Bacaan: Mazmur 8

Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun, Engkau telah membuatnya hampir

sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.

(Mazmur 8:5-6)

Pada tahun 1990, para ilmuwan dalam misi Voyager 1 memotret planet Bumi dari jarak sekitar 6,5 miliar km. Dari foto-foto tersebut terlihat bahwa Bumi yang kita tempati hanyalah seperti sebuah titik yang hampir tak terlihat di tengah ruang angkasa yang begitu luas. Keberadaan manusia sangat kecil di alam semesta. Namun, Mazmur 8 mencatat bahwa kita ini mulia dan berharga dalam pandangan Tuhan.

Mazmur 8 diawali dan diakhiri dengan pujian kepada TUHAN (ayat 2, 10). Pujian ini mengapit rangkaian pengakuan tentang siapa pemazmur di hadapan-Nya. Manusia penuh kelemahan dan keterbatasan, tetapi betapa luar biasanya perhatian TUHAN kepadanya. Pemazmur berkata, “Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya?” Pemazmur menggunakan kata tanya “apa” dan bukan “siapa” untuk menunjuk dirinya. Kata tanya “apa” biasanya dipakai untuk menanyakan suatu peristiwa atau suatu benda. Artinya, pemazmur menyadari betul siapa dirinya. Ia hanyalah “apa” dan bukan “siapa-siapa” yang dapat menuntut penghormatan dari TUHAN. Namun, pemazmur juga sangat kagum akan TUHAN dan bersukacita karena TUHAN sangat mengasihinya, yang sebenarnya bukan siapa-siapa di hadapan TUHAN.

Pemazmur mengajak kita untuk mengingat kasih Tuhan yang luar biasa atas hidup kita. Kita yang bukan siapa-siapa di hadapan-Nya dipandang sebagai pribadi yang berharga di mata-Nya.

DOA:

Tuhan, bantu kami untuk selalu mengingat betapa berharganya kami di mata-Mu dan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.