Reborn
  
DREAMS COME TRUE (4): Kebenaran VS Kenyataan
Dipublikasikan pada 29 Januari 2023
15 min baca

Ada satu hal yang fundamental untuk membuat impian kita menjadi kenyataan dan hal itu adalah “Cara Kita Melihat.” Cara kita melihat sesuatu menentukan banyak hal dalam kehidupan kita. Ini adalah lanjutan dari pelajaran yang saya pernah sampaikan mengenai cara pandang yang benar untuk membuat mimpi-mimpi kita menjadi kenyataan.

Matius 6:22-23 22Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; 23jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Mata kita adalah pelita tubuh yang menerangi tubuh. Kalau mata kita gelap maka tubuh kita semua menjadi gelap. Tetapi kalau mata kita baik maka teranglah seluruh tubuh kita dan teranglah juga seluruh jalan kita. Kalau mata anda gelap, tubuh anda gelap, jalan anda gelap, hidup anda gelap, masa depan anda gelap. Sebaliknya ketika mata anda terang, tubuh anda terang, jalan anda terang, dan masa depan anda menjadi terang pula. Mata berbicara tentang penglihatan, mata adalah indra pelihat kita. Olehnya salah satu hal yang saya perhatikan dan pelajari sangat penting dalam kehidupan ini adalah cara pandang kita, khusunya ‘Cara Anda Memandang Diri Anda Sendiri!’ Cara pandang kita terhadap diri kita sendiri menentukan hampir bahkan segala sesuatu dalam hidup kita.

Amsal 23:7 "Sebab seperti orang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia…”

Proverbs 23:7 “for as he thinks [calculate] within himself, so he is …”

Artinya anda ingin jadi apa, anda ingin menerima apa, anda ingin mengalamai apa, semuanya bermula dari bagaiaman anda menilai diri anda sendiri, bagaimaan anda mengkalkulasi diri anda, bagaimana anda melihat dira anda sendiri. oleh sebab itu sangat penting untuk memperhatikan bagaimana cara anda melihat diri anda sendiri.

Banyak orang yang underestimate (memandang rendah) dirinya sendiri sehingga banyak hal yang negatif terjadi dalam kehidupannya. Ketika seseorang memandang dirinya dengan kacamata yang salah, maka dia pasti akan melihat segala sesuatunya salah juga. Alkitab menuliskan hal ini:

Matius 22:36-40 36”Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” 37 Jawab Yesus kepadanya: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Jelas ayat ini mengajarkan kita bahwa takaran yang kita pakai untuk mengasihi orang lain sebenarnya adalah takaran yang sama yang kita pakai untuk mengasihi diri kita sendiri, itulah sebabnya mengapa beberapa orang sulit untuk mengasihi orang lain, karena sebenarnya mereka sulit untuk mngasihi diri mereka sendiri. Mengapa ada orang yang sulit menerima orang lain? Karena mereka tidak dapat menerima diri mereka sendiri.

Kata mengasihi disini, bukan tentang keegoisan atau self-pity (perasaan mengasihani diri yang berlebih), tetapi mengasihi diri disini berbicara tentang menerima, merawat, menghormati, dan menyayangi. Tetapi ternyata banyak orang yang tidak dapat menerima dirinya, ada yang terlahir pria tetapi tidak dapat menerima dirinya dan merubah gender-nya. Yang pria ingin jadi wanita dan sebaliknya, ini adalah bentuk penolakan pada diri sendiri. Tidah hanya itu, banyak juga orang yang tidak merawat dirinya sendiri mereka dengan memakai narkoba, merokok, memasukkan zat-zat addictive pada tubuh mereka. Orang-orang seperti ini sulit untuk bisa mengasihi orang lain karena mereka tidak bisa mengasihi dirinya sendiri. Bahkan ada yang sangat tidak mengasihi dirinya hingga menghabisi dirinya sendiri.

