Reborn
  
PERJAMUAN KUDUS
Dipublikasikan pada 10 Mei 2021
3 min baca

“Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” (Kisah Para Rasul 2:42)

Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 2:41-47

Setiap ibadah hari Minggu, saya dan jemaat yang lain selalu menerima roti dan anggur yang diberikan oleh seorang Imam atau Romo yang bertugas sebagai pemimpin jalannya sebuah ibadah. Kami semua menerima Perjamuan Kudus/Khidmat al-Quddas tidak hanya setiap bulan dalam minggu pertama atau dua kali sebulan, tetapi setiap Minggu. Di hari sebelum kami menerima roti dan anggur itu, kami diwajibkan untuk berpuasa lebih dulu serta melakukan Pengakuan Dosa. Kami menerima roti dan anggur dari seorang Imam dengan cara disuap satu-persatu secara bergantian dengan jemaat yang lain.

Menurut catatan dalam dokumen gereja, Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas yang merupakan salah satu dari ketujuh puluh rasul selain dari dua belas inti rasul. Penulisan yang didasarkan atas kesaksian tersebut disampaikan secara lisan oleh para saksi mata yaitu Para Rasul Tuhan Yesus. Pada ayat 42 ini, Lukas menuliskan tentang apa yang dilakukan oleh umat Gereja Purba kala itu di dalam sebuah ibadah, dan dalam teks bahasa Aram - Peshitta ditemukan kata ܕ݁ܶܐܘܟ݂ܰܪܺܣܛܺܝܰܐ de'ukharistiya, yang diterjemahan ke dalam bahasa Inggris menjadi “eucharist” yaitu Ekaristi. Tentu Ekaristi itu yang dimaksud adalah Perjamuan Kudus, sehingga setiap mereka yang berkumpul untuk beribadah tidaklah lepas dari Perjamuan Kudus yang menjadi poros atau pusat dalam ibadah pada hari Minggu.

Perlu diketahui, Perjamuan Kudus memiliki makna teologis yang begitu dalam dan bersifat anamnesis. Oleh karena Roh Kudus, kita telah dimanunggalkan menjadi satu kesatuan dengan Tubuh dan Darah Kristus melalui roti dan anggur yang dipahami sebagai sarana pada sakramen Perjamuan Kudus supaya kita menjadi satu-tunggal di dalam Yesus Kristus. Dengan demikian, roti dan anggur secara mysterion adalah Tubuh dan Darah Kristus sendiri. Pertanyaannya, apakah selama ini kita dengan segenap hati dan pikiran sudah mempersiapkan diri untuk menyatu dan manunggal dengan-Nya? KJ

PERJAMUAN KUDUS BUKAN SEKEDAR LAMBANG BELAKA MELAINKAN BENAR-BENAR REALITA TUBUH DAN DARAH KRISTUS

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
6 Orang Membaca