Reborn
  
MENGHADAPI BADAI HIDUP (2)
Dipublikasikan pada 05 Maret 2023
3 min baca

Matius 8:23–9:13

Percayalah pada Yesus sang Juruselamat

Terkadang badai dalam kehidupan kita muncul tanpa peringatan. Yesus berada di perahu bersama murid-murid-Nya dan Ia sedang tidur ketika ‘tanpa peringatan, sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang’ (8:24).

Ternyata, para murid sudah terbiasa dengan badai di Laut Galilea; Badai tersebut dikenal karena badai kilat mendadak, menggerakkan air menjadi gelombang dua puluh kaki. Namun, badai ini pastinya sangat serius karena para murid membangunkan Yesus dan berkata, 'Kita akan tenggelam!' (Ay.25).

Selama badai kehidupan,wajar jikalau kita panik (pastinya,saya juga). Terkadang tampak bahwa Yesus sedang 'tidur' (Ay.24). Dia tampaknya tidak melakukan apa-apa terhadap masalah kita. Untungnya, kita semua dapat berseru, seperti yang mereka lakukan, ‘Tuhan, selamatkanlah kami!’ (Ay.25).

Respon alami terhadap badai adalah keraguan dan ketakutan. Yesus memberi tahu mereka bahwa tanggapan terhadap badai seharusnya adalah kepercayaan ('Anda yang kurang percaya', Ay.26a) dan bahwa Anda tidak perlu takut ('Mengapa Anda begitu takut?' (Ay.26a). Yesus cukup mampu menenangkan badai dan itulah yang Dia lakukan. Bahkan di tengah badai seperti pandemi global Pilih Iman daripada Rasa Takut

Setelah menunjukkan kuasa-Nya terhadap elemen-elemen ('Bahkan angin dan ombak patuh terhadap-Nya!' Ay.27), Dia melanjutkan untuk menunjukkan kuasa-Nya atas kekuatan jahat dengan membebaskan kedua orang yang kerasukan setan (Ay.28–34). Yesus jauh lebih peduli tentang orang-orang ketimbang harta benda, tidak seperti orang-orang yang memohon kepada-Nya supaya Ia meninggalkan wilayah mereka (Ay.34).

Yesus melanjutkan dengan menekankan bahwa pengampunan lebih penting daripada penyembuhan. Tetapi, penyembuhan bukanlah hal yang tidak penting. Yesus melakukan keduanya. Dia menunjukkan kekuatan-Nya atas penyakit dan cacat tubuh dengan menyembuhkan orang lumpuh (9:1-2). 'Orang banyak terpesona, takjub dan senang karena Allah telah memberikan kuasa kepada Yesus melakukan perbuatan-perbuatan besar' (Ay.8).

Di tengah badai ada saat-saat tenang. Perjalanan hari ini berakhir dengan momen dimana Yesus memanggil Matius untuk mengikutinya. Yesus diundang untuk makan malam di rumah Matius.

Orang-orang Farisi terkejut melihat Yesus makan bersama dengan 'pemungut cukai dan orang berdosa' (Ay.10) dan berkata, ‘Contoh seperti apakah ini dari Gurumu, bersikap nyaman dengan penjahat dan penipu?’ (Ay.11).

'Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah firman ini: 'Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan', karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”'(Ay.12-13).

Kemurahan Tuhan adalah kebaikan dan pengampunan terhadap orang-orang yang seharusnya tidak layak mendapatkannya. Hari ini, terimalah dan nikmati rahmat-Nya sendiri dan kemudian berbelas kasihlah kepada orang lain.

Mari kita berdoa :

Tuhan, terima kasih bahwa dalam semua badai kehidupan, saya dapat berseru, 'Tuhan, selamatkan kami.' Bantulah saya untuk mempercayai Engkau dan tidak gentar.

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
2 Orang Membaca