Kejadian 25:1–26:35
Tidak takut terhadap kematian
Hidup tidak pernah mudah. Bahkan tidak mudah bagi Ishak. Di antara kesulitan lainnya, ia menunggu dua puluh tahun untuk kelahiran seorang anak (25:20-26). Lalu, ada persaingan saudara ketika anak kembarnya lahir. Dia tinggal di antara orang-orang Filistin yang tidak bersahabat dan salah seorang anaknya menjadi 'sumber kesedihan' (26:35), 'duri di sisi Ishak dan Ribka' (Ay.35).
Ishak melakukan dosa yang sama seperti ayahnya - mencoba untuk menganggap istrinya sebagai saudara perempuannya (Ay.7-11). Namun, tampaknya Ishak belajar dari beberapa kesalahan ayahnya. Ketika Ribka tidak dapat memiliki bayi - tidak seperti upaya Abraham yang memecahkan masalah sendiri melalui hubungannya dengan Hagar - jawaban Ishak adalah berdoa kepada Tuhan untuk mukjizat (25:21).
Tuhan telah menampakkan diri kepada Ishak dan berjanji, 'Aku akan bersamamu dan akan memberkatimu ... Melalui keturunanmu, semua bangsa di bumi akan diberkati' (26: 3–4).
Namun demikian, Ishak tetap merasa takut. Dia takut bahwa dia akan mati: 'Orang-orang di tempat ini mungkin akan membunuh saya karena Ribka, karena dia cantik ... Saya pikir saya mungkin kehilangan nyawa saya karena dia' (Ay.7,9b).
Tuhan berkata kepada Ishak, 'Jangan takut, karena Aku menyertai kamu' (Ay.24). Ishak lebih takut kepada orang daripada takut akan Tuhan, namun dia diingatkan bahwa dia tidak perlu takut kepada orang lain karena Tuhan bersamanya. Ingatlah kebenaran yang sama ketika Anda mulai merasa untuk takut: Allah menyertai Anda. Jika Tuhan bersama Anda, Anda tidak perlu takut pada siapa pun atau apa pun.
Terlepas dari ketakutan Ishak terhadap orang lain, Tuhan memberkati dia. Tuhan berkata, ‘Aku akan memberkatimu dan akan memberikan dengan jumlah banyak keturunanmu…’ (Ay.24). Berkat Tuhan berarti pertumbuhan, menuai berkali-kali. Ini yang Dia inginkan untuk hidupmu juga.
“Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.” (Ay.18). (Mungkin yang setara bagi kehidupan kita masa sekarang adalah membuka kembali gereja-gereja yang telah ditutup menjadi sumber air hidup!) Ketika Ishak menghadapi pertentangan dan dihentikan, dia melanjutkan perjalanan sampai dia menemukan sumur lain yang dapat ia buka kembali. Dengan cara ini, Tuhan memberinya ruang untuk berkembang (Ay.22).
Semua ini tidak mudah, tetapi ingat apa yang Tuhan katakan kepada Anda: 'Jangan takut, karena Aku menyertai kamu' (Ay.24).
Mari kita berdoa : Tuhan, terima kasih atas janji-janji-Mu untuk selalu bersamaku. Terima kasih karena Engkau selalu mengingatkan bahwa jika saya takut, saya tidak perlu takut pada apa pun atau siapa pun juga.