Dalam hidup ini sudah banyak orang yang benci kita, jangan menambahi itu dengan membenci diri kita sendiri. Jangan memperkatakan hal yang negativf pada diri anda sendiri. Jangan memberikan celah kepada setan untuk semkin menekan diri anda dengan menolak diri anda sendiri. Alkitab jelas berkata”kasihilah sesamu seperti dirimu sendiri” Ya, setiap kita masih memiliki kekurangan, tidak ada dari antara kita yang sempurna, tetapi kekurangan kita tidak pernah menghalangi kasih dan kuasa Tuhan untuk dinyatakan di dalam dan melalui kehidupan kita. Sebagai hamba Tuhan selama 31 tahun, saya punya banyak kesaksian dan cerita bagaimana orang-orang yang memiliki banyak kekurangan dipakai untuk untuk menyatakan kuasa dan kasihNya ketika mereka menyerahkan kekurangan mereka kepada Tuhan.

Kegagalan adalah suatu hal yang biasa, anda mungkin pernah gagal, itu bukanlah masalah, bahkan seringkali Tuhan menjumpai orang-orang hebatNya di lembah keputusasaannya. Ketika kita tidak dapat melakukan apapun secara manusia, maka itulah kesempatan untuk Tuhan berkarya dalam kehidupan kita. Orang-orang yang kelihatannya madesu (masa depan suram), diubah oleh Tuhan menjadi madesu (masa depan sukses). Ini pun tergantung kemanaa kita mau membawa hidup kita -kepada Tuhan atau kepada keterpurukan- dan ini dimulai dengan cara kita memandang hidup kita.

Kalau anda melihat diri anda salah jangan harapkan orang lain untuk bisa melihat hidup anda dengan benar. Kalau anda tidak yakin dengan diri anda sendiri, bagaimana anda dapat mengaharapkan orang lain untuk bisa yakin dengan diri anda. Kita akan belajar dari seorang tokoh Alkitab, Gideon:

Hakim-hakim 6:11-12 11Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. 12Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: ”TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.”

Malaikat TUHAN yang disebutkan sini bukanlah sembarang Malaikat, ini adalah penampakan Yesus dalam perjanjian lama. Tuhan Yesus sudah ada di perjanjian lama, Dia bahkan sudah ada sebelum dunia ada, Dia baru dinyatakan secara daging di penjanjian baru, tetapi eksistensinya sudah ada bahkan sebelum dunia dibentuk. Penampakan Tuhan Yesus di perjanjian lama memang lebih jelas tertulis dalam bahasa asli Alkitabm tetapi dalam bahasa Indonesia, ini di tulis dengan Malaikat TUHAN (‘M’ dan ‘TUHAN’ dengan huruf kapital).

Ketika Gideon ditemui oleh Malaikat TUHAN, dia sedang mengirik gandum di pemerasan anggur supaya tersembunyi dari orang Midian, ketika itu Midian menjajah Isral dengan keji, dan Bangsa Israel mengalami kebangkrutan dan kemelaratan yang sangat mengerikan. Dan mereka berdoa kepada Tuhan dan Tuhan membangkitkan hakim-hakim dari antara bangsa Israel sendiri. Baik itu Samson, Debora, dan lain-lainnya, pertolongan Tuhan muncul dari apa yang sudah ada diantara bangsa Israel sendiri, Tuhan mengurapi orang-orang itu dan Bangsa Israel selamat.

Perhatikan, bahwa Tuhan selalu menolong kita dari dan dengan apa yang kita miliki, itulah yang saya percayai untuk gereja di tempat ini, saya tidak perlu mencari jauh-jauh karena Tuhan sedang memunculkan orang-orang hebat diantara kita. Urapan Tuhan yang akan membedakan, urapan Tuhan yang akan membuat orang biasa menjadi hebat.

Ketika Gideon ditemui oleh Malaikat TUHAN, dia sedang mengirik gandum di pemerasan anggur supaya tersemubunyi dari orang Midian, ini adalah suatu hal yang tidak lazim. Tradisi bangsa Israel, ketika mengirik gandum mereka akan melakukan itu di dataran tinggi supaya terbantu oleh angin di dataran tinggi dan mempermudah pekerjaan pengirikan mereka. Sedangkan ketika memeras anggur, mereka memilih dataran yang rendah karena mereka tidak ingin angin dataran tinggi merusak aroma anggur yang sedang diperas.

Gideon yang seharusnya berada di dataran tinggi, dia malahan berada di dataran rendah, dia melakukannya karena dia sedang bersembunyi dari orang midian. Dia ketakutan dan orang disekitarnya pun melihat dia sebagai seorang penakut. Dia adalah seorang pengecut dan itulah sebabnya dia memilih untuk bersembunyi. Gideon melihat dirinya sebagai seorang yang kecil, dari kaum yang kecil, bukan siapa-siapa. Dia melihat dirinya seorang yang kalah bahkan sebelum peperangan dimulai. Ini sangat bertolak belakang dengan Daud yang maju menghadapi Goliat sedangkan Gideon waktu itu memilih untuk bersembunyi karena ketakutannya. Tetapi Malaikat TUHAN datang dan memanggilnya ‘Pahlawan yang Gagah Berani’ dalam terjemahan The Massage dituliskan ‘Migthy Warrior’, karena ‘… Tuhan menyertai kamu.’ Pertanyaannya: Mana yang terjadi? Apakah penilaian Gideon tentang dirinya? Atau penilaian Tuhan tentang Gideon?

Hakim-hakim 8:10-11 10Sementara itu Zebah dan Salmuna ada di Karkor bersama-sama dengan tentara mereka, kira-kira lima belas ribu orang banyaknya, yakni semua orang yang masih tinggal hidup dari seluruh tentara orang-orang dari sebelah timur; banyaknya yang tewas ada seratus dua puluh ribu orang yang bersenjatakan pedang. 11Gideon maju melalui jalan orang-orang yang diam di dalam kemah di sebelah timur Nobah dan Yogbeha, lalu memukul kalah tentara itu, ketika tentara itu menyangka dirinya aman.

Perhatikan bahwa yang dihadapi Gideon bukanlah orang-orang biasa, mereka bersenjatakan pedang. Singkat cerita Gideon hanya dengan 300 pasukan berhasil mengalahkan 135,000 pasukan musuh, itu artinya Gideon adalah seorang Pahlawan yang Gagah Perkasa. Ternyata, yang menjadi kenyataan adalah perkataan Tuhan tentang Gideon, bukan perkataan Gideon tentang dirinya sendiri. Tetapi sebelum Tuhan bisa memakain kehidupan Gideon, Tuhan harus mengubah cara Gideon melihat dirinya. Kamu bukanlah seorang yang pengecut, bukan pecundang, bukan orang yang kalah, kamu adalah Pahlawan yang Gagah Perkasa, Migthy Warrior.

Sama halnya dengan kita. bagaimana cara kita memandang diri kita menentukan kehidupan kita. kalau anda melihat diri anda sebagai seorang yang kalah, tidak ada masa depan, melihat diri anda selalu miskin, maka terjadilah sesuai dengan iman anda. Kalau anda berkata saya bukan siapa-siapa, tidak punya apa- apa, maka terjadilah sesuai dengan imanmu. Semuanya tergantung dengan cara anda melihat diri anda. Anda mungkin masih pernuh dengan keterbatasan dan kekurangan, tetapi ingat bahwa ada Tuhan yang menyertai hidup anda. Dan bersama dengan Tuhan kita mampu melakukan perkara-perara yang gagah perkasa, bersama dengan Tuhan, tidak ada yang mustahil. Hal ini akan membuat kita terus mengandalkan Tuhan dan ketika kemenangan kita dapatkan kita akan kembalikan untuk kemuliaan nama Tuhan, tidak ada yang bisa kita sombongkan dan banggakan dari diri kita, karena semuanya dari Tuhan.

KEBENARAN dan KENYATAAN

Kita seringkali berada di persimpangan antara kenyataan dan kebernaran. Kenyataan hidup anda bukanlah kebenaran. Kebenaran itu adalah Firman Tuhan. Olehnya kita perlu mengerti apa kata firman mengenai hidup kita. Kita perlu tahu apa kata firman tentang diri anda, karena itulah kebenarannya. Iman tidak menyangkali fakta, tetapi iman mengubah fakta menjadi kebenaran.

Iman tidak menyangkali fakta, tetapi iman mengubah fakta menjadi kebenaran.

Beberapa contoh dalam kehidupan, mungkin kenyataannya anda masih sakit, benjolan masih ada, cancer masih ada, tetapi kebenarannya adalah ‘..Oleh bilur Yesus kita sudah sembuh.’ Maka imanmu harus mengubah kenyataanmu jadi kebenaran. Mungkin faktanya anda kekurangan, banyak hutang dan semua tagihan masih macet, tetapi kebenaranya adalah ‘…Yesus datang untuk memberi hidup dan hidup dalam kelimpahan ..’ kebenarannya adalah ‘Dia yang kaya rela jadi miskin supaya kita yang miskin rela jadi kaya.’ Pilihannya: Anda mau percaya yang mana? Mana yang anda mau percayai? Kenyataan atau Kebenaran? Keadaan atau Firman?

kebenaran itu tidak pernah berubah dulu, sekarang dan selama-lamanya tetapi selalu mengubah hidup kita. Faktanya mungkin hari ini keluarga anda masih berantakan, anak anda mungkin tidak karu-karuan tetapi kebenaran Firman Tuhan berkata ‘satu orang percaya maka seisi rumah itu diselamatkan.’ Imanmu haruslah mengubah kenyataanmu jadi kebenaran. Kenyataannya mungkin masa depan anda tampak suram, tetapi kebenarannya adalah ‘Tuhan memiliki rancangan, rancangan damai sejahtera untuk memberikan masa depan yang penuh dengan harapan.’

Kenyataannya mungkin belum dapat jodoh, atau bahkan belum punya keturunan. Tetapi kebenaran Firman berkata ‘Tuhan memberi berkat kepada anak cucu orang benar’ artinya pasti ada jodoh, pasti ada keturunan, pasti memiliki anak dan cucu. Selama perjalanan pelayanan saya, saya sudah banyak mendoakan orang-orang yang kesulitan mendapatkan keturunan, dengan berbagai permasalahan dan vonis dokter: ada yang spermanya tinggal 1%, yang sel telurnya tidak cocok, dan berbagai macam permasalahan lainnya. Hal pertama yang saya lakukan adalah saya memberikan pada mereka kebenaran Firman Tuhan, saya ajar mereka untuk percaya kebenaran itu, saya doakan, dan setahun kemudian Tuhan memberkati dengan keturunan, dan hal ini berulang-ulang kali terjadi. Bahkan ada yang mengalami tujuh kali keguguran, saya berikan kebenaran Firman Tuhan dan janji Tuhan, dan saya doakan. Fakta bisa diubah dengan kebenaran. Olehnya kita perlu mengerti kebenaran. Dan inilah kebenaran Firman Tuhan, inilah cara Tuhan memandang kita:

Yesaya 43:4-5 4Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. 5Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau, Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat.

Ingat! kalau Tuhan yang berkata bahwa anda berharga di mataNya, jangan pedulikan apa kata orang lain, Tuhan tidak melihat status sosial kita, Dia tidak melihat harta kita, Dia berkata bahwa kita berharga karena kita milikNya. Kalau Tuhan berkata bahwa kita berharga, jangan pusingkan orang-orang yang merendahkan dan meremehkan kita. Tidak hanya berharga melainkan juga mulia dimataNya. Jangan hiraukan orang-orang yang meremehkan kita. Sebagai hamba Tuhan, banyak yang merendahkan saya, tetapi saya tidak mau pusing dengan hal tersebut karena Tuhan sudah berkata bahwa saya berharga dan mulia – dan ini cukup bagi kita.

Dilanjutkan lagi bahwa Dia mengasihi kita dan kasihNya cukup bagi kita. Dia menjanjikan bangsa-bangsa bagi kita. Dia yang berjanji untuk menyertai kita. Kalau Tuhan begitu menyayangi kita, kita harus belajar menyayangi diri kita juga. Jangan merendahkan diri anda dengan memikirkan perkataan orang lain lebih dari perkataan Tuhan. Dan ingat bahwa kasih Tuhan tidak tergantung kondisi kita. Kasihnya adalah unconditional love, kasih yang sempurna. Olehnya kita harus belajar melihat diri kita seperti itu, kita berharga, kita mulia, kita disayang Tuhan.

Link Ibadah Victory Community Church :

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
Bagikan Artikel Ini