Ada satu hal yang fundamental untuk membuat impian kita menjadi kenyataan dan hal itu adalah “Cara Kita Melihat.” Cara kita melihat segala sesuatu menentukan banyak hal dalam kehidupan kita. Ini merupakan lanjutan dari pelajaran yang saya pernah sampaikan mengenai cara pandang yang benar untuk membuat mimpi-mimpi kita menjadi kenyataan. Cara anda melihat sesuatu menentukan respon anda, tindakan anda, dan pada akhirnya cara anda melihat segala sesuatu akan menentukan apa yang akan anda nikmati dalam hidup ini.
Matius 6:22-23 22Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; 23jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
Mata kita adalah pelita tubuh yang menerangi tubuh. Kalau mata kita gelap maka tubuh kita semua menjadi gelap. Tetapi kalau mata kita baik maka teranglah seluruh tubuh kita dan teranglah juga seluruh jalan kita. Kalau mata anda gelap, tubuh anda gelap, jalan anda gelap, hidup anda gelap, masa depan anda gelap. Sebaliknya ketika mata anda terang, tubuh anda terang, jalan anda terang, dan masa depan anda menjadi terang pula. sebagai anak Tuhan, kita hidup dalam terang Tuhan, artinya mata dan penglihatan kita terang sehingga jalan kita pun terang.
Salah satu definisi iman adalah "Melihat Sebagaimana Tuhan Melihat." Artinya ketika anda melihat hidup anda, latihlah untuk melihat sebagaimana Tuhan meresponi, contohnya ketika anda sakit, bayangkan bagaimana Tuhan Allah melihat sakit penyakit anda mungkin yang sudah divonis akut oleh dokter - tentunya Tuhan tidak kaget, Dia juga tidak akan bingung, setetes darah Yesus menghapus dosa dunia dan menyembuhkan sakit penyakit anda. Atau ketika anda mengalami kekurangan, anda mengalami krisi, anda dililit hutang yang menggunung, latihlah diri anda untuk melihat keadaan ini seperti Tuhan melihat - pastinya hal itu adalah sesuatu yang kecil untuk Tuhan selesaikan, bahkan FirmanNya berkata 'Langit dan bumi adalah kepunyaanKu!' Artinya tidak ada masalah yang terlalu sulit untuk Dia selesaikan. Dia tahu solusi atas seluruh pergumulan kita, karena Dia melihat dari sudut pandang yang berbeda.
Mata berbicara tentang penglihatan, mata adalah indra pelihat kita. olehnya salah satu hal yang saya perhatikan dan pelajari sangat penting dalam kehidupan ini adalah cara pandang kita, khususnya ‘Cara Anda Memandang Diri Anda Sendiri!’ Cara pandang kita terhadap diri kita sendiri menentukan hampir bahkan segala sesuatu dalam hidup kita.
Amsal 23:7 "Sebab seperti orang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia…”
Proverbs 23:7 “for as he thinks [calculate] within himself, so he is …”
Artinya anda ingin jadi apa, anda ingin menerima apa, anda ingin mengalamai apa, semuanya bermula dari bagaiaman anda menilai diri anda sendiri, bagaimaan anda mengkalkulasi diri anda, bagaimana anda melihat dira anda sendiri. oleh sebab itu sangat penting untuk memperhatikan bagaimana cara anda melihat diri anda sendiri.
Banyak orang yang underestimate (memandang rendah) dirinya sendiri sehingga banyak hal yang negatif terjadi dalam kehidupannya. Ketika seseorang memandang dirinya dengan kacamata yang salah, maka dia pasti akan melihat segala sesuatunya salah juga. Alkitab menuliskan hal ini:
Matius 22:36-40 36”Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” 37 Jawab Yesus kepadanya: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Hukum yang kedua memilik nilai yang sama dengan hukum yang pertama. Itulah sebabnya mengapa beberapa orang sulit untuk mengasihi orang lain, karena sebenarnya mereka sulit untuk mngasihi diri mereka sendiri. Mengapa ada orang yang sulit menerima orang lain? Karena mereka tidak dapat menerima diri mereka sendiri.
Kata mengasihi disini, bukan tentang keegoisan atau self-pity (perasaan mengasihani diri yang berlebih), tetapi mengasihi diri disini berbicara tentang menerima, merawat, menghormati, dan menyayangi. Tetapi ternyata banyak orang yang tidak dapat menerima dirinya, ada yang terlahir pria tetapi tidak dapat menerima dirinya dan merubah gender-nya. Yang pria ingin jadi wanita dan sebaliknya, ini adalah bentuk penolakan pada diri sendiri. Ada yang tidak bisa menerima tinggi badannya, bentuk badannya, kondisi tubuhnya, anda seharusnya belajar untuk menerima diri anda sendiri apa adanya.
Tidah hanya itu, banyak juga orang yang tidak merawat dirinya sendiri mereka dengan memakai narkoba, merokok, memasukkan zat-zat addictive pada tubuh mereka. Salah satu bentuk merawat diri adalah dengan menjaga pola makan dan olahraga kita. Orang-orang seperti ini sulit untuk bisa mengasihi orang lain karena mereka tidak bisa mengasihi dirinya sendiri. Bahkan ada yang sangat tidak mengasihi dirinya hingga menghabisi dirinya sendiri. Ketika kita bisa menerima, merawat, menghormati, dan menyayangi diri kita maka kita dapat melakukan hal tersebut pada orang lain.
Dalam hidup ini sudah banyak orang yang benci kita, jangan menambahi itu dengan membenci diri kita sendiri. Jangan memperkatakan hal yang negatif pada diri anda sendiri. Jangan memberikan celah kepada setan untuk semkin menekan diri anda dengan menolak diri anda sendiri. Sudah banyak yang mengutuki diri anda, jangan anda tambahi dengan mengutuki diri anda sendiri.
Ingat! Hidup dan mati anda dikuasai oleh lidahmu sendiri, barang siapa suka menggemakannya akan memakan buahnya. Belajarlah memperkatakan hal-hal yang baik. Tahanlah mulut anda dari mengutuki diri anda. Kita akan melanjutkan pengajaran ini dengan melihat kehidupan salah satu tokoh alkitab, Mefiboset:
2 samuel 9:3-13 3 Kemudian berkatalah raja: ”Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah.” Lalu berkatalah Ziba kepada raja: ”Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya.” 4Tanya raja kepadanya: ”Di manakah ia?” Jawab Ziba kepada raja: ”Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar.” 5Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir bin Amiel, dari Lodebar. 6Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia sujud dan menyembah. Kata Daud: ”Mefiboset!” Jawabnya: ”Inilah hamba tuanku.” 7Kemudian berkatalah Daud kepadanya: ”Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku.” 8Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: ”Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?”
Cerita ini berlatarbelakang ketika Daud sudah menjadi raja atas Israel, dia teringat akan sumpahnya pada sahabat baiknya Yonatan. Daud adalah seorang yang hebat, dan salah satu ciri orang hebat yaitu dia tidak melupakan kebaikan orang lain. Itulah sebabnya Yesus disebut anak daud. Daud selalu mengingat kebaikan orang lain. Jangan hidup berdasarkan peribahasa ‘karena nila setitik rusak susu sebelanga’, jangan sampai kebaikan teman anda yang sudah berpuluh-puluh tahun bersama anda rusak hanya karena satu kesalahan. Belajarah seperti Daud, belajarlah dari hubungan persahabatan Daud dengan Yonatan – bagaimana Yonatan pernah menemani dia, meluputkan dia, menolong dia. Jangan lupakan kebaikan orang lain, jangan pernah lupakan orang yang pernah menolong anda, memberikan anda kemudahan.
Yonatan memiliki anak yang bernama Mefiboset, cucu Raja Saul, Raja Israel pertama. Seharusnya dia adalah seorang yang penting, tetapi cara dia melihat dirinya sangat mengerikan, dia melihat dirinya sebagai ‘anjing mati.’ Bayangkan saja, anjing adalah hewan yang najis dalam norma Israel, tetapi anjing yang hidup masih memiliki nilai, sedangkan anjing mati sudah tidak ada nilainya. Dia melihat dirinya sebagai seorang yang najis dan tidak berharga.
Ada suatu kebenaran firman yang dapat kita pelajari dari arti-arti nama dan tempat, khusunya kisah ini. Pertama, nama Mefiboset memiliki arti ucapan baal, suara baal, malu, aib. Kemudian dituliskan bahwa dia tinggal di Lodebar yang artinya padang gurun, padang yang tandus. Lodebar berbicara tentang tempat yang ditinggalkan, tidak diperhitungan, dan orang yang tinggal di Lodebar adalah orang yang mengalami kesendirian, terbuang, dan ditinggalkan. Dijelaskan juga bahwa dia tinggal di rumah orang yang bernama Makhir (artinya terjual) anak Amiel (artinya orang-orangNya Tuhan, kerabat-kerabatNya Tuhan). Maka kita dapat belajar dari Mofiboset bahwa sekalipun seseorang adalah orang-orangNya Tuhan tetapi kalau hidup dari perkataan Baal (dunia) maka mereka akan terjual kepada dosa dan tinggal di padang gurun yang tandus dalam kondisi yang menyedihkan.
Anda adalah anak-anak Tuhan, anda rajin ke geraja, dan pelayanan, tetapi anda tinggal di Lodebar, di padang gurun yang tandus, ini bisa terjadi kalau yang anda dengar adalah perkataan Baal, perkataan dunia, dan bukan perkataan Tuhan. Dunia akan selalu memberikan suaranya pada kita, seperti pada masa sekarang contohnya: dunia menyuarakan krisis, keadaan yang tidak menentu dan kalau anda hidup dari apa kata dunia, maka anda menjadi Mefiboset, anda hidup di Lodebar, kondisi yang menyedihkan, aib, malu. Kita tidak boleh hidup berdasarkan apa kata dunia tetapi kita harus hidup dari apa kata Firman Tuhan. Dunia boleh saja berkata krisis dan ketidakpastian tetapi Firman Tuhan berkata ‘Tuhan itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan sebagai penolong dalam kesesakan dangat terbukti!’ Amin! Itulah yang harus menjadi pedoman hidup kita.
Hidup kita tidak boleh dipengaruhi oleh keadaan, sebaliknya, kita harus mengerti bahwa kita memiliki Allah yang mengatasi keadaan. Justru di saat tersulit dalam kehidupan kitalah Tuhan menyatakan kuasaNya yang dahsyat. Semua orang pasti pernah mengalami masa sulit, tekanan hidup yang berat, bahkan pernah hampir menyerah. Tetapi kita harus belajar untuk menilai bukan dari keadaan yang terjadi, bukan dari apa kata orang, tetapi dari apa kata firman Tuhan.
Saya pun pernah mengalami tekanan yang dahsyat dan saya belajar untuk memperkatakan janji Tuhan. Saya ajarkan 7 Firman Kehidupan yang anda harus pegang di tengah-tengah kesusahan dan himpitan.
Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Pengkhotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Filipi 4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Kejadian 50:20 Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Ibrani 13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: ”Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
1 Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Saya pun pernah mempertanyakan panggilan Tuhan ketika Dia memerintahkan saya untuk menetap di Surabaya, jujur saya mulai menghitung jumlah undangan kotabah dalam satu bulan dan waktu itu, total persembahan kasih yang saya dapat dari pelayanan hanya cukup untuk melunasi cicilan rumah, belum uang sekolah anak, belum kebutuhan makan dan kebutuhan sehari-hari, saya sempat mengalami stress dan saya berpikir ‘Tuhan apakan saya ini salah langkah? Dulu ketika di Tuban tidak pernah mengalami permasalahan keuangan, tetapi sekarang banyak masalah’ Saya memandang dengan cara pandang manusia. Istri saya bahkan sempat ditawari pekerjaan yang gajinya lumayan untuk kelangsungan hidup keluarga kami. Tetapi dalam posisi serperti ini saya memilih untuk berdoa, saya cari wajah Tuhan, saya berpuasa, selama 12 hari saya tidak makan hanya minum, dan dalam masa puasa tersebut pelayanan kotbah masih terus berjalan.
Sampai di satu titik, seorang penguasaha menelepon saya meminta untuk temannya didoakan. Saya sendiri berpikir bahwa saya masih punya banyak masalah, tetapi sering kali begitulah cara Tuhan menolong kita. Cara terbaik menolong diri anda adalah dengan menolong orang lain yang mempunyai permasalahan yang sama dengan anda. Ketika saya mendoakan orang tersebut dan menyampaikan pesan Tuhan, orang tersebut di jamah Tuhan dan mengalami pertolongan yang luar biasa. Apakah persoalan saya selesai? Tidak! Tidak selesai, tetapi cara saya melihat segala sesuatunya berbeda, saya malahan berkata dalam diri saya ‘ditengah pergumulan seperti ini , aku masih bisa menjadi jawaban doa untuk orang lain.’ Tahukah anda ketika anda bisa menjadi jawaban doa untuk orang lain maka jawaban doa untuk anda pasti akan datang. Singkat cerita Tuhan mulai memulihakan kehidupan kami hari demi hari sampai hari ini. Ini adalah proses perjalanan hidup saya dimana saya diajar Tuhan untuk tidak berharap pada jadwal yang padat, pada pertolongan manusia, tetapi justru saya diajar untuk hanya berharap pada Tuhan saja, dimulai dengan ‘Jangan melihat dirimu seperti Mefiboset!’
