Sebagai murid dan saksi Kristus tentu kita yakin penuh bahwa hidup adalah anugerah. Oleh karenanya adalah kebenaran jika hidup kita dimasa lalu, masa kini, dan masa depan anugerah.
Namun, tidak sedikit orang yang percaya Kristus selalu menyesali masa lalunya. Bisa jadi menyesali kegagalan, kejatuhan dalam dosa maupun kepahitan terhadap orang lain. Mereka terikat, terhakimi, mengasihani diri, bahkan cenderung melukai sesama khususnya orang orang terdekatnya. Karena benar, orang terluka batin akan cenderung melukai batin orang lain. Oleh karenanya perlu ada beberapa sikap untuk menyikapi masa lalu yang sangat menekan bahkan membuat kita tidak merdeka & sukacita menjalani hidup kita.
Pertama, ijinkan Allah memulihkan luka batin kita. Firman mengajarkan kita bahwa Allah dekat dengan mereka yang hancur hati dan remuk hati. Yesus melalui Roh Kudus pasti akan memulihkan kita jika kita mau. Jika terhalang membawanya sendiri kepada Allah, bagilah pergumulan itu kepada orang percaya lain yang dewasa dan dapat dipercaya. Karena keterbukaan adalah awal dari pemulihan.
Kedua, tetaplah berdoa dan tinggal dalam Firman. Tentu jangan lupa membagikannya kepada orang lain. Kita berbagi kepada saudara, teman, anak, atau keluarga. Itu akan menguatkan kita. Jangan mau ditipu daya setan untuk tidak rajin memperkatakan kebenaran. Setan akan terganggu dengann anak-anakNya fokus dan berjuang taat kepada Firman Allah.
Ketiga, lepaskan pengampunan kepada orang orang dimasa lalu yang menyakiti kita. Akar pahit hanya akan menyiksa batin kita. Memenjarakan jiwa kita. Opps yang terpenting, ampuni diri sendiri juga. Justru yg paling sering kita menghakimi diri kita sendiri, membenci diri kita dan tidak mengampuni diri sendiri. Perlu kita ingat Allah mengasihi kita dengan kasih yang sempurna. Dia mengasihi kita tanpa syarat.
Keempat, percayalah Yesus sudah terlebih dahulu mengalami semua yang kita rasakan. Sakitnya ditolak Yesus sudah alami sejak lahirnya. Sakitnya dihina, dicemooh dan difitnah Yesus sudah alami. Dipermalukan? Dia juga alami ketika di Salib. Mari meneladani Yesus untuk hal2 itu. Kasih yang menutupi dosa.
Kelima, yakinlah dengan penuh kalau Allah turut bekerja segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Masa lalu, masa kini dan masa depan adalah milik Allah. Allah sedang menuliskan ceritaNya melalui kehidupan kita dengan setiap nama kita masing masing. Yesus akan dipermuliakan jika kita mengijinkanNya menulis ceritaNya itu.
Mari nikmati hidup dengan merdeka dibawah kasih Allah yang sejati. Menjadi murid dan saksi yang memancarkan kemuliaanNya.
Amin
Iman