Bacaan : Mazmur 18:7–15
Menyembah Allah yang besar dan mengasihi kehadiran-Nya yang menakjubkan
Daud menceritakanbetapa luar biasanya kehadiran Allah: ‘Lalu goyang dan goncanglah, dan dasar-dasar gunung gemetar dan goyang... Karena sinar di hadapan-Nya... Maka TUHAN mengguntur di langit, Yang Mahatinggi memperdengarkan suara-Nya’ (Ay.8,13,14).
Dalam mazmur ini, kita mengetahui kuasa dan murka Allah yang besar: ‘Mereka goncang karena Allah murka' (Ay.8). Murka Allah (walau tidak pernah membenci) adalah reaksi-Nya terhadap dosa.
Jika kita menyaksikan kasus perdagangan manusia, kekerasan pada anak, penyiksaan atau ketidakadilan tanpa sedikit pun kemarahan timbul di dalam diri kita, maka kita sedang gagal dalam mengasihi. Kegeraman terhadap apa yang jahat merupakan suatu unsur yang penting bagi kebaikan. Dalam mazmur ini, kita melihat murka Allah sebagai sisi lain dari kasih-Nya.
Namun, kitab mazmur ini adalah kitab di mana Daud mengungkapkan persahabatan intimnya dengan Allah. Dimulai dengan, ‘Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku’ (Ay.1). Daud tidak menyepelekan hubungan dengan Allah. Dia mengerti bahwa begitu terhormatnya dapat bergaul karib dengan Allah yang besar.
Mari berdoa : Tuhan, terimakasih karena aku bisa bergaul karib dengan-Mu, sang Pencipta alam semesta. Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku.