Reborn
  
Mengandalkan Tuhan 3
Dipublikasikan pada 17 Mei 2023
3 min baca

Bacaan : Ayub 22:1–24:25

Tetap Percaya di Tengah Pencobaan

Ayub belajar untuk mempercayai Tuhan meskipun dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidupnya. Iman meminta Anda untuk mempercayai Tuhan bahkan ketika Anda tidak memiliki semua jawaban.

Iman sering diuji ketika kita melalui masa-masa sulit. Sekali lagi, ada perbedaan mencolok antara Ayub dan teman-temannya. Elifas dengan salah menuduh Ayub menganiaya orang miskin, lapar, dan janda. Dia berkata, 'Itulah sebabnya' (22:10) Ayub sedang menderita. Pasti sangat menyakitkan baginya dituduh dengan cara seperti itui. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran.

Teologi Elifas bersifat sederhana dan tidak sempurna: ‘Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram; dengan demikian engkau memperoleh keuntungan’ (Ay.21). Tetapi, kehidupan lebih kompleks dari pada itu.

Sebaliknya, Ayub bergumul dengan penderitaan nyata yang sering tidak dapat dijelaskan dan bahkan ia tidak berdosa. Namun, dia penuh dengan iman di tengah-tengah ‘kesakitan’ (23: 2). Segalanya menjadi salah dalam kehidupan Ayub. Tuhan tampak bermil-mil jauhnya (‘Kalau saja aku tahu di mana mendapatkan-Nya', Ay.3a).

Seperti yang ditulis Joyce Meyer, 'Jika sekarang Anda berada di suatu tempat di mana tidak ada satu pun yang masuk akal dalam hidup Anda l, percayalah pada Tuhan. Katakan kepada diri sendiri, "Ini pasti cobaan."'

Ayub berkata, ‘seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas' (Ay.10b). Emas disempurnakan dan diuji dengan memanaskannya dan menempanya berulang-ulang sampai pantulan pandai emas itu bisa dilihat di dalamnya. Di tengah-tengah penderitaannya yang mengerikan, Ayub mempercayai bahwa Allah akan menggunakan semuanya untuk kebaikan dan ia akan timbul lebih murni dan lebih suci. Entah bagaimana, dia tetap saja dapat bergantung pada Tuhan:

‘Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang; Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya' (Ay.11-12).

Ketika kita melihat kehidupan Ayub, kita melihat bahwa kekuatan tumbuh melalui perjuangan, keberanian yang ikut berkembang ditengah tantangan dan juga hikmat semakin bertumbuh dari luka-luka yang ada. Ketika Tuhan menguji Ayub, imannya timbul sebagai emas murni.

Mari berdoa : Tuhan, pada masa-masa sulit ketika aku sepertinya berada di dalam api pemurni, bantulah aku untuk menaruh iman dan kepercayaanku kepada-Mu dan untuk ‘timbul sebagai emas' (Ay.10b). Bantu aku setiap hari untuk menjalani hidup penuh kepercayaan dan keyakinan pada-Mu.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
Bagikan Artikel Ini