Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. (Yohanes 1:18)
Ayat Bacaan: Yohanes 1:1-18
Dahulu saya seringkali disalahpahami oleh orang yang di luar iman kita tentang kata “anak Allah,” banyak orang yang mengira bahwa kita mempercayai Allah yang memiliki anak. Anggapan seperti itu membuat saya terkejut, apakah benar Allah memiliki anak sehingga timbul pertanyaan dalam hati saya, apakah benar saya beriman kepada Allah yang beranak dan itulah yang menjadikan saya mengalami gejolak pada iman saya dikarenakan saya belum menemukan jawaban atas kesalahpahaman itu. Jika memang benar demikian bahwa Allah itu beranak tentunya saya mempercayai Allah yang salah, sebab Allah memiliki istri sehingga Ia dapat beranak. Namun pada akhirnya Tuhan menjawab apa yang saya pikirkan, sehingga saya mengerti makna tentang anak Allah.
Sebagai orang Kristen penting sekali untuk kita mengerti tentang makna kata “Anak Allah” yang secara khusus ditujukan pada Tuhan dan Junjungan Agung kita Yesus Kristus, sebab Rasul Yohanes dalam Injilnya menuliskan Anak Tunggal Allah ini tidak lain dan tak bukan merujuk pada diri gurunya. Anak Allah bukanlah diartikan secara harafiah bahwa Allah itu memiliki istri dan kemudian mempunyai anak seperti pemikiran mitos Yunani tentang Dewa Zeus, melainkan dalam bentuk alegoris yang dimaknai secara teologis bukan biologis. Anak yang disebutkan oleh sang rasul ini merupakan personifikasi dari Firman-Nya yang tunggal serta satu-satunya sehingga maksud dari ayat 18 ialah tentang penyataan diri Allah melalui Firman-Nya. Anak atau Firman ini berada pada pangkuan hadirat Bapa seolah seperti seorang Anak yang memiliki kedekatan dalam hubungan antar keduanya. Dan keberadaan Anak pada hadirat Bapa ini tidak berada di luar diri Allah, tetapi berada tinggal di dalam diri Allah, sehingga Firman yang terkandung di dalam diri Allah ini keluar untuk menyatakan diri Allah dan dapat dikatakan diperanakkan dari Sang Bapa – al-maulud min al-Abi seolah seperti seorang anak yang lahir, dengan demikian tuduhan yang dilontarkan sungguh tidak tepat pada sasaran.
Sungguh mengucap syukur bahwa Roh Kudus telah memberikan pengertian kepada kita tentang isi Kitab Suci. Percayakah kita akan Allah yang kita sembah? Dia-lah satu-satunya Allah yang benar. KJ
PEMIKIRAN YANG SANGAT PRIMITIF SEKALI BILAMANA ALLAH DIPAHAMI BERANAK DAN IMAN KRISTEN YAKIN BAHWA ALLAH TIDAK BERANAK