Bacaan : Ayub 35:1–37:24
5. Hindari Omong Kosong
Serangan verbal Elihu berlanjut dengan campuran tipuan dan setengah kebenarannya. Dia berkata, ‘Sungguh bukan dusta perkataanku' (36:4). Sebenarnya iya... Dia menyarankan bahwa dosa-dosa kita tidak mempengaruhi Tuhan (35:6). Sebenarnya, dosa-dosa kita memang berpengaruh pada Allah seperti yang kita lihat degan jelas pada salib Kristus.
Ironisnya, dia mengatakan sesuatu tentang Ayub yang, meski yang dia katakan tidak benar tentang Ayub, sebenarnya perkataannya berlaku untuk dirinya sendiri. Dia berkata, 'Jadi, Ayub membuka mulutnya dengan pembicaraan kosong; tanpa pengetahuan, ia melebih-lebihkan kata-kata'(Ay.16). (‘Ayub, engkau berbicara omong kosong belaka - omong kosong tanpa henti!’ Ay.16). Ini adalah deskripsi yang paling tepat dari perkataan Elihu sendiri. Kata-kata yang diucapkan oleh Elihu adalah kata-kata atau pembicaraan kosong tanpa pengetahuan. Elihu 'melebih-lebihkan kata-kata', mengkritik Ayub.
Kenyataan bahwa kita semua ternyata mampu berbicara omong kosong bukan berarti kita harus diam. Sebaliknya, kita harus menyadari potensi besar bahwa setiap manusia harus mempengaruhi kehidupan orang lain melalui apa yang diperkatakan. Anda mungkin tidak memiliki kekuatan yang berasal dari uang, ketenaran, atau posisi, tetapi Anda memiliki kekuatan dan potensi yang datang dari kemampuan untuk berkomunikasi dengan kata-kata.
6. Latihan menerapkan perkataan Tuhan.
Elihu mengatakan sejumlah hal dalam petikan ini tentang kata-kata Tuhan (37:4–13). Syukurlah, Tuhan akan berbicara sendiri. Betapa melegakkan! Kita telah memiliki bagian demi bagian tentang kenyamanan yang salah dan kata-kata kosong. Kita hidup di dunia seperti ini. Sungguh melegakan ketika Tuhan berbicara. Kata-kata Tuhan itu seperti manna dari surge dan air di padang pasir.
Tuhan, semoga kata-kata yang aku ucapkan hari ini dibimbing oleh Roh Kudus. Letakkan penjaga pada bibir dan lidahku. Terima kasih karena Engkau berbicara kepadaku dan bahwa perkataan-Mu begitu kuat dan mengubahkan hidup. Bantu aku untuk mendengar perkataan-Mu, memperkatakannya, dan mempraktikkannya.