Kita harus menyadari bahwa kita hidup di era instant, hal ini dapat kita ketahui dari penjualan buku-buku best seller yang kebanyakan atau rata-rata menawarkan ‘cara cepat …’. - cara cepat menjadi kaya, cara cepat menjadi kurus, cari cepat mencari jodoh, dan cara cepat cara cepat yang lainnya. Tetapi tidak demikian cara Tuhan bekerja. Hidup dan kehidupan kita tidak se-instan yang kita harapkan dan inginkan.
Tidak hanya itu, generasi kita juga terbiasa dengan teknologi dan bagaimana teknologi selalu memberikan update untuk apapun yang kita lakukan, contohnya ketika kita memesan makanan melalui aplikasi gofood, grabfood, apapun itu; maka teknologi akan memberikan notifikasi untuk setiap progress perjalanan pemesanan kita – “kitchen menerima pesan anda”, “makanan anda sedang disiapkan”, “driver menuju ke restoran”, dan seterusnya hingga pesanan itu sampai di depan pintu kita. Tidak ada yang salah dengan teknologi dan bagaimana teknologi memberikan kemudahan-kemudahan bagi kita, tetapi kita perlu tahu bahwa kehidupan tidak selalu memberikan notifikasi-notifikasi, dan kehidupan tidak selalu semudah atau selurus yang kita harapkan. Progress kehidupan kita tidak selalu naik dan berkembang atau sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Konsep progress kita dan konsep progress Tuhan seringkali bertolak belakang.
Inilah hal-hal yang akan kita pelajari; bagaimana dan apa yang kita perlu ketahui mengenai proses pembentukan Tuhan. Kita Akan belajar dan mamahami bahwa kehidupa kekristenan adalah kehidupan yang penuh dengan latihan iman. Tuhan melatih kita untuk percaya bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Sangatlah mudah untuk Tuhan mengubah keadaan kita, memberkati, menyembuhkan, mempromosi, dan membuat terobosan. Tetapi Tuhan ingin mempersiapkan hati kita terlebih dahulu.
Seperti bangsa Israel contohnya, mudah bagi Tuhan untuk mengeluarkan Bangsa Israel dari Mesir, tetapi untuk mengeluarkan pola pikir Mesir dari Bangsa Israel, memakan waktu 40 tahun. Kita akan belajar dari kisah Yusuf, pakar menyatakan bahwa dia mendapatkan mimpi dari Tuhan ketika dia masih berusia kurang lebih 17 tahun dan dia baru menjadi penguasa Mesir ketika dia berusia kurang lebih 30 tahun, ini artinya ada 13 tahun proses pembentukan Tuhan yang diizinkan Tuhan dan dialami Yusuf hingga mimpinya menjadi kenyataan.
Yang Tuhan lakukan dengan Yusuf adalah mempersiapkan karakter Kristus dalam kehidupannya. Karakter penting, karena karakter adalah pondasi, dimana segala sesuatu yang lainnya akan dibangun diatasnya. Karakter yang baik akan menghasilkan bangunan yang kuat, yang tidak terombang-ombing. Tanpa karakter yang baik, bahkan pemberian yang baik dari Tuhan justru dapat merusak kehidupan kita. Dari pelajaran Yusuf, kita belajar minimal ada tiga proses yang setiap dari kita pasti alami:
PROSES DARI KEKURANGAN, KELEMAHAN, KEGAGALAN, DAN KESALAHAN MENUJU KEBIJAKSANAAN
Kejadian 37:5-11 5Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya. 6Karena katanya kepada mereka: ”Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: 6Karena katanya kepada mereka: ”Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: 7Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu.” 8Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: ”Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?” Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu. 9Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: ”Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku.” 10Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: ”Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?” 11 Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
Salah satu kesalahan yang Yusuf lakukan sebelum dia menjalani proses Tuhan adalah dia ‘memamerkan’ mimpi itu kepada saudara-saudaranya. Tidak dapat dipungkiri bahwa memang Yusuf adalah anak yang diistimewakan oleh ayahnya, tetapi dengan menceritakan mimpinya kepada saudara-saudara dan orangtuanya, hal tersebut membuat dia semakin dibenci. Sama halnya dengan kita, ketika kita mendapat janji Tuhan seringkali kita akan bercerita kepada orang-orang, kalau kita tidak berhati-hati maka benih kesombongan dapat tumbuh di dalam hati kita.
Kejadian 50:20 Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Namun 13 tahun kemudian, ketika Yusuf menjadi penguasa Mesir, setelah melewati pembentukan Tuhan, dia menjadi Yusuf yang memiliki karakter Kristus. Seringkali janji Tuhan belum tergenapi, bukan karena Tuhan tidak ingin untuk menggenapinya, tetapi Tuhan sedang mempersiapkan hati kita. mempersiapkan hati yang benar, mempersiapkan karakter Kristus dalam diri kita.
PROSES DARI GODAAN MENUJU KEPADA KEMENANGAN
Kejadian 39:7-8 7Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: ”Marilah tidur dengan aku.” 8Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: ”Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,
Ketika mendapatkan tawaran duniawi, nafsu manusia, harta yang bisa saja dinikmatinya kalau dia mau menerima tawaran istri Potifar, Yusuf memilih untuk lari menjauh, Yusuf memiliki rasa takut akan Tuhan yang membuatnya teruji, membuatnya melewati godaan dengan kemenangan. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk Yusuf, tetapi dengan roh takut akan Tuhan, dia melewati semuanya dan mendapatkan kemenangan.
Ketahuilah "Coram Deo" atau kesadaran bahwa Tuhan melihat kita dalam segala kondisi. CCTV Allah 24 jam bagi kita. Kalau kita berjalan dalam kebenaran maka hal ini seharusnya tidak membuat kita takut, justru memberi jaminan bahwa Allah menjaga jalan anak-anakNya. Kita tidak perlu takut Tuhan mencari-cari kesalahan kita, tetapi kita dapat tenang bahwa Allah siap menopang kaki kita ketika kita terpeleset. Tangan kasihNya menjaga kita dan mata kasihNya memperhatikan kita.
'Biarkan setiap orang Kristen berjalan bersama Tuhan ketika dia bekerja pada panggilannya, dan bertindak dalam pekerjaannya dengan mata kepada Allah bertindak seperi di bawah mata Tuhan'
-Cotton Mather-
Mata Tuhan tertuju kepada kita, artinya setiap permasalahan yang kita alami, proses hidup yang kita jalani, tidak luput dari pengawasannya, proses pembentukan ini akan terus Tuhan izinkan hingga Tuhan menemukan apa yang dikehendakiNya dalam kita, yaitu keserupaan dengan Kristus.
PROSES DARI TITIK TERENDAH MENUJU RANCANGANNYA
Setelah Yusuf memilih untuk lari dari dosa, ketika Yusuf memilih untuk melakukan yang benar. Penjara menjadi tempat selanjutnya. Sama dengan kehidupan kita, ketika kita memilih untuk hidup benar, bukankah seringkali kita justru dijauhi teman kita. Bukankah seringkali kita harus menghadapi kebencian-kebencian. Sadarilah bahwa hal ini adalah wajar.
Ketika Yusuf melewati proses penjara, ketika dia mengartikan mimpi juru minum dan juru roti, ketika arti mimpi itu terjadi sesuai apa yang Yusuf katakan, Yusuf yang awalnya mengharapkan pertolongan juru minum malahan dilupakan. Tetapi tepat pada waktu dan caraNya, Yusuf diangkat menjadi penguasa Mesir. Dia dipercaya oleh Firaun dan petingginya untuk mengatus Mesir. Proses pembentukan Tuhan terkadang membuat kita merasa bahwa kita pada titik terendah kita tetapi kita harus percaya bahwa Tuhan tahu, dan pada akhirnya semuanya akan baik-baik saja. Justru titik terrendah adalah tanda-tanda bahwa kita segera menerima penggenapan janjiNya.
Proses pembentukan Tuhan membuat kita menjadi semakin serupa dengan Tuhan Yesus. Dan cara Tuhan membentuk kita adalah melalui kebiasaan kita sehari-hari. Latihlah kebiasaan-kebiasaan yang baik untuk memperkuat roh kita, membaca firman Tuhan, menyembah, melekatlah kepada Tuhan, dan izinkan Roh Kudus untuk menuntun kita dalam kebenaranNya. Ingatlah bahwa tujuan akhir Tuhan adalah mengembalikan kita kepada rancanganNya semula, yaitu serupa dengan pribadiNya.
Link Ibadah Victory Community Church: