Kita akan belajar, 18 Pewahyuan dalam Lukas 15. Gambaran besar dari pelajaran ini adalah suatu tema yang bunyinya: "AMAZING GRACE, AMAZING LOVE." (Kasih Karunia Yang Luar Biasa, Cinta Yang Luar Biasa.) Sebagai pembuka, kita akan melihat kebenaran Firman yang dituliskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma dalam:
Roma.8:32 (TB) Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Terdapat tiga frasa penekanan dalam ayat tersebut: 1)Anak-Nya Sendiri, 2)Bagi Kita Semua, dan 3)Segala Sesuatu. Untuk memahami ayat ini dan pelajaran pada Lukas 15, kita perlu mendalami dan mengerti penakanan 3 frasa tersebut dalam kata aslinya, Yunani. Renungkanlah ketiga frasa itu, dan ijinkanlah Roh Kudus menuntun anda dalam kebesaran dan kemuliaan Allah.
Lukas.15:2 (TB) Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: ”Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.”
Kalimat pembuka pada Lukas 15 membuat kita bertanya-tanya mengapa Tuhan Yesus menerima dan makan bersama orang-orang berdosa. Untuk memahami hal ini, kita perlu melihat ayat parelel yang memberikan landasan terhadap "tuduhan" orang farisi dan ahli taurat ini.
Matius.9:13 (TB) Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Hal ini mendasari, bagaimana hati dan pusat perhatian Tuhan adalah Kemurahan-Nya.
Selanjutnya, Lukas.15:3-7, menceritakan tentang seorang gembala yang memiliki 100 domba dan kehilangan 1 domba. Dia meninggalkan yang 99 dan pergi mencari 1 yang terhilang hingga ditemukanNya. Hal ini disampaikan sebagai dasar dari pengajaran Rasul Paulus di dalam:
Efesus.2:8-9 (TB) 8Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 9itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Lihatlah bahwa keselamatan Tuhan adalah karena Kasih karunia-Nya, dan bukan usaha manusia. Dia mencari yang terhilang. Kasih karunia-Nya lah yang menemukan kita. Inilah sifat alami Allah Bapa, inilah pelayanan Allah Bapa yang mendasar.
Selanjutnya Lukas.15:8-10, mengkisahkan perumpamaan seorang wanita yang memiliki 10 dirham dan kehilangan 1. Dia segera menyalakan lampu, menyalakan pelitanya, menyapu seluruh rumah, dengan teliti, dengan cermat dan keseriusan dia berusaha menemukan 1 dirham itu hingga menemukannya.
Sadarkah anda bahwa anda memiliki pelita di dalam diri anda:
Amsal 20:27 (TB) Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.
Permasalahannya adalah ketika kita lahir ke dunia dalam sifat alami "Adam", pelita kita mati -- ini karena dosa. Tetapi Tuhan berkata dan berfirman bahwa dengan kemurahan dan kesetiaanKu, Aku akan menyalakan pelita setiap pribadi yang lahir baru di dalam KerajaanKu.
Apa itu pelita? Ingatkah anda didalam Kemah Tabernakel, di ruang Kudus terdapat 7 Kaki Dian harus dijaga apinya terus menyala oleh para imam. Ke-7 kaki dian berbicara tentang pelayanan dan pribadi Roh Kudus.
Lalu siapa wanita itu? Wanita itu adalah gambaran gereja, yang sedang mencari dirham yang terhilang. Dan apa itu dirham? Pada koin dirham terdapat gambar wajah kaisar. Ingatlah dan sadarilah bahwa setiap manusia, yang terhilang sekalipun, pada mulanya kita semua di design dan diciptakan serupa dan segambar dengan Allah.
Maka pelayanan dan pekerjaan Roh Kudus, sampai detik ini, masihlah tentang "Amanat Agung." Dan ketika kita dipenuhi dengan Roh Kudus, mengijinkanNya bekerja dalam hidup kita, kita akan memiliki kerinduan, bahkan mengerang untuk mendoakan dan menangisi jiwa-jiwa yang terhilang.
