2 Korintus 11:14-15 (TB) 14Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. 15Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.
Secara sederhana, kita mengerti bahwa arti kata menyamar itu sama dengan menyerupai, berpura-pura, mirip. Rasul Paulus dengan terbuka dan jelas memperingatkan kepada jemaat Korintus untuk berhati-hati karena tidak hanya Iblis menyamar sebagai malaikat Terang, tetapi pelayan-pelayannya pun juga menyamar menjadi pelayan kebenaran.
Yang berbahaya dari suatu penyamaran adalah, sulit bagi kita untuk mengetahui penyamaran si jahat. Bahkan Tuhan Yesus memperingatkan adanya serigala berbulu domba di tengah-tengah kita. Sikapnya yang menyerupai domba dan berkumpul bersama domba membuatnya sulit untuk disadari.
Kita harus mewaspadai orang yang mengaku sebagai pelayan Tuhan yang melakukan ritual-ritual di luar kelaziman, karena bisa jadi merekalah pelayan iblis yang menyamar sebagai pelayan kebenaran. Jangan takut untuk mempertanyakan orang yang merasa paling benar. Orang yang memaksakan suatu pemahaman dan tidak mau diganggu gugat.
Ada dua hal yang perlu kita maknai dengan benar: "KEBENARAN MUTLAK" & "PENAFSIRAN." Kebenaran mutlak merupakan kebenaran yang tidak dapat diganggu gugat, sedangkan penafsiran merupakan penjelasan seseorang terhadap kebenaran yang ada, penafsiran dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, dan penafsiran tidak dapat dijadikan sebagai kebenaran mutlak.
Inilah yang harus kita waspadai. Berhati-hatilah dengan penyamaran. Jangan percaya dengan orang yang mengaku malaikat padahal bersikap sangat jahat, yang mengaku anak Tuhan, hamba Tuhan, tetapi sikap dan moralnya sangat buruk. Ini adalah bentuk kepura-puraan.
Itulah sebabnya kita perlu menjunjung tinggi keterbukaan dan kejujuran. Dengan keterbukaan dan kejujuran sebenarnya kita sedang saling mengasah satu dengan yang lain.
Penyamaran dapat dilakukan seseorang dengan cara pujian yang berlebihan dan keengganan untuk menegur ketika kita berbuat salah. Bukankah dalam hidup ini kita masih membutuhkan nasihat dan peringatan dari orang-orang yang mengasihi kita.
Bahkan jangan-jangan oknum-oknum penyamar tersebut sengaja memuji anda berlebihan dan bahkan tidak menegur kesalahan anda karena mereka menantikan kejatuhan anda.
Bahkan, jangan sampai kita terkecoh dengan mujizat dan keajaiban yang dilakukan oleh orang-orang tertentu. Kita perlu menguji segala sesuatu. Bahkan di level tertentu penyesatan dan penyesat-penyesat ini menggunakan nama "Yesus" -- Mari kita perhatikan 2 Tesalonika 2:
2 Tesalonika 2:1-12 (TB) Kedurhakaan sebelum kedatangan Tuhan 1Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara, 2supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba. 3Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, 4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah. 5Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu? 6Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya. 7Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, 8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali. 9Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, 10dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. 11Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, 12supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
Sangat jelas dituliskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika bahwa pekerjaan iblis disertai dengan rupa-rupa tipu daya muslihat palsu, tanda-tanda palsu, dan perbuatan ajaib palsu. Ayat 9, versi NIV, jelas mengartiakn itu dengan kata "counterfeit miracles" yang secara harafiah berarti mujizat palsu.
Namun kita tidak perlu takut karena Firman Tuhan juga telah memberikan kunci untuk melawan hal ini, dan kunci itu adalah "KEBENARAN." Tidak hanya kita harus menerima kebenaran, kita juga perlu mengasihi kebenaran. Karena hanya kebenaranlah yang dapat melindungi kita dari penipuan dan penyesatan seperti ini. Artinya hanya FIRMAN TUHAN-lah yang seharusnya menjadi dasar dan tumpuan perjalanan pribadi kita bersama Tuhan Yesus Kristus. Baca dan pelajarilah Firman Tuhan dengan serius dan benar. Jangan menggunakan pola pikiran manusia.
Jangan sibuk dengan tanda-tanda dan mujizat. Jangan hanya sibuk dengan keajaiban yang seseorang dapat lakukan.