Bacaan: Lukas 9: 51 – 62
Yesus berkata kepadanya, “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” (Lukas 9:62)
Kyle Idleman, dalam bukunya Not a Fan, membedakan antara penggemar dan pengikut dalam relasinya dengan Yesus. Penggemar didefinisikan sebagai pengagum yang bersemangat. Mereka ingin dekat dengan Yesus untuk mendapatkan keuntungan, tetapi tidak berkomitmen untuk mengikuti-Nya. Sementara itu, pengikut adalah mereka yang berkomitmen mengikuti Yesus dan berjalan bersama-Nya dengan sepenuh hati, meskipun jalan yang ditempuh tidak selalu mudah. Pengikut adalah orang-orang yang telah mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan kemudian meresponsnya dengan mempersembahkan diri sebagai persembahan yang hidup dan berkenan bagi Tuhan.
Yesus meminta kesungguhan dari setiap orang yang ingin mengikuti-Nya. Metafora “membajak” tentu tidak asing bagi para pendengar-Nya. Tanah Palestina bukanlah tanah yang datar dan mudah dibajak. Oleh sebab itu, jika seorang petani menoleh ke belakang saat membajak, ia akan gagal. Tanah bajakannya tidak akan sempurna, dan garis tanamnya pun tidak akan lurus. Menoleh ke belakang merupakan tanda ketidakseriusan dalam mengikuti dan menempuh jalan kehidupan yang diinginkan Yesus.
Yesus tidak memaksa siapa pun untuk mengikuti-Nya. Namun, jika kita telah memutuskan untuk mengikuti-Nya, kita harus melakukannya dengan setia. Kita harus terus melangkah maju bersama Yesus. Apakah kita sudah sungguh-sungguh menjadi pengikut Yesus yang setia atau hanya sekadar penggemar-Nya?
DOA:
Tuhan, mampukan kami menjadi pengikut-Mu yang setia sehingga kami tidak sekedar menjadi penggemar-Mu dalam hidup ini. Amin.