Efesus 6:12 (TB) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Kita perlu menyadari bahwa Iblis adalah roh, dia tidak memiliki fisik, dan itulah sebabnya senjata yang dipakai iblis melawan kita bukanlah hal - hal yang jasmani, bukanlah darah dan daging. Musuh anda bukan lah istri anda, bukan suami anda, bukan orang di sekitar anda. Musuh anda adalah roh. Senjata roh yang dipakai oleh iblis ada "TIPU MUSLIHAT."
Hal ini jugalah yang membuat kejatuhan manusia. Hawa termakan oleh tipu muslihat iblis. Iblis menipu Hawa:
Kejadian 3:5 (TB) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
Kejadian 1:27 (TB) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Tawaran yang diberikan iblis kepada hawa adalah untuk "menjadi seperti Allah" merupakan tipuan yang iblis berikan kepada Hawa, karena iblis sendiri jatuh dalam dosa yang sama. Iblis berusaha ingin menjadi seperti Tuhan dan itulah yang membuatnya jatuh. Padahal jelas Tuhan berfirman dalam Kejadian 1:27 bahwa Tuhan menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya.
Gambar diri yang salah, membuat kita atau seseorang menilai dirinya salah. Dan penilaian diri yang salah membuat kehidupan yang penuh dengan masalah, perkataan yang negatif, sehingga terjadi seperti yang diperkatakan dan mereka perkatakan atas dirinya.
Definisi identitas secara harafiah adalah ciri - ciri, jati diri, tanda; yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang berguna untuk membedakannya dengan sesuatu yang lain. Klap menjelaskan bahwa identitas meliputi segala hal pada seseorang yang dapat menyatakan secara sah dan dapat dipercaya tentang dirinya sendiri - statusnya, nama, kepribadian, dan masa lalunya.
Dalam Alkitab kita, mengapa Tuhan seringkali merubah nama seseorang sebelum Dia mengubah kehidupan orang tersebut? Sebelum mengubah masa depan orang tersebut? Sebab nama adalah identitas. Abram menjadi Abraham. Hal ini sangat penting karena seringkali dalam kehidupan, masalah terbesar adalah 'KRISIS IDENTITAS.'
Masalah krisis identitas ini membuat banyak orang terjebak dalam flexing, mereka tidak memiliki kepercayaan diri tanpa memiliki atau menggunakan sesuatu, mereka mencari pengakuan. Yang lain melakukan pencitraan, hal ini juga terjadi karena krisis identitas. Extreme yang lain adalah keminderan, orang yang minder adalah orang memiliki krisis identitas.
Krisis identitas merupakan masalah yang fundamental. Bahkan Yesus pun diuji dalam hal ini:
Matius 3:16-17 (TB) 16Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, 17lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ”Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Bapa di surga memberi pengumuman, bahkan mendeklarasikan bahwa Yesus adalah AnakNya yang di kasihi dan kepada Yesus, Allah Bapa berkenan. Namun apa yang terjadi?
Matius 4:3,6 (TB) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: ”Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” 6 lalu berkata kepada-Nya: ”Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”
Yesus diuji oleh si iblis dengan cara yang sama yang dilakukan di masa lalu, bahkan dua kali iblis mempertanyakan jati diri Yesus. Jangankan mengubah batu menjadi roti, sebenarnya dengan kuasa yang dimilikiNya, bahkan setan pun diubah jadi roti, Yesus mampu melakukan, tetapi Yesus tidak terjebak dengan tipu muslihat iblis. Mengapa? Karena Yesus aman dengan identitas diriNya sebagai Anak yangh dikasihi Allah Bapa dan yang kepada Dia, Allah Bapa berkenan. Yesus tidak perlu melakukan sesuatu untuk disebut Anak Allah, karena Dia memanglah Anak Allah.
Bukankah seringkali kita diuji dengan hal yang sama. Identitas kita menjadi titik serang iblis. Iblis tahu bahwa banyak orang merasa bahwa keberhasilan mereka terjadi ketika mereka sudah melakukan pencapaian, atau kepemilikan sesuatu.
Dalam hidup kita akan selalu diperhadapkan dengan dua sudut pandang: "PENILAIAN TUHAN atau PENILAIAN MANUSIA?" Dalam kondisi apapun kita akan diperhadapkan antara cara pandang Tuhan atau cara pikir manusia. Keadaan yang kita hadapi selalu akan menuntut kita untuk melihatnya secara duniawi/natural atau secara ilahi/supranatural. Ini adalah proses kehidupan dan kita harus menentukan, memilih; karena dari sisi mana kita melihat, itulah yang akan kita terima.
# GIDEOAN (Hakim - Hakim 6) Dalam kisah Gideon kita dapat melihat dua penilaian yang bertolak belakang. Penilaian manusia: Gideon adalah seorang yang penakut, pengecut, pecundang. Penilaian Tuhan: Gideon adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, hebat, dan luar biasa. Pertanyaannya: penilaian siapa yang terjadi? identitas yang Gideon labelkan pada dirinya atau yang penilaian Tuhan terhadap diri Gideoan?
Jangan anda membatasi diri anda, jangan biarkan orang merendahkan diri anda. Entah itu pendidikan anda, status sosial anda, keluarga anda, jangan biarkan penilaian manusia membuat anda memandang rendah diri anda. Jangan biarkan penilaian manusia menjadi kebenaran dalam kehidupan anda, karena apa yang anda percayai itulah yang akan terjadi dalam kehidupan anda.
Ingat bahwa cara kerja IMAN dan KETAKUTAN adalah sama. APA YANG ANDA PERCAYA, ITULAH YANG AKAN TERJADI. Ayub berkata "apa yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku." Yesus mengajarkan "terjadilah sesuai dengan imanmu."
Mazmur 139:14 (TB) Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
Sadarilah bahwa ketika anda mengalami hal - hal yang dahsyat, hal - hal yang ajaib, hal itu terjadi karena "...KEJADIAN ANDA DAHSYAT DAN AJAIB,..." artinya hal yang dahsyat dan ajaib adalah hal yang biasa. Promosi, terobosan, kemenangan, kelimpahan merupakan hal yang biasa karena kita diciptakan Tuhan dengan dahsyat dan ajaib.
Efesus 2:10 (TB) Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Kata "buatan" dalam Alkitab Bahasa Indonesia, diterjemahkan sebagai hand-made (buatan tangan), master piece (karya agung) dalam beberapa versi bahasa Inggris. Ingatlah bahwa tangan Tuhan sendiri yang membentuk kita. Kalau manusia saja menghargai karya cipta seorang seniman, apalagi karya tangan Tuhan sendiri. Lihatlah diri anda berharga di mata Tuhan.
Dengan mengetahui identitas yang sejati kita dapat berkata seperti apa yang diajarkan oleh Pdt. Prof. Dr. Abraham Alex Tanuseputra, Ph.D "Apa yang aku punya, Tuhan punya; an apa yang Tuhan punya, aku punya". Bukankah hal ini sama dengan apa ditulis dalam Alkitab tentang Bapa dan Anak Bungsu. Pengetahuan yang benar akan identitas inilah yang membuat si bungsu dalam Lukas 15:11-31 berani meminta haknya dan mengerti bagian dan haknya.
Link Ibadah Victory Community Church: