“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”

Amsal 3:5

Percaya berarti bersandar secara fisik pada sesuatu sebagai penopang atau bergantung pada pertolongan dan perlindungan dari seseorang. Dalam diri yang percaya terdapat kepasrahan dan penyerahan diri.

Percayalah kepada TUHAN ALLAH dengan segenap hati berarti pikiran, perasaan dan perbuatan kita harus konsisten berserah mempercayakan diri sepenuhnya kepada- TUHAN dengan tidak bersandar pada pengertian sendiri melainkan bergantung penuh pada hikmat-Nya. Sebagai manusia seringkali kita terjebak pada mengandalkan diri sendiri.

Mengutamakan diri sendiri berarti menjadi ALLAH atas diri sendiri. Namun Ketika kita mengandalkan diri sendiri, maka kita terjebak pada pemuliaan diri sendiri. Padahal bila kita mengandalkan TUHAN ALLAH dan percaya kepada-Nya maka kita pasti akan memuliakan-Nya dalam segala situasi dan kondisi hidup.

Setiap orang yang  mengandalkan diri sendiri mudah goyah, frustasi bahkan menyalahkan diri sendiri, keadaaan dan orang lain. Berbeda ketika kita mengandalkan TUHAN maka selalu ada pertolongan dan penghiburan dalam karya Roh Kudus sehingga kita tetap bersyukur dalam segala keadaan. Kalau Kita percaya kepada TUHAN dengan selalu menjalin hubungan dengan-Nya maka percayalah TUHAN tahu yang terbaik untuk kita. Semakin kita percaya dan menyerahkan hidup ini kepada- Nya maka hidup kita akan semaikin berkenan kepada-Nya. Marilah kita terus mewariskan kepercayaan kepada TUHAN yang hidup san penuh kuasa kepada anak-anak kita.

Tuhan Memberkati

Renungan Harian Sinode GMIT