Bacaan : Matius 20:1–19
Mengalami kasih, kemurahan dan anugerah Allah
Yesus memberikan perumpamaan yang menggambarkan kasih setia-Nya yang ajaib. Perumpamaan tentang para pekerja di kebun anggur menunjukkan kemurahan dan anugerah Allah yang luar biasa, yang memberikan berkat yang sama yang Dia berikan kepada yang lain dan kepada orang-orang yang masuk terakhir ke dalam kerajaan. Kadang ini membuat kita ‘iri’ (Ay.15b). Kita bahagia dengan keadaan kita sampai kita mendengar orang lain berbuat lebih baik. Lalu, kita tergoda untuk merasa iri.
Pemilik tanah dalam perumpamaan ini membalikkan cara komersil yang biasanya. Dia melakukan ini tidak untuk cari untung lebih, tetapi untuk alasan sebaliknya. Dia ingin bermurah hati dan membayar lebih dari apa yang adil. Allah seperti tuan tanah itu. Berkat dan pengampunan-Nya selalu lebih dari yang berhak kita dapatkan.
Terkadang, kita mendengar kesaksian dari orang-orang seperti Shane Taylor yang dulu hidupnya mengerikan. Lalu, pada ‘jam sebelas’ (Ay.9), mereka bertobat dan percaya pada Yesus. Mereka sepenuhnya diampuni dan menerima semua anugerah atas kematian dan kebangkitan Yesus. Beberapa orang menganggap ini tidak adil, atau orang-orang seperti Shane terlalu banyak diberi perhatian. Namun, Allah menggunakan kesaksian mereka, yang tampaknya lebih dari orang-orang yang telah melakukan lebih banyak yang telah menanggung ‘panas terik matahari’ (Ay.12b).
Kerajaan Allah adalah kebalikan dari kerajaan pada umumnya: ‘Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir’ (Ay.16). Yesus berkata bahwa tak perlu iri. Melainkan, ini untuk menunjukkan kemurahan Allah. Dalam kasih setia-Nya, Dia murah hati bagi semuanya. Anugerah yang cuma-cuma. Hasil yang Yesus dulu katakan (Ay.17-20).
Dalam kenyataannya Allah tidak hanya bermurah hati pada orang-orang seperti Shane. Dia juga bermurah hati pada Anda dan saya. Jika Allah hanya memberi sebanyak yang kita hasilkan, maka miskinlah kita. Namun, jika Anda menerima kemurahan yang Allah curahkan pada Anda, maka hasilnya mengherankan.
Melalui kematian dan kebangkitan-Nya (Ay.18-19), Yesus memungkinkan Anda dan saya untuk diampuni dan untuk menikmati kasih-Nya sampai kepada kekekalan.
Mari berdoa : Tuhan, terimakasih atas kemurahan-Mu yang besar padaku. Biarlah aku tidak iri dengan mereka yang menerima berkat lebih banyak. Terimakasih karena aku dikasihi kini dan senantiasa selamanya.