Bacaan Matius 15:10-39
Tetap mengikut Yesus
Penundaan tidak meniadakan janji-janji Allah. Tuhan tidak selalu mengubah situasi kita dengan segera. Sakit dan penderitaan akhirnya tidak akan dihapus sampai Yesus kembali. Kisah-kisah ini, serta pengalaman kita tentang mukjizat dan penyembuhan, adalah awal dari apa yang akan terjadi kemudian.
Kebaikan Allah dinyatakan di dalam Yesus. Sekali lagi, dalam bagian ini, kita melihat kebaikan Yesus yang luar biasa dan bagaimana menghadapi dosa, penyakit, dan penderitaan.
1. Terus perbarui pikiranmu
Yesus berkata bahwa masalah kita bukanlah tentang hal-hal yang dangkal, seperti apa yang kita makan (Ay.11). Makanan masuk dan keluar dari tubuhmu (Ay.17). Hal-hal yang membahayakanmu berasal dari dalam - 'apa yang keluar dari mulut dimulai dari dalam hati' (Ay.17). Masalah sebenarnya adalah dosa di dalam hati: 'Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu, hujat. Itulah yang “menajiskan” orang’ (Ay.19-20a).
Teguran kata-kata Yesus adalah bahwa sementara kita mungkin tidak melakukan pembunuhan atau perzinahan, kita semua jatuh pada rintangan pertama. Ciri pertama yang Yesus sebutkan adalah 'pikiran jahat'. Solusi bagi dosa kita bukanlah adat dari luar, seperti yang dikatakan oleh orang-orang Farisi. Hanya Tuhan yang dapat mengubah hati saya. Saya membutuhkan bantuan Roh Kudus untuk mengubah dan memurnikan saya.
2. Terus berdoa untuk penyembuhan
Ada beberapa hal yang lebih menyakitkan daripada melihat penderitaan anak-anakmu sendiri. Putri wanita Kanaan itu 'sangat menderita' (Ay.22). Ibu ini pasti telah berseru dalam hatinya, 'Berapa lama, ya Tuhan?' Tetapi, dia terus meminta kesembuhan dan menolak berkecil hati terhadap kenyataan bahwa Yesus sepertinya tidak menjawab permintaannya. 'Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku!” (Ay.25).
Yesus melihat bahwa dia memiliki 'iman yang besar' dan Dia menyembuhkan putrinya (Ay.28). Dia melanjutkan untuk menyembuhkan 'yang lumpuh, yang buta, yang timpang, yang bisu dan banyak lagi yang lain' (Ay.30).
3. Teruslah bertindak bagi orang yang lapar
Yesus tidak hanya menangani masalah penyakit (Ay.22 dan seterusnya), Dia juga sangat peduli tentang pederitaan yang disebabkan oleh kelaparan. Dia berkata, ‘Hatiku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar’ (Ay.32).
Yesus mampu melakukan banyak hal dengan begitu mudahnya. Dengan sedikit makanan yang diberikan kepadanya, Dia memberi makan orang banyak. Jika kamu memberi-Nya hidupmu dan sumber dayamu, sekecil apa pun itu bagimu, Tuhan mampu melipatgandakannya dan menggunakannya dengan sangat besar.
Jika Yesus sangat peduli akan kelaparan yang bersifat sementara, betapa Ia harus lebih peduli lagi terhadap ratusan juta orang di dunia saat ini yang menderita kelaparan dan kekurangan gizi. Sebagai pengikut Yesus, kita dipanggil untuk bertindak atas kepentingan mereka.
Tentunya semua orang akan menyetujui Yesus. Tetapi tidak. Orang-orang Farisi tersinggung (Ay.12) ketika mereka mendengarnya. Jika Yesus bahkan menyinggung orang dengan apa yang dikatakannya, jangan heran jika beberapa orang tersinggung dengan apa yang kamu katakan dalam nama-Nya.
Mari kita berdoa :
Tuhan, berikan aku belas kasih-Mu agar aku dapat mengasihi orang-orang yang menderita. Datanglah, Roh Kudus.