Kalau kita mau jujur, seringkali doa kita lebih banyak didominasi dengan daftar permintaan demi permintaan. Tetapi apakah benar itu yang menjadi keinginan Tuhan dalam kehidupan kita? Apakah hanya kebutuhan-kebutuhan kita yang menjadi fokus kehidupan kita dan perbincangan kita dengan Tuhan?
Kita harus menyadari bahwa Tuhan sudah banyak mengerjakan kebaikan, kemurahan, dan kasih dalam kehidupan kita. Bahkan karyaNya yang terbesar dibuktikanNya di atas kayu salib ketika Tuhan menyerahkan AnakNya yang tunggal yang dikasihiNya untuk menebus dosa kita, di atas kayu salib itu dosa-dosa kita ditebus, hutang-hutang kita dilunasi, dan sakit penyakit kita sudah disembuhkan.
Maka dengan segala apa yang Tuhan telah lakukan untuk kita, sudah benarkah sikap kita ketika kita menghadap Tuhan hanya untuk meminta dan meminta? Hari ini kita akan belajar kebenaran Firman Tuhan dan mengijinkan Kebenaran itu menuntun hidup kita kembali fokus kepada Tuhan dan kehendakNya.
Roma 12:2 (TB) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Hal pertama yang perlu kita perhatikan adalah: KITA HARUS TAMPIL BEDA. Kehidupan kita haruslah merupakan kehidupan yang berbeda dengan dunia. Tidak hanya menjadi berbeda dengan dunia, kembali ke titik nol saja, tetapi BERUBAHLAH! Apa yang perlu kita ubah? Akal budi. Harus terjadi pembaharuan pola pikir dan paradigma ketika kita mengaku diri sebagai pengikut Kristus.
Apa tujuan perubahan akal budi kita? Supaya kita dapat menerti dan membedakan mana yang menjadi kehendak Tuhan. Bahkan lebih spesifik lagi untuk mengerti kehendak Tuhan yang baik, berkenan, dan sempurna. Bukankah anda rindu untuk menikmati segala yang baik, berkenan, dan sempurna?
Untuk mengerti firman ini lebih dalam, kita akan melihat dari terjemahan bahasa Inggris The Message yang berkata:
Romans.12:2 (MSG) Don’t become so well-adjusted to your culture that you fit into it without even thinking. Instead, fix your attention on God. You’ll be changed from the inside out. Readily recognize what he wants from you, and quickly respond to it. Unlike the culture around you, always dragging you down to its level of immaturity, God brings the best out of you, develops well-formed maturity in you.
Kita diajarkan untuk waspada dengan budaya di sekitar kita karena tanpa kewaspadaan, kita bisa-bisa, tanpa sadar mengadopsi hal tersebut dan secara otomatis menyamakan diri dengan dunia, tanpa perlu lagi berpikir. Itu yang menjadi titik nol kita. Selanjutnya kita harus dengan sengaja memusatkan perhatian kita kepada Tuhan.
Sebagai pengikut Tuhan yang masih hidup di dunia, banyak gangguan-gangguan yang dapat mengalihkan fokus kita dari Tuhan. Tidak salah memang dalam kesakitan kita, kita meminta Tuhan untuk menyembuhkan kita. Dalam kemiskinan kita, kita meminta Tuhan untuk memperkaya kita. Tetapi hari ini kita kembali diingatkan untuk fokus bukan kepada kesembuhan, bukan kepada kelimpahan, tetapi kepada Pribadi yang telah menyembuhkan dan memperkaya kita. Pusatkan perhatian kita kepada Tuhan. Datang kepada Tuhan dengan kerinduan dan perhatian penuh.
Fokus kita pada Tuhan akan menghasilkan perubahan dari dalam keluar. Perubahan hidup inilah yang pada akhirnya juga akan membedakan kita dengan dunia. Membedakan kita dengan kawan/ rekan kita yang masih di luar Kristus. Mungkin Tuhan meminta anda menjadi pribadi yang lebih sabar, menjadi pribadi yang lebih mengasihi, lebih tunduk kepada otoritas yang ada. Hal-hal ini yang menjadikan anda berbeda dengan dunia. Perubahan dari dalam yang muncul keluar dan dapat dilihat dan dinikmati oleh orang-orang di sekitar kita.
Apapun yang anda lakukan, pastikan bahwa anda melakukan apa yang Tuhan inginkkan. Kehidupan dan sistem dunia selalu bertolak belakang dengan kehendak dan kerinduan Tuhan. Dan dengan hal inilah tingkat kedewasaan anda akan berbeda dengan orang yang tidak mengenal Tuhan.
Ingat bahwa cara kerja iblis itu selalu mencuri yang di luar, membunuh jiwa anda, dan membinasakan roh anda. Cara kerja iblis selalu dari luar ke dalam, tetapi Tuhan mengerjakan segala sesuatu dari dalam keluar. Sadari ini dan jadilah pribadi yang mengerti kehendak dan keinginan Tuhan sehingga ada perubahan hidup yang tampak nyata.
Kedewasaan inilah yang menjadi tujuan akhir Tuhan, yaitu untuk menghasilkan dan memunculkan yang terbaik dalam kehidupan anda. Artinya kehidupan kita tidak hanya mengambil manfaat, tetapi memberi manfaat bagi orang di sekitar kita. Kita tidak hanya menerima berkat-berkat Tuhan, tetapi kita menjadi saluran berkatNya bagi banyak orang, khususnya orang-orang terdekat kita.
Mengapa pembaharuan akal ini penting? Karena pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang salah adalah akar dari segala masalah. Pertanyaannya: "Apa yang menjadi pikiran dan keyakinan anda?" Sebagai contoh, ketika dokter memberikan suatu diagnosa, apakah anda mempercayai apa yang dokter itu perkatakan --ini bukan berarti kita meremehkan profesi dokter dan kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan-- tetapi yang kita mau pelajari adalah kepercayaan anda kepada Tuhan dan FirmanNyalah yang menentukan kehidupan anda, bukan kenyataan kehidupan. Kita meletakkan otoritas Firman Tuhan sebagai otoritas tertinggi dalam kehidupan kita. Dan ketika kita mempercaya bahwa "..bilur Kristus telah menyembuhkan kita.." maka itulah yang akan terjadi.
Itulah sebabnya kepercayaan yang salah menjadi akar permasalahan. Bukan berarti Tuhan tidak sanggup menolong kita, tetapi seringkali justru pikiran kita yang membelenggu kehidupan kita. Sehingga kuasa Tuhan tidak dapat bebas bekerja dalam kehidupan kita. Kita akan mempelajari hal ini lebih dalam dari perumpamaan yang Tuhan Yesus ajarkan mengenai 10 gadis dalam Matius.25:1-13.
Matius.25:1 (TB) ”Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
Kata "mengambil" dalam ayat diatas menggunakan kata asli "lambano" yang artinya MENERIMA YANG DIBERIKAN. Berapa banyak dari kita tidak menyadari bahwa Allah telah memberikan dan menyediakan yang baik dalam kehidupan kita tetapi kita tidak mengambil, kita tidak menerima, kita tidak meresponi dengan benar.
Pelita atau kaki dian, ditulis dengan "heautou" yang artinya DIRI SENDIRI, jati diri, kepribadian. Ini artinya ketika kita sebagai mempelai Kristus datang untuk menyongsong kedatanganNya, kita membawa diri kita sendiri, membawa jati diri kita, kepribadian kita. Kita tidak membawa harta, jabatan, tetapi kita membawa diri kita sendiri -- sudah berapa jauh kita mempersiapkan diri kita untuk membawa diri kita yang terbaik bagi Tuhan.
Matius.25:2-4 (TB) 2Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. 3Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, 4sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
Kata bodoh, "moros" memiliki arti bebal, tidak ber-Tuhan, tidak beriman, fasik. Ternyata orang yang sama-sama menantikan kedatangan Tuhan, bisa saja memiliki dasar yang berbeda. Orang yang sama-sama kelihatan di gereja, memiliki dasar yang tidak sama. 5 gadis bodoh dikatakan tidak memiliki iman, mereka dianggap sebagai orang fasik, dan orang yang tidak ber-Tuhan.
Kata bodoh ini juga diartikan "dull" (=tumpul, pudar), dan sesuatu yang tumpul tidak lagi berfungsi maksimal. Pakaian yang pudar tidak lagi menarik, dan kita memilih untuk tidak memakai pakaian yang pudar. Selanjutnya, kata bodoh ini juga memiliki arti "heedless" (=cuek/tidak peduli).
Kata pintar, berasal dari kata asli "phronimos" yang artinya penuh pertimbangan, cerdik, berhati-hati. Disinilah benang merah untuk kita tidak menjadi serupa dengan dunia, kita harus menjadi seperti 5 gadis pintar yang penuh pertimbangan. Segala sesuatu yang kita lakukan harus kita pikirkan matang-matang, melalui proses pemikiran yang benar dengan dasar Firman Tuhan. Jangan sembrono dalam menjalani hidup, ingatlah tanggung jawab kita terhadap Tuhan, keluarga, dan sesama.
Kita lanjutkan dengan kata minyak, "el-ah-yon" suatu kata benda yang berarti minyak zaitun, minyak untuk lampu, minyak untuk menyembuhkan yang sakit, untuk mengurapi kepala dan badan untuk menghadiri pesta. Artinya ketika 5 gadis bodoh ini datang tanpa membawa minyak itu sama halnya dengan orang-orang yang mengaku pengikut Kristus tapi masih memiliki luka yang belum sembuh, atau seperti seorang yang datang ke pesta dengan bau yang tidak sedap.
Sebagai anak Tuhan kita harus berani mengambil keputusan untuk tidak terbayang-bayangi dengan luka yang tak kunjung sembuh. Kita tidak boleh membiarkan hati kita dipenuhi luka. Jangan biarkan luka hati membuat kita bersikap salah menjadi terlalu sensitif dengan keadaan, selalu berprasangka buruk dengan orang dan keadaan bahkan berpikiran negatif dengan Tuhan. Bereskan hati kita. Jangan jadi seperti 5 gadis bodoh. Jangan menyimpan sampah di dalam hati kita.
Matius.25:5-6 (TB) Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. 6Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Tertidur ("kath-yoo-do") secara halus artinya menuju kematian, menyerah kepada kemalasan dan dosa acuh tak acuh pada keselamatan diri sendiri dan orang lain. Sadarkah anda bahwa "tertidur" sedang dialami umat Kristen saat ini. Pandemi telah membuat beberapa anak Tuhan malas ke gereja dengan alasan ibadah online. Kemalasan rohani menjadi hal yang harus kita lawan & perangi dengan aktif dan sengaja.
Dijelaskan juga bahwa mempelai itu datang tengah malam ("noox") yang berarti saat pekerjaan berhenti, waktu kematian, masa kebodohan, dan kegelapan moral. Kita harus membuka mata dan menyadari bahwa kekeristenan bukan lagi ada untuk memerangi kejahatan, tetapi justru memerangi kebaikan yang bertentangan dengan kebenaran. Contoh yang paling riil adalah LGBT+Q yang terus meneriakkan kesetaraan dan hak mereka dengan mengatasnamakan "kasih." Yang menyedihkan adalah survey membuktikan bahwa pasangan LGBT+Q kebanyakan lebih rukun dan memiliki pengertian dibanding dengan pasangan normal.
Matius.25:12-13 (TB) Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. 13Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”
Apa respon Tuhan terhadap 5 gadis bodoh? "sesunggunya aku tidak mengenal kamu..." frase ini dituliskan dengan singkat dalam bahasa aslinya "Ou Eido" yang artinya tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan, menolak mengalami proses, menolak memperoleh pengetahuan. Seberapa banyak kebenaran yang Tuhan sudah singkapkan dalam kehidupan kita? Sudahkan kita melakukannya? Ini menjadi peringatan bagi kita untuk terus mefokuskan diri kita pada Tuhan dan kebenaranNya. Menyimpan FirmanNya di dalam hati dan melakukan perintahNya.
Hari ini, ubahlah cara doa kita, awali dengan ucapan syukur, sembah dan puji kebaikan dan kemurahanNya. Tanya Dia apa yang menjadi kerinduanNya untuk kita lakukan. Dengarkan suaranya dan lakukan perintahNya, jadilah seperti 5 gadis yang bijaksana. Ubahlah cara berpikir kita, akal budi kita. Miliki kepercayaan dan keyakinan yang benar, dan jangan lagi kuatir tentang kehidupan kita karena Dia adalah Allah yang mendengar setiap seru doa kita.
Pusatkan perhatian kita kepada Tuhan, dan letakkan Tuhan di posisi pertama dalam kehidupan kita, maka kita akan semakin mengerti kehendakNya dan mengenal pribadiNya, dan segala yang baik, yang berkenan, dan sempurna juga akan menjadi bagian dalam hidup kita.
Link Ibadah Victory Community Church: