Reborn
  
TIDAK PERLU BANGGA
Dipublikasikan pada 25 Maret 2025
2 min baca

Bacaan: Mazmur 39

“Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku menyadari betapa fananya aku! (Mazmur 39:5)

Tak bisa disangkal bahwa mayoritas wanita akan tersenyum senang saat diberi hadiah setangkai bunga mawar yang indah. Namun, kecantikan bunga mawar itu tak akan bertahan selamanya. Dalam hitungan beberapa hari saja, keindahannya akan pudar dan bunga yang semula memesona akan layu dan mati.

Orang cenderung enggan membicarakan tentang kematian, terlebih kematian dirinya. Namun berbeda dengan Daud, dalam doanya, ia malah mempertanyakan kapan ajalnya tiba. Dalam kebijaksanaannya, Daud menyadari bahwa hidupnya adalah fana dan menyebut dirinya hanya sebagai seorang pengembara di bumi. Meskipun ia adalah raja, orang yang disegani dan dibutuhkan rakyatnya, tetapi baginya semua itu akan segera layu dan lenyap. Daud tidak mau berbangga atas kedudukannya sebagai raja, sebaliknya ia menyadari keterbatasan dan kelemahannya sebagai manusia yang fana.

Hidup ini singkat. Meskipun kita mungkin mekar indah seperti bunga mawar pada suatu saat, tetapi tak lama kemudian kita akan layu. Lalu, apa yang bisa kita banggakan? Karena itu, lakukanlah hal-hal yang berarti di dalam hidup yang fana ini. Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan berikan. Melainkan, hiduplah dengan menjadi berkat bagi orang lain, sehingga ketika kita kembali ke rumah Bapa di surga, kita akan dikenang sebagai saksi Kristus yang memuliakan nama-Nya.

REFLEKSI:

Janganlah menyia-nyiakan hidup yang singkat ini, marilah kita jadi berkat dan memuliakan Tuhan.

Kategori
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
Bagikan Artikel Ini