Bacaan: 1 Timotius 6:6-19; Kolose 3:23
THE HEART OF WORSHIP
1 Timotius 6:6-19 :Kolose 3:23
Apa yang terlintas dalam pikiran kita saat mendengar kalimat "The Heart of Worship?". Frase "worship" selalu dikaitkan, bahkan diidentikkan oleh sebagian orang sebagai "lagu, nyanyian, dan pujian" penyembahan. Namun, lebih luas daripada itu, "The Heart of Worship" berdasarkan teks kita, berarti, Bagaimana seorang pribadi Kristen melakukan sesuatu untuk kemuliaan Tuhan, dan bukan untuk kepentingan nafsunya. Hal ini tidak hanya pada batasan melantunkan pujian kemuliaan Tuhan, tetapi segala aspek hidup, maksudnya adalah, apa yang kita pikirkan, katakan, dan perbuat, seyogyanya untuk Tuhan, bukan untuk manusia.
Nasehat Paulus bagi Timotius ini nampaknya begitu kuat atau sangat ditegaskan oleh Paulus sebagai Catatan penting dalam melayani Tuhan. Melalui pengalaman Paulus, ia berkisah bahwa hal-hal pokok yang perlu diperhatikan (dalam kaitannya dengan "Heart of Worship") adalah:
1. Menyadari Esensi dari Hidup itu sendiri (ay. 6-10). Di sini Paulus menuliskan Bahaya keserakahan manusia dalam mengejar hal-hal yang fana. Kuncinya adalah kata "prioritas", apa atau siapa yang kita prioritaskan menunjukkan kualitas hidup kita. Yang jelas, setiap pribadi Kristen harus mengerti kata cukup untuk menghindari keserakahan yang akan membunuh mereka. Salah Satu caranya adalah membangun kesadaran, bahwa hidup ini sementara dan kita akan meninggal tanpa membawa apapun (ay. 6).
2. Memilih Fokus pada Kehidupan Iman dalam Yesus (ay. 11-19) Ada Tiga hal yang terkenal dalam kehidupan para tokoh Alkitab, dimulai dari I'm Everything, menuju kepada I'am nothing, dan berakhir pada God is everything. Ayat 11, ketika seruan, "Tetapi engkau hai manusia Allah", menunjukkan kita sudah berada pada hal ketiga (God is Everything). Jikalau hal ini merupakan pemahaman kita, maka yang akan kita lakukan adalah Fokus pada Allah dan Firman-Nya. Ketaatan dan kesetiaan perlu dijaga agar tetap menyala sampai bertemu dengan Yesus Kristus. Sebuah lagu yang sangat indah, reff dari lagu itu demikian: Kali ini Tuhan, ku mau iring Tuhan, memikul salibMu dengan sejuta harapan, dunia kutinggalkan, dunia kulupakan, ku mau, ikut bersamaMu Tuhan. Tentu mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah, karenanya Paulus dalam ayat 12, menganologikannya dengan pertandingan. Seorang atlet harus FOKUS berlatih, disiplin dan Fokus ke Depan untuk memperoleh kemenangan.
3. Hidup dan Mati adalah untuk Tuhan (Kol 3:23) Jika kita menyadari arti hidup dan Memilih Fokus pada apa yang kita percayai, maka apapun yang kita lakukan akan seperti Paulus, "Aku Bermegah hanya dalam Kristus". Kesadaran akan diri dan tujuannya akan terjadi apabila kita mengenal pencipta kita (John Calvin). Artinya, motivasi hidup dalam semua aspek, baik usaha, pekerjaan, bahkan pelayanan, akan dikembalikan bagi kemuliaan Tuhan. Pada titik ini tidak ada lagi keserakahan atau fokus pada diri dalam mengejar hal-hal yang fana. Sebaliknya, hal yang fana akan dipergunakan sebagai berkat Tuhan yang memberkati orang lain.
Kiranya ulasan di atas memberkati kita menjadi pribadi yang menyadari bahwa Dunia memang menggoda, tetapi Tuhanku lebih mempesona. Kita diajak untuk "meninggalkan diri" dan "meninggikan Dia" yang Penuh kemuliaan. Semua apa yang kita dapatkan, berani kita karyakan menjadi menjadi kemuliaan bagi nama-Nya. Tuhan memberkati.
Pdt. Hamzah