Ini cerita Pak Probo Wijatmoko.
25/6 lalu kami sekeluarga dinyatakan positif. Istri saya syok, anak saya nangis sambil ngomel & teriak-teriak. Saya biarkan mereka menumpahkan semua.
Setelah itu pelan-pelan saya ajak mereka masuk ke mobil.
Sebagai kepala keluarga (imam), saya berusaha untuk tetap tenang meski mungkin perasaan saya sama dengan anak & istri saya.
Malam itu juga mereka saya ajak ke RS. Di jalan terjadi perdebatan, mau dirawat/isoman. Awalnya saya bersikeras dirawat (di RS). Tapi tempat penuh semua.
Akhirnya setelah konsul dokter, kami putuskan isoman di rumah.
Yang paling parah sejujurnya saya: badan sempoyongan, badan berat. Tapi saya harus kasih contoh untuk menyemangati keluarga.
Setiap malam selalu saya daraskan doa, karena satu-satunya harapan hanya kepadaNya.
Puji Tuhan badan makin enak, penciuman balik normal. Dan setelah 10 hari kami kembali swab & hasilnya negatif semua.
Matur sewu nembah nuwun Gusti🙏🏽
Pdt.Ariel A.Susanto
13/7/21