Reborn
  
PERTANYAAN NO 10 : "Diciptakan Menurut Gambar-Nya"
5 min baca

Bagaimana Allah menciptakan manusia?

JAWABAN:
Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan, menurut gambar-Nya, dalam pengetahuan, kebenaran dan kekudusan, untuk berkuasa atas ciptaan-ciptaan lainnya.

AYAT DASAR
Kej 1:26-28 ; Kol 3:10 ; Efesus 4:24

PENDAHULUAN
Kisah Penciptaan manusia di dalam Alkitab berbeda dengan kisah penciptaan manusia di Enuma Elish Babilon, atau Epic Gilgamesh Sumeria, dan kisah penciptaan Mesir. Sebab, kisah-kisah penciptaan yang ditulis oleh Babilon, Sumeria, atau Mesir menjelaskan bahwa manusia tidak se-derajat. Sebab kisah-kisah penciptaan tersebut hendak memberi legitimasi kepada raja, yang menganggap bahwa mereka adalah keturunan dewa yang berhak untuk memimpin rakyat. Sedangkan rakyat jelata, berbeda kualitas kemanusiaan dengan raja. Alkitab tidak mengajarkan seperti demikian. Sebab Alkitab mengajarkan bahwa semua manusia itu se-derajat, sekalipun ada yang berkedudukan sebagai raja, ia tetap manusia biasa yang memiliki kedudukan sama dengan manusia lainnya di hadapan Allah. Selain itu kisah Penciptaan di Alkitab menjelaskan bahwa manusia hanyalah ciptaan, berasal dari debu, sebuah substansi yang tidak berharga. Tetapi menjadi berharga karena ditiupkan nafas Allah, sehingga tercipta makhluk yang segambar dengan Allah. Makhluk yang mewarisi sifat-sifat Allah yang dikomunikasikan.

Mengenai gender jelas, Allah hanya meciptakan dua jenis yaitu, laki-laki dan perempuan. Allah tidak pernah menciptakan manusia setengah laki-laki dan perempuan. Makna diambil dari tulang rusuk juga hendak menunjukkan bahwa wanita diambil dari laki-laki, dan memiliki status sebagai penolong. Kisah penciptaan di Alkitab jelas memberi penghargaan kepada wanita. Berbeda dengan pandangan filsuf Yunani yang menyatakan bahwa perempuan merupakan setengah laki-laki, karena memiliki intelektual setengahnya laki-laki. Tentu pandangan itu runtuh pada zaman ini, sebab itu bukanlah pengetahuan yang berasal dari Tuhan.

Alkitab mengajarkan bahwa Manusia diciptakan dengan Image of God atau dalam gambar dan rupa Allah. Artinya, manusia didalam perbedaan gender mereka yang dinyatakan jelas, mereka merepresentasikan gambar Allah yang utuh. Menurut Bapak Reformator John Calvin, Image Of God itu mencakup kekudusan dan kebenaran. Karena itu, ketika kita menjaga rancangan Tuhan atas gambar dan rupa manusia merupakan kesungguhan kita untuk menjaga kekudusan dan kebenaran. Di dalam dosa, manusia berusaha untuk mengacaukan rancangan dan gambar Tuhan dalam gender dan sifat manusia, karena itu kita sebagai anak-anak Allah kita perlu menjaga agar gambar dan rupa Allah bisa dinyatakan dengan baik.

APA PESAN UTAMA PENCIPTAAN MANUSIA
Pertama, manusia itu se-derajat. Tidak ada yang menjadi keturunan dewa.

Kedua, manusia adalah ciptaan, bukan pencipta! Diambil dari sesuatu yang tidak berharga, mejadi berharga karena Allah menghembuskan nafas ke dalam nya.

Ketiga, gambar rupa Allah memiliki makna bahwa kita manusia memiliki sifat-sifat Allah. Hanya karena dosa, sifat-sifat tersebut menjadi terdistorsi.

Keempat, kisah penciptaan manusia menjadi dasar sosial manusia. Di mana konsep pernikahan heteroseksual (laki-laki dan perempuan) adalah desain utama Allah di dalam meletakkan keluarga sebagai unit terkecil masyarakat.

Kelima, dari kisah penciptaan di Alkitab menjelaskan bahwa perempuan memiliki kualitas kemanusian seperti intelektual yang sama dengan pria. Alkitab tidak pernah merendahkan perempuan, seperti menganggapnya sebagai “laki-laki yang tidak jadi.”

PERTANYAAN REFLEKSI
Kepada Bapak Ibu:
Pada Kejadian 1:27, prinsip apa yang saat ini Bapak Ibu mendidik anak-anak laki menjadi maskulin dan anak perempuan menjadi feminim didasarkan?

Kepada Anak:
Apakah baik menurutmu jika kamu bermain game (misalnya PUBG) kamu menggunakan avatar (karakter) yang berlawanan dengan gendermu? Misal yang laki-laki menyamar menjadi perempuan, sebaliknya yang perempuan ketika bermain menggunakan avatar laki-laki?

Kepada Remaja & Pemuda:
Berkenaan dengan fenomena pergerakan dunia yang menanggapi gerakan LGBT, yang menuntut diakui persamaan derajat mereka meskipun banyak yang menentang gerakan ini karena tidak sesuai dengan Alkitab. Sehubungan dengan itu, apakah menurutmu esensi perempuan dan laki-laki ditentukan dari “yang tampak” misal berdasar kromosom (biologis) atau dari “yang tidak tampak” yaitu jiwa? (jawab: harus didasarkan dan ditentukan dari kromosom. Sebab Allah mendesain genetik manusia sudah tepat. Tidak ada varian (kromosom x,y) yang setengah. Selalu terbagi laki-laki dan perempuan. Jadi tidak ditentukan dari “jiwa” laki-laki atau perempuan. Sebab “roh” itu genderless, sebab itu di surga tidak kawin dan dikawinkan).

Kepada Dewasa Muda:
Apa yang membedakan antara pengajaran sekuler mengenai “pria” dan “wanita” dengan pengajaran Alkitab?

Kepada Semuanya:
1. Berdasarkan konteks Kejadian 1:26-28 yaitu manusia diciptakan untuk berhubungan dengan ciptaan yang lain sebagai sesama manusia ciptaan Allah. Menurut saudara bagaimana cara manusia berhubungan sebagai sesama manusia?

2. Berdasarkan Kolose 3:10 dan Efesus 4:24, yang berbicara tentang identitas manusia baru, maka jelaskan apakah ada dalam kehidupan kita, masih “memetakan” orang-orang di sekeliling kita” dalam derajat yang berbeda? Atau adakah pemikiran di dalam kita yang merasa bahwa diri kita adalah yang paling unggul di antara orang lain?

3. Dan di Kejadian 1:28, mengapa Allah menghendaki manusia beranak cucu dan bertambah banyak memenuhi bumi?

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
Bagikan Artikel Ini