Reborn
  
Journey to Pascha: Minggu Anak yang Hilang
5 min baca

Minggu "anak yang hilang" atau 'Sunday of the prodigal son', ialah suatu masa peringatan penting dalam Gereja Orthodox sebagai bagian dari minggu-minggu persiapan, atau lebih tepatnya minggu ke-2 sebelum memasuki masa Puasa Agung Pra Paskah (Great Lent). Diperingati setelah 'Minggu si pemungut cukai dan orang farisi' (Sunday of publican and pharisee) (Lukas 18:10-14) dan sebelum 'Minggu peringatan penghakiman akhir' (Sunday of the last judgement) (Matius 25:31-46).

Kisah si anak bungsu sebagai perenungan sebelum masa Puasa Agung dan Paskah

Perumpamaan tentang 'anak yang hilang' sebagaimana dalam Injil menurut St. Lukas 15:11-32, diperingati dalam masa sebelum Puasa Pra-Paskah sebagai refleksi (ikon) / penggambaran pada pertobatan. Menerangkan bagaimana dosa sebagai suatu keadaan yang 'keluar' (terasing) dari kediaman Bapa, dimana kita sendiri dapat 'diumpamakan' sebagai si anak bungsu (Lukas 15:12, dst). Dan di dalam 'rumah' atau kediaman tersebut adalah keselamatan (dari Sang Bapa); diluar itu adalah suatu kehidupan dengan "kelaparan" dan diantara "babi" (Lukas 15:15-17). Situasi kita yang terasing (keluar dari kediaman Bapa) ini bukanlah oleh paksaan (dari luar diri kita sendiri): namun, si anak bungsu, oleh kehendak bebasnya sendiri, memilih untuk pergi meninggalkan kediaman (Bapa) itu dan menghamburkan (prodigal) 'harta berharga' yang menjadi milik bagiannya (yang adalah pemberian Bapanya) dan itu tidak bertahan lama.

Si anak bungsu mengumpamakan kita sebagai anak yang terus menerus membuang semua yang telah kita miliki dalam kesia-siaan, semua yang tak lain adalah pemberian dari Allah, Sang Bapa. Hingga si anak bungsu ini 'menyadari keadaannya' (he came to himself) dan menyadari dia tidak sepatutnya hidup secara demikian. Si anak bungsu membuat keputusan memilih untuk kembali pulang kepada bapanya, bukan sebagai seorang anak yang datang untuk meminta kembali bagiannya, tapi dengan kerendahan hendak datang sebagai 'seorang upahan' (Lukas 15:19) : "....aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa."

Inilah kerendahan hati seseorang dalam pertobatan. Setelah menyadari keadaannya dan menyatakan akan bangkit dan kembali pulang. Dengan demikian kita melupakan keangkuhan kita, mengakui semua dosa kesalahan yang telah kita lakukan, dan menundukkan diri kita bagi belas kasih dari Sang Bapa (Lukas 15:21): "Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa."

Kisah si anak sulung sebagai perenungan sebelum masa Puasa Agung dan Paskah

Demikian juga, supaya kita tidak menjadi seperti 'si anak sulung'. Walaupun telah bertahun-tahun melayani bapanya dan tidak pernah melanggar perintah bapanya serta telah menerima berkat hidup dari bapanya, si anak sulung ini setelah melihat kenyataan si anak bungsu yang telah menghabiskan dengan sia-sia pemberian bapanya itu namun diterima kembali pulang, si anak sulung ini karena 'marah' ia menolak untuk masuk ke rumah bapanya (dapat sebagai gambaran orang Yahudi yang menolak Kristus waktu itu).

Dengan demikian, si anak sulung ini menempatkan dirinya "diluar" rumah kediaman bapanya, yang mengumpamakan sebagai keselamatan. Tetapi Sang Bapa memanggilnya kembali : "...anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali." (Lukas 15:31-32).

Ikonografi Minggu Anak yang Hilang

Kidung

Kontakion - Irama 3

Dengan kebodohan aku lari dari kemuliaan kebapaan-Mu, dan aku telah menghambur-hamburkan kekayaan yang telah Engkau berikan kepadaku dalam pekerjaan-pekerjaan jahat. Oleh karena itu, aku berseru kepada-Mu dengan suara anak hilang: Aku telah berdosa melawan Engkau, ya Bapa yang Maha Pengasih. Terimalah aku yang bertobat dan terimalah aku sebagai salah satu hamba upahan-Mu.

--

Disalin dari :

https://m.facebook.com/GerejaOrthodoxStIonaSurabaya/photos/a.241144832649828/846549438776028/?type=3&source=57

--

Referensi :

https://orthodoxwiki.org/Sunday_of_the_Prodigal_Son

https://iconreader.wordpress.com/2012/02/12/an-icon-of-an-icon-of-repentance-the-prodigal-son/

HE CAME TO HIMSELF – WHAT DOES THIS MEAN? THE TWO THINGS WE MUST KNOW TO BE SAVED.

Homily on the Prodigal Son

https://orthochristian.com/68471.html

INSTRUCTION ON THE SUNDAY OF THE PRODIGAL SON. ON REPENTANCE

https://orthochristian.com/44848.html

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
Bagikan Artikel Ini