Reborn
  
Victorious Life 2
Dipublikasikan pada 19 September 2023
7 min baca

YOSUA 1 : 1 - 11

TANTANGAN UNTUK MEWARISI YANG TUHAN JANJIKAN

Lama setelah janji itu diberikan, bangsa Israel berdiri di tepi sungai Yordan, menunggu untuk menyeberang dan mewarisi apa yang Allah telah janjikan kepada mereka. Mereka berputar-putar di padang gurun, dan menghabiskan waktu yang berharga.

Sekarang mereka sedang berhadapan dengan tanah yang Allah janjikan sebagai milik mereka. Sebelum mereka masuk ke tanah perjanjian, suatu kejadian terjadi – Allah berbicara kepada Yosua. Yosua adalah pemimpin baru bagi bangsa Israel, namun sebelum dia dapat memimpin seluruh bangsa Israel masuk ke tanah pejanjian ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi.

Suatu gambaran yang penuh kesamaan dengan kehidupan kekristenan kita. Banyak waktu sudah disia-siakan dengan berputar-putar di padang gurun, tetapi ada masih banyak hal yang indah yang Tuhan janjikan untuk kita miliki.

PEMBAHASAN

1. Harus ada Panggilan – ay.1 “berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun”

Allah berbicara kepada Yosua secara langsung. Yosua sudah belajar untuk mendengar suara Tuhan ketika dia melayani Musa. Sekarang ini adalah panggilannya sendiri. Bukan lagi panggilan Allah untuk Musa yang harus dia lakukan; sekarang panggilan Allah langsung kepada dirinya untuk memimpin bangsa itu.

Ada banyak panggilan umum dalam Firman Allah yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita, tetapi dalam hal ini panggilan pribadi sedang dinyatakan. Panggilan umum itu seperti panggilan kita sebagai orang percaya, sebagai murid Kristus, sebagai saksi Kristus, dsb.

Kita harus mengenal panggilan Allah secara pribadi dalam hidup kita, karena hanya dengan demikianlah kita dapat mengadapi tekanan yang besar atas hidup kita ketika kita menjalani panggilan itu.

Paulus menerima panggilan untuk mengabarkan injil bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. Kisah 22:21 Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain. Paulus menghadapi banyak tantangan dalam pelayanannya tetapi dia tidak berkecil hati karena dia tahu panggilannya.

2. Harus ada Langkah Untuk Memulai – ay.2 “bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini,”

Kita dapat mengadakan pertemuan dan seminar tentang penginjilan, tetapi tidak ada yang dihasilkan kecuali kita bangkit dan berjalan maju. Kita bisa mengetahui semuanya, dan tetap tidak melakukan apa-apa. Tugas itu harus dimulai, atau hal itu tidak akan pernah selesai.

Yordan adalah halangan untuk berkat Allah dalam hidup mereka. Mereka perlu mengambil tindakan positif dan menyeberangi sungai itu. Hana dengan cara itu mereka dapat tahu kepenuhan berkat Allah. Ada resiko bagi Yosua untuk membawa seluruh bangsa menaklukkan tanah perjanjian. Memerlukan iman bagi para imam untuk melangkah masuk ke sungai yang sedang banjir. Tetapi tanpa bangun dan meninggalkan perkemahan dan berjalan maju, bangsa Israel tidak akan pernah sampai ke sana.

Dalam kehidupan kita, kita mungkin memiliki panggilan bagi suatu komunitas atau suatu market place atau suatu pelayanan. Kita perlu mengambil langkah iman pada panggilan Allah bagi hidup kita. Ada waktu untuk berdiam diri mendengar suara Tuhan, ada waktu untuk meresponi panggilan Allah dengan melangkah maju. Allah berjanji kepada Yosua “Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu” (ayat 3). Yosua dan bangsa Israel harus melangkah maju ke tempat-tempat itu.

3. Harus ada Kesatuan – v. 2 “engkau dan seluruh bangsa ini”

Yosua tidak bisa menyelesaikan tugas ini sendiri; tidak tanpa bantuan Kaleb temannya yang penuh dengan iman. Diperlukan kesatuan dari umat. Hal-hal terjadi waktu umat Allah bersatu sehati. Roh Kudus yang dahsyat dating dan memenuhi murid-murud yang menantikan ketika mereka bertekun dalam satu hati. Tanah itu dapat ditaklukan oleh umat yang sehati.

Gereja mula-mula mendapatkan panggilan yang besar – memuridkan segala bangsa – dan menghadapi tantangan yang besar dari pemuka Yahudi dan pemerintah. Tetapi mereka bersatu hati, menolong satu dengan yang lain dan hidup dalam persekutuan yang erat (Kisah 2:44-47), dan mereka bertumbuh dalam jumlah dan kualitas.

Perpecahan memisahkan kita dan menghancurkan kekuatan kita. Tantangan dapat menjadi terlalu besar bagi satu orang. Kita perlu dorongan dan kekuatan dari orang lain. Bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan (Pengkhotbah 4:12)

Dalam kelompok sel, kita perlu bersatu untuk tumbuh bersama. Dalam keluarga, kita perlu kuat bersehati bergerak menuju panggilan Allah bagi dirimu dan keluargamu.

4. Harus ada Keyakinan dan Keberanian – v.6 “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu”

Bangsa Israel memasuki suatu teritori yang baru, yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Mereka menghadapi musuh yang kuat – raksasa di tanah itu. Mereka harus menaklukkan kubu-kubu pertahanan yang kokoh. Terlalu banyak tantangan. Yosua dan seluruh umat perlu keyakinan dan keberanian, dan Allah tahu hal itu. Dia memerintahkan Yosua untuk menjadi kuat dan teguh berulang kali dengan janji-janji.

Allah berjanji di ayat 5 bahwa Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu.

Ketika engkau merenungkan Panggilan Allah, mungkin engkau berpikir – ini terlalu sulit, ini baru bagiku, ini memerlukan banyak sumber daya. Anda perlu mengandalkan sumber-Nya Allah, sumber dari Allah, kekuatan Allah dan kemampuan Allah. Paulus tahu hal ini dan dia berkata: Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

• Siapa yang berbicara lebih kuat? Situasimu atau janji Allah?

• Apakah yang kau andalkan? Kemampuanmu atau kemampuan Allah?

Yosua memilih untuk percaya Firman Allah. Dia membangun keberanian dan keyakinan atas Firman Tuhan. Dia melangkah maju dan membawa bangsa itu ke tanah perjanjian.

5. Harus ada Ketaatan – v.7 “bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum”

Jika kita mengharapkan Allah memberkati kita, kita perlu taat pada Persyaratan Ilahi-Nya. Tidak ada gunanya kita berjalan dalam jalan kita sendiri, dan kemudian mengeluh karena tidak ada berkat Allah. Harus ada ketaatan kepada Firman yang telah dinyatakan. Cara ini menjamin kita akan Janji-Janji-Nya. Allah menuntun kita langkah demi langkah. Waktu kita taat kepada apa yang telah Dia nyatakan, Dia akan menunjukkan langkah berikutnya. Ini adalah prinsip dasar untuk jalan berkat Allah.

Bangsa Israel menaklukkan Yeriko waktu mereka taat, tetapi mereka gagal di Ai waktu ada dosa di perkemahan.

Kiranya kita berjalan dalam ketaatan ketika kita melangkah maju ke tanah perjanjian kita. Amin.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
5 Orang Membaca