Mengapa pelayanan Roh Kudus ini sangat penting? Sebab tanpa pelita yang menyala, tanpa cahaya Roh Kudus yang menerangi pembelajaran firman, tanpa kuasa Roh Kudus, kita tidak akan pernah bisa memahami Kemurahan dan Kasih Karunia Allah Bapa. Hanya Roh Kudus-lah yang dapat membuat mata kita melihat. memahami, dan mengerti Kemurahan dan Kasih Karunia Allah Bapa.
Selanjutnya, perhatikan apa yang terjadi setelah wanita itu menemukannya, dia memanggil orang terdekatnya, sahabatnya dan bersukacita bersama-sama dengan mereka (ay.9)
Lukas.15:10 (TB) Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Sudah terlalu lama, gereja Tuhan mengandalkan kekuatan manusia, dan melupakan pelayanan Malaikat. Padahal Tuhan telah menyediakan malaikat-malaikatNya untuk melayani manusia, untuk kepentingan anak-anakNya di bumi. Dan perhatikanlah apa yang terjadi ketika kita mulai meng-aktif-kan pelayanan malaikat? Maka ada kuasa supranatural yang ikut, menyertai, menyelesaikan, mengerjakan setriap tugas dan tanggung jawab yang Tuhan berikan kepada kita.
Di akhir zaman ini ada satu malaikat yang kita harus minta Tuhan aktifkan selalu. "MALAIKAT PENUAI." Perhatikan bahwa dalam Lukas.15 ini berbicara tentang tuaian. Tuhan Yesus memberikan 3 perumpamaan yang semuanya menceritakan tentang jiwa-jiwa yang terhilang. Domba yang hilang. Dirham yang hilang. Anak yang hilang. Maka kita perlu meminta dan meng-aktif-kan Malaikat Penuai untuk membantu kita menuai ladang yang sudah menguning.
Bagaimana cara meng-aktif-kan pelayanan malaikat? Ini terletak pada hubungan pribadi kita dengan Roh Kudus. Artinya semakin kita mengijinkan Roh Kudus bekerja, secara otomatis, kontak supranatural dengan malaikat akan terjadi dalam kehidupan kita (lihat poin 3).
Lukas.15:12 (TB) Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
Sadarkah anda bahwa ketika si bungsu meminta warisanya, Sang Bapa tidak hanya memberikan kepada si bungsu saja, tetapi juga kepada si sulung. Ini adalah bukti kebesaran kebaikan Allah Bapa kita. Bisakah anda melihat kebesaran kebaikan Allah Bapa? Bukalah mata anda dan lihatlah kebesaran kebaikan Tuhan dalam kehidupan anda.
Banyak diantara kita yang dengan tulus mencari Allah, dengan jujur hati mencari Roh Kudus, menghampiri Tuhan dengan sikap hamba yang memohon kebaikan Bapa, tetapi melupakan identitas kita yang sesungguhnya yaitu sebagai anak. Tanpa pemahaman yang benar tentang posisi kita di mata Tuhan maka doa-doa kita, permohonan kita, ini seperti doa seorang yatim piatu, doa seorang pengemis.
Sadarilah kebesaran kebaikan Tuhan dan bagaimana hati Tuhan ingin untuk selalu memberikan semua yang terbaik untuk anda, bahkan lebih dari apa yang kita doakan dan pikirkan:
Efesus.3:20 (TB) Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
Pahamilah, kebesaran hati Tuhan. Sadarkah anda bahwa malaikat dapat diperintahkan berdasarkan ranking dan kedudukan orang yang memerintahkan mereka. Dan dengan mengetahui, memahami, mengerti bahwa kita adalah anak Allah yang Maha tinggi, dan Bapa kita adalah bapa yang teramat sangat baik dalam kehidupan kita, maka kita dapat memerintahkan malaikat dengan otoritas ilahi untuk melakukan keajaiban-keajaiban dalam kehidupan kita.
Lukas.15:16 (TB) Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.
Perhatikan kalimat "...tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya." Ketika anda berkontak dengan roh kemiskinan, roh tersebut akan memastikan bahwa tidak akan ada orang yang akan memberikan anda sesuatu apapun. Kemiskinan tidak hanya dalam bentuk kekurangan materi, kemiskinan justru terlihat nyata ketika seseorang tidak dapat melihat kebaikan orang lain yang diberikan kepadanya.
Sebaliknya, ketika kita berjalan dan mengerti perjanjian Abaraham, hidup sebagai anak-anak Allah di bawah ikatan perjanjian Tuhan dengan Abraham, maka Tuhan akan memastikan akan ada orang-orang yang akan memberikan apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan anda.
Pelajaran lain dalam hal ini adalah, untuk melihat dan menemukan teman sejati, lihatlah orang-orang yang terus setia menemani anda di masa-masa terrendah anda. Orang-orang yang terus berada di sekitar anda bahkan ketika anda tidak memiliki apapun.
Lukas.15:17 (TB) Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Anak bungsu ini baru mengerti dan mamahami, kekayaannya yang ketika dia sadar diri, dan mengerti bahwa dia telah menyia-nyiakan ayahnya dan kehidupannya selama ini. Dia baru menyadari betapa kayanya sang ayah, betapa terpeliharanya budak-budak dan upahan ayahnya, padahal dia adalah anak dari sang ayah. Tidak hanya kaya, ayahnya adalah seorang yang sangat murah hati, suka memberi dan berlimpah-limpah pemberian.
Allah kita adalah Allah yang sangat murah hati, Dia suka memberikan semua yang terbaik untuk anak-anakNya. Yang Allah sedang tekakankan adalah untuk kita melihat kebaikan, kemurahan Tuhan kepada kita, anak-anakNya.
Lihatlah, bahwa Allah yang kita sembahan adalah Allah-lebih-dari-cukup. Hilangkan mental pas-pasan, karena Allah kita, Bapa kita adalah Allah yang berlimpah-limpah. Dia adalah El-Shaddai, Allah Maha Kuasa.
Lukas.15:18 (TB) Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
Apa yang membuat si bungsu bertobat? Coba kita perhatikan poin ke-7, di ayat ke-17, dengan begini kita akan memahami apa yang membuatnya bertobat. Pertobatan si bungsu terjadi karena dia menyadari kebesaran kebaikan bapanya dan pemberian berlimpah kemurahan hati bapanya.
Roma 2:4 (TB) Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
Pertobatan sejati yang sesungguhnya bukanlah karena ketakutan kita pada penghakiman Tuhan, tetapi pertobatan sejati justru muncul dari pemahaman yang benar tentang kebesaran kebaikan Tuhan dan kekayaan kemurahanNya.
Lukas.15:19 (TB) aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
Dalam kontek ini, "mentalitas hamba" yang muncul dari hati anak bungsu ini membuatnya tidak layak menerima kasih bapanya. Pada akhirnya, kita tahu bahwa Sang Bapa tidak menerimanya kembali sebagai upahan.
Mengapa?Karena dia adalah anak! Sang ayah tidak ingin menurunkan kedudukan anaknya menjadi hamba. Sama halnya dengan Tuhan, doa seperti itu adalah doa yang tidak akan dijawab oleh Tuhan karena Allah tidak ingin menurunkan "posisi" anda sebagai anakNya.
Berhati-hatilah dengan "kerendahan hati palsu." Waspadalah dengan roh agamawi yang berkata "Tuhan, aku ini hanyalah hambaMu." Dalam kontek anak yang terhilang, pemikirannya untuk merendahkan diri dihadapan bapanya itu sama halnya dengan kerendahan hati yang palsu. Sadarilah bahwa anda adalah anak Allah yang hidup dan anda tidak perlu menurunkan derajat posisi anda untuk meminta kebaikan Tuhan.
Kita memang harus terus memiliki kerendahan hati sebagai seorang hamba yang tunduk dan taat kepada kehendak dan rencana Allah, tetapi kita harus hidup dalam anugrahnya yang memberikan kita kuasa untuk berjalan sebagai anak-anakNya. Renungkan! apakah anda datang kepada Tuhan sebagai hamba? atau sebagai seorang anak? Hiduplah dan bersikaplah sebagai anak!
Lukas.15:20 (TB) Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Dalam bahasa Yunani, belas kasihan menggunakan kata "splagchnizomai" yang artinya suatu belas kasihan itu digerakkan dari sesuatu yang muncul dari dalam.
Mazmur.103:13 (TB) Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
Mazmur.145:18 (TB) Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Dengan memahami belas kasihan Allah Bapa, anda tidak akan pernah merasa putus asa atau kehilangan harapan ketika anda berdoa. Sebab, ketika kita datang kepada Tuhan, Dia tidak akan pernah meninggalkan kita. Bahkan Dia sendiri yang akan bersyafaat bagi anda, untuk kepentingan anda.
Kata "mencium" pada ayat 12 dituliskan dalam bentuk tata bahasa Yunani "continous tense" yang merupakan bentuk kalimat untuk menggambarkan suatu kata kerja yang sedang dilakukan dan akan terus dilakukan. Artinya ciuman ini bukanlah satu ciuman saja, tetapi ciuman yang berulang kali diberikan kepada sang anak. Ini berbicara tentang volume intensitas gairah untuk mengasihi dan menciumi anaknya.
Ketika sang ayah melihat anakNya, dia tidak bisa berhenti mencurahkan kasih dan sayangnya kepada anaknya. Inilah pewahyuan tentang Bapa, bahwa Bapa anda adalah Bapa yang mengasihi anda tanpa batas. Dia tidak tahan untuk meluapkkan cinta kasihNya kepada anda.
1 Yohanes.3:1 (TB) "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. ..."
Dengan empat pewahyuan sifat alami Bapa, kita akan menyadari bahwa perikop berjudul anak terhilang ini bukan tentanh sang anak, tetapi justru tentang Sang Bapa. Kebesaran kebaikanNya (Magnanimous of God's Kindness), kekayaan kemurahanNya (Great Generousity of God), Gairah kasihanNya (Compassion of God), dan cinta kasihNya yang tak terbatas (Enduring Love of God.)
Coba bayangkan ketika hal ini terjadi, ketika sang anak sedang "mengakui" dosa-dosanya dan memohon pengampunan, sang ayah justru menghujani si bungsu dengan ciuman yang bertubi-tubi. Mengapa kita sulit mengerti dan melihat kemulian kebaikan Tuhan? Karena seperti si bungsu, kita fokus pada dosa-dosa kita. Fokus yang berlebihan pada dosa merupakan penghalang utama seseorang untuk menikmati kasih Tuhan.
Seringkali anak-anak Allah menyadari dosa-dosa merek terlalu banyak dan terlalu intense, hingga mereka tidak dapat melihat kemuliaan besar kasih Allah yang lebih besar daripada dosa-dosanya.
Kidung Agung 1:2 (TB) Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur
Sadarkah anda bahwa Allah juga mencium anda, dan ciumannya adalah kekuatan bagi anda untuk mengalahkan sengat dosa, ikatan maut, dan mengalahkan kekuatan kedagingan anda. Ijinkanlah Tuhan mencium anda, dan memberikan anda kekuatan untuk mengalahkan dosa dalam diri anda.
Salib, apa itu? Itulah kasih Allah yang menyerahkan PutraNya yang Tunggal, Tuhan Yesus Kristus untuk mati, menebus dosa anda dan saya. Dan ketika anda datang pada salibNya, maka darahNya akan menghapus dosa-dosa anda, dan menyelamatkan anda dari maut.
Lukas.15:22 (TB) "Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, ..."
Hal pertama yang Bapa lakukan pada karya penebusan dan pengampunan oleh karena besar kasihNya adalah mengenakan "JUBAH TERBAIK" pada si bungsu. Ini bukan tentang jubah terbaik bapanya. Dalam pengajaran pada Rabi Yahudi, jubah terbaik adalah jubah pertama, jubah yang disiapkan untuk anak sulung di dalam keluarga. Ini adalah hak warisan kita sebagai umat yang lahir baru dalam kerajaan Allah.
Ketika sang ayah memberikan jubah terbaik pada si bungsu, yang sedang terjadi adalah dia tidak hanya dikembalikan kepada posisinya sebagai seorang anak, tetapi dia dipromosikan, diangkat menjadi anak sulung dan berhak untuk mendapat hak kesulungan. Ketika anda mengerti dan memahami kemurahan, kebaikan, kasih karunia Allah dalam hidup anda, maka akan terjadi peningkatan dalam hidup anda -- upgrade dalam hidup anda. Jubah terbaik ini juga berbicara tentang berkat dobel porsi dari sang ayah (lihat kisah Yakub & Esau).
Bagaimana ini bisa terjadi? AMAZING GRACE, AMAZING LOVE; Kasih Karunia Yang Luar Biasa, Cinta Kasih Yang Luar Biasa. Sadari, renungkan kasihNya yang ajaib, Kasih KaruniaNya yang besar dan hiduplah terbebas dari dosa.
Sadarilah bahwa kuasa darah Yesus tidak hanya membawa anda pada titik nol, menghapuskan semua dosa, tetapi juga mengangkat anda naik, memberikan berkat dua kali ganda pada anda. Mulai pikirkan perkara-perkara Ilahi. Di akhir jaman ini juga Tuhan akan memberikan jubah: jubah kerasulan, jubah kenabian, jubah penginjilan, dan jubah-jubah lainnya.
Lukas.15:22 (TB) ...pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
Ketika kita menghampiri Tuhan, Dia tidak memberikan berkat yang receh, Dia memberikan berkat yang terbaik. Tuhan memberikan berkat yang lengkap. Sang ayah memberikan 5 pemberian, yang merupakan angka kasih karunia: ciuman, jubah, cincin, sepatu, anak lembu tambun. Ini adalah gambaran kasih karunia Allah yang sempurna dalam kehidupan kita.
Allah Bapa memberikan kasih karunia demi kasih karunia kepada anak-anakNya yang kembali kepadaNya. cincin -- berbicara tentang akses kepada perbendaharaan Tuhan dan kebebasan untuk mengambil dan menggunakan apapun yang dimiliki sang ayah dalam perbendaharaannya.
sepatu -- di waktu itu, hamba tidak mengenakan kasut pada kaki mereka. Ini artinya Tuhan tidak melihat kita sebagai hamba tetapi sebagai anak. Dalam perjanjian lama, Tuhan memerintahkan musa untuk melepaskan kasutnya, tetapi dalam perjanjian baru, dalam kelimpahan kasih karuniaNya, Dia berkata "kenakan sepatu!"
Lukas.15:23 (TB) Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
Alkitab tidak mencatat llembu yang kurus, tidak juga lembu yang setengah tambun. Alkitab mencatat "Lembu Tambun." Lembu yang paling tambun adalah lembu yang paling gemuk, lemak terbanyak, daging terbanyak, nutrisi terbanyak.
Lembu itu disembelih di hadapan si bungsu, tidak di dapur, tidak di belakanag rumah, tetapi tepat di depan mata di hadapan si bungsu. Ini berbicara tentang darah yang tercurah, harga yang harus dibayar Kristus untuk keselamatan, haruslah di tunjukkan dengan jelas di depan semua orang berdosa. PengorbananNya harus nampak jelas di hadapan semua orang.
Lembun terbesar, lembu tambun, memiliki volume darah yang sangat besar dan ketika itu di sembelih maka darah itu akan yang tercurah, mengalir dan dapat dilihat oleh semua orang. Kita tahu kuasa dan karunia Roh Kudus, hari ini ingatlah dan jangan lupakan penebusan darah Yesus. Fokus pada pengorbananNya.
Lukas.15:24 (TB) Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
Ketika si bungsu menginggalkan rumah itu, tanpa dia sadari dia sedang mati, tetapi ketika dia memutuskan untuk kembali ke rumah ayahnya, maka dia hidup kembali. Terjadi kebangkitan.
Renungkan hal ini apakah anda hidup? atau mati? Ini bukan masalah biologis anda bernafas, tetapi kehidupan roh anda! Apakah anda berjalan menjauhi Tuhan atau mendekati Tuhan? Ketika anda pergi meninggalkan Tuhan dan Roh Kudus, sesungguhnya anda mati. Tetapi ketika anda berjalan bersama Tuhan dan mengikuti apa yang diinginkanNya maka anda sedang hidup kembali. Miliki hubungan pribadi dengan Tuhan, keintiman dengan Tuhan adalah bukti bahwa anda hidup.
Lukas 15:29-30 (TB) 29Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. 30Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
Si sulung, marah dengan sikap ayahnya yang merayakan kembalinya adiknya tidak komplain, tetapi juga menyalahkan ayahnya atas apa yang dilakukannya untuk adiknya. Sadarkah anda bahwa iblis si pendakwa (Wahyu.12:10) siang dan malam bekerja melontarkan tuduhan-tuduhan supaya anda dijatuhi hukuman yang setimpal dengan kesalahan anda.
Tetapi perhatikan bagaimana sang bapa mematahkan setiap tuduhan yang dilontarkan di sulung:
Lukas.15:31 (TB) Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
Sang ayah mematahkan tuduhan itu dengan berkata, tidak hanya lembu, tetapi semua yang aku miliki adalah milikmu dan milik adikmu. Sang ayah berkata bahwa semuanya adalah milik mereka.
Bahkan sang ayah berkata "...engkau selalu bersamaku..." -- sebagai anak Allah, Dia tidak akan pernah meninggalkan kita. Kita akan selalu bersamaNya.
Perbedaan hukum taurat dan hukum kasih karunia. Anak yang sulung melayani bapanya atas dasar "hukum taurat" -- dia bekerja keras untuk mendapat kasih bapa. Pola pikir ini membuat anak sulung marah ketika si bungsu kembali, si bungsu yang tidak bekerja, yang menghamburkan harta orangtuanya. Si sulung yang merasa dikasihi karena kerja kerasnya merasa si bungsu tidak layak untuk dikasihi.
Gambaran besarnya adalah si bungsu yang awalnya keluar dari rumah bapanya, sekarang kembali dan masuk ke rumah bapa, sedangkan si sulung yang awalnya di dalam rumah bapa, di akhir cerita ini dia berada di luar. Pertanyaanya: apakah anda di luar rumah bapa? atau di dalam rumah bapa?
Ketika anda melayani hukum taurat, anda sesungguhnya sedang berada di luar rumah Tuhan. Tetapi ketika anda mengerti kasih karunia Allah, maka anda sedang berada di dalam rumah bapa.
#18.
Lukas.15:25,32 (TB) 25...ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. 32Kita patut bersukacita dan bergembira...
Kata dan ekspresi sukacita dituliskan berulang kali dalam Lukas 15. Inti dari pelajaran ini adalah sama seperti apa yang Daud tuliskan dalam:
Mazmur.51:14 (TB) Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!
Lukas.10:20 (TB) Akan tetapi, janganlah kamu bersukacita karena roh-roh itu tunduk kepadamu, melainkan bersukacitalah karena namamu tertulis di surga.”
Seperti juga apa yang Tuhan Yesus katakan kepada muridnya, biarlah sukacita sejati kita adalah sukacita kerena KESELAMATAN yang daripada Tuhan.
Link Ibadah Victory Community Church: