Setelah 4 hari dirawat di ruang isolasi biasa, Pak SA harus dipasangi HNFC karena saturasi max hanya 70%.

3 hari kemudian ia masuk ICU & harus mencari donor plasma konvalesen.

Saat menunggu donor, ibu mertua yang tinggal serumah dengannya meninggal (diduga covid).

Ia sempat merasa bersalah. Sebuah duka beruntun, karena baru Juli 2020 lalu istri Pak SA juga berpulang.

Puji Tuhan akhirnya donor diperoleh & Pak SA pun sembuh.

Satu hal yang diyakini Kolonel Angkatan Laut ini setelah pulih: Tuhan mengijinkannya sakit & menerima 2 kantong plasma supaya ia juga dapat mendonorkan lebih dari 2 kantong plasma kepada orang lain.

Saat kesaksian ini ditulis, ia telah mendonorkan 4 kantong plasma & otw 6.

Saya jadi ingat tentang konsep pay it forward: kebaikan yang kita terima dari orang lain, (hendaknya) kita 'balaskan' dalam rupa kebaikan yang sama kepada orang yang lain lagi.

Siap, Ndan!

ps: Pak SA berharap nama & fotonya disamarkan.

Pdt.Ariel A.Susanto

26/7/21