“Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.” (2 Tesalonika 2:15)
Ayat Bacaan: 2 Tesalonika 2:15
Sebelum WhatsApp ada, saya membiasakan diri membeli memo kecil yang fungsinya bisa digunakan untuk mencatat pesan-pesan singkat. Memo kecil itu saya tempelkan di depan pintu kamar, lengkap dengan pulpen yang saya tempelkan juga dengan tali yang menggantung. Jadi, jika setiap kali ada teman atau keluarga yang kebetulan mencari dan mendapati saya sedang tidak ada di tempat, mereka bisa dengan mudah meninggalkan pesan di memo tersebut. Budaya itulah yang saya kenalkan pada teman dan keluarga saya, selain tentunya ada hal lain yang bersifat lisan tentang kebiasan positif dan nilai-nilai hidup yang saya anut, yang belum sempat saya tuliskan ke dalam buku catatan, yang mana kelak mereka bisa baca sewaktu-waktu setelah saya meninggal dunia.
Dalam Kekristenan, ajaran yang diwariskan pada kita hari ini ternyata juga bukan hanya ajaran tertulis yaitu Alkitab saja. Namun, ada juga ajaran lisannya, yang seharusnya kita tetap pegang sampai hari ini (ay.15). Dalam KJV, ayat 15 tertulis demikian, “Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle.” Jelas sekali yang diterjemahkan oleh LAI tentang ajaran lisan itu sebenarnya ialah tradisi. Tradisi ini rupanya sudah ada, dipegang bahkan dihidupi oleh Paulus, yang kemudian dihimbau olehnya melalui suratnya untuk tetap diteruskan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan ajaran tertulis (Alkitab). Pertanyaannya: apakah kita sudah memahami apa saja tradisi atau ajaran lisan yang dimaksudkan tersebut? Apakah selama ini kita sudah menyelidikinya dengan penuh perhatian?
Tidak lengkap jika kita hanya berpegang pada Alkitab saja karena memang ada ajaran lisan/tradisi Kristen yang semestinya perlu kita ketahui, pegang dan hidupi terus-menerus. Jika sebagian kita belum pernah tahu tentang ajaran lisan tersebut, kita bisa berdoa pada Allah supaya Dia semakin menuntun kita untuk menemukannya terlebih dulu, entah bagaimanapun caranya sebelum kita lebih jauh menghidupinya. Allah sudah memilih kita untuk diselamatkan dalam Roh dan menguduskan kita dalam kebenaran yang kita percayai. Jadi, mari kita terus berpegang pada ajaran lisan dan tertulis yang pernah ada dan masih terus diwariskan sampai hari ini. YDS
AJARAN YANG DIWARISKAN DALAM KEKRISTENAN ADA 2 MACAM. JADI JIKA KITA HANYA MEMPELAJARI ALKITAB SAJA, ITU TIDAKLAH CUKUP