervisi, akan menenangkan diri dalam mengabdi. - Juanda -
Banyak orang yang suka berbicara atau berdiskusi tentang masalah pervisian. Ada pula yang memaksa seseorang untuk memiliki visi tertentu melalui sebuah seminar atau retret. Ada pula yang hobinya gonta-ganti visi, semudah cari pacar. Apakah telah memahami definisi dari kata visi?
Visi bukan sekadar masalah keinginan, ambisi atau cita-cita. Sebuah visi perlu dimasyarakatkan kepada komunitasnya, supaya visi organisasi bisa berjalan dengan langgeng dalam kurun waktu tertentu.
Visi bukan hanya masalah senang atau tidak, mampu atau tidak, didukung atau tidak, ketika dijalankan. Visi sejati bahkan tetap hidup dan bisa dihidupi, meski pencetusnya telah almarhum. Dalam diri visi ada kekuatan.
Secara umum visi adalah gambaran masa depan tentang arah dari tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian, untuk penyusunan sebuah kalimat visi, perlu 5 hal ini, yaitu: ringkas (succinct), menarik (appealing), dapat dijangkau (feasible), maknanya jelas (meaningful) & terukur (measurable).
Penyusunan kalimat visi bisa dengan 1 atau 2 kalimat penggugah emosi dengan arti yang jelas bermakna dan dapat dikerjakan dengan sumber daya, energi dan waktu yang ada dalam rentang tertentu, supaya bisa diukur sebagai bagian dari evaluasi.
Biasa pernyataan visi (vision statement) akan diawali dengan kata: Menjadi ..., Menjadikan ..., Mewujudkan ..., Membentuk ..., Menyatukan ..., Meningkatkan ... dan lain sebagainya.
Visi bukan hanya dipikir, diingat atau diceritakan semata. Perlu ada evaluasi pula terhadap keberadaan suatu visi itu. Apakah perlu diganti visinya? Apakah perlu dipertahankan? Apakah perlu dikembangkan sesuai dengan keadaan yang ada?
Memang sering saat bicara tentang visi hanya berpijak pada Amsal 29:18, “Bila tidak ada 'wahyu', menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.” Versi KJV, “Where there is no 'vision', the people perish: but he that keepeth the law, happy is he.” Padahal dalam KJV kata vision, dipergunakan beberapa kali mulai dari Kejadian - Wahyu, yang diterjemahkan oleh Alkitab TB LAI dengan kata ‘penglihatan’.
Ada 2 makna visi kan?
Bagaimana pendapat Anda?
#SalamHatiGembira