Reborn
  
Walk with God (3)
Dipublikasikan pada 13 Februari 2023
2 min baca

Kejadian 4:17–6:22

Berjalan dalam hubungan dengan Tuhan

Manusia adalah puncak ciptaan Tuhan. Tuhan menciptakan kita untuk berjalan di dalam hubungan dengan-Nya. ‘Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah, laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama “manusia” kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan' (5:1-2, TB).

Namun, sayangnya manusia melakukan kejahatan: 'Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya' (6:5–6, TB).

Kejahatan dimulai dalam pemikiran dan imajinasi kita - yaitu, di dalam hati kita. Ini adalah seperti 'sampah yang masuk, maka sampah jugalah yang keluar'. Kita perlu memperhatikan bukan hanya tindakan kita tetapi juga pikiran, sikap, motivasi hidup, dan imajinasi kita.

Di tengah-tengah penyimpangan dan kejahatan, masih mungkin untuk menjadi berbeda dan membuat perbedaan. Henokh dan Nuh adalah contoh dari mereka yang tidak pergi bersama orang banyak tetapi 'berjalan bersama Tuhan'.

Tampaknya bahwa 'setelah kelahiran Metusalah' (5:22), Henokh berjalan setia dengan Allah selama sisa hidupnya. Ada sesuatu yang sangat kuat, menakjubkan, dan hampir ajaib ketika melihat kelahiran anak-anak kita sendiri. Salah satu teman dekat saