Ayat Bacaan: Lukas 3:15-17, 21-22
“Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-
Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”
(Luk. 3:17)
Penampi adalah alat untuk menampi. Dengan penampi seseorang membuang sekam; memisahkan sekam dari gandum atau beras. Lukas 3:17 menyebut penampi sebagai alat pembersih gandum, tempat pengirikan dan untuk mengumpulkan gandum ke dalam lumbung. Sedangkan, sekam atau debu jerami akan dibakar. Kiasan itu dipakai oleh Kristus untuk menggambarkan kedatangan-Nya sebagai penampi sehingga yang terkumpul adalah umat yang bersih dan benar di hadapan Allah.
Kristus datang dan mencurahkan Roh Kudus, memenuhi kehidupan umat percaya dengan kuasa Roh Kudus, sekaligus memurnikan dari kecemaran. Karena itu, kedatangan Kristus digambarkan juga dengan api. Ia membakar semua materi untuk menguji apakah akan hangus dan lenyap, atau menghasilkan kualitas yang baik. Orang-orang yang hidup menurut keinginan dunia dan menolak Dia akan menjadi seperti sekam atau debu jerami. Namun, orang-orang yang hidup benar dan menerima Dia akan menjadi seperti gandum atau beras yang memberi daya kehidupan.
Hidup beriman ditentukan oleh keputusan etis yang harus diambil setiap saat. Konsistensi menentukan hasil keputusan etis yang diambil. Jika kita tidak konsisten, maka kita akan sering jatuh ke dalam keinginan dunia. Kita bisa saja menolak Kristus, walaupun berstatus sebagai orang percaya. Status harus dibuktikan dalam peran dan karya yang membawa pembaruan.
REFLEKSI:
Manusia harus ditampi karena setiap orang harus mempertanggungjawabkan hidupnya.