Pada akhirnya, kalau kita belajar dari Mefiboset, kehidupannya diubahkan, dia dikembalikan posisinya dan menikmati semua faisilitas raja, harkat dan martabatnya dikembalikan kepadanya. Tidak hanya itu, belajarlah dari Abram, seperti yang tulis dalam kitab Kejadian:
Kejadian 15:1-6 1Kemudian datanglah firman Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan: ”Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” 2Abram menjawab: ”Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu.” 3Lagi kata Abram: ”Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.” 4Tetapi datanglah firman Tuhan kepadanya, demikian: ”Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu.” 5 Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta berfirman: ”Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: ”Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” 6 Lalu percayalah Abram kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Ketika menerima janji Tuhan bahwa dia akan menjadi bapak banyak bangsa, dan memiliki keturuan yang banyak, Abram meresponi dengan keputusasaan, Abram memragukan janji Tuhan karena waktu itu, di usianya yang lanjut dia belum memiliki keturunan. Respon Tuhan terhadap ketidakpercayaan Abram bukanlah kemarahan, tetapi Tuhan menyuruh Abram untuk keluar dan melihat ke langit, melihat dan menghitung bintang-bintang, dan setalah dia melihat bintang-bintang itu Abram percaya dan imannya itu dipandang sebagai kebenaran. Apa yang diubah Tuhan dari Abram adalah 'Cara Pandangnya.'
Olehnya hari ini, bisakah anda melihat diri anda menjadi orang yang diberkati, menjadi orang yang berhasil, menjadi orang yang sukses, menjadi orang yang berdampak. Kalau anda masih belum menikah, bisakah anda meliat diri anda di pelaminan, kalau anda belum mempunyai pekerjaan, bisakah anda melihat diri anda memiliki perusahaan.
Saat ini yang saya lihat adalah New Graha Victroy sudah terbangun dan bapak, ibu, saudara semua memuji dan menyembah Tuhan bersama di gedung yang megah, dan ribuan orang berbondong-bondong untuk menyembah Tuhan disana. Bisakah anda melihat uang dalam jumlah besar direkening anda. Anda jangan tanyakan caranya karena itu bagian Tuhan. Belajarlah untuk melihat dari cara pandang Allah, bahkan sesuatu yang nampaknya kekacauan bagi kita, ternyata adalah bagian dari rencana Tuhan.
Bagi seorang Yusuf, penjara adalah jalan buntu, tetapi bagi Tuhan itu adalah tempat terbaik untuk mempromosikan Yusuf. Ini semua tergantung dari cara anda melihat. Olehnya seperti kata Paulus, dia berdoa agar mata hati jemaat Efesus menjadi terang:
Efesus 1 :17-21 17dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. 18Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, 19dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, 20 yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, 21jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.
Doa Paulus kepada jemaat di Efesus menjadi doa saya bagi jemaat di Victory yaitu supaya mata hati anda terang sehingga anda dapat melihat pengharapan yang begitu kaya dari panggilan hidup anda dan kuasa yang begitu dahsyat dalam kehidupan anda. Secara manusia, apa yang saya alami ini adalah kemustahilan, tetapi ketika Tuhan mengubah cara pandang saya dan ketika Dia menerangi jalan hidup saya, maka hidup saya berubah. Saya dipertemukan dengan orang-orang besar, saya dipertemukan dengan orang-orang berpengaruh, saya dipercaya banyak hal oleh Tuhan. Olehnya hari ini jangan lihat diri anda dari sudut pandang yang salah tetapi lihatlah diri anda seperti Tuhan melihat anda. Anda bukanlah Mefiboset, anda tidak hidup dari perkatan Baal, anda tidak tinggal di Lodebar, tetapi engkau adalah Anak Allah dan engkau menikmati berkat dan mujizat Tuhan yang ajaib.
Link Ibadah Victory Community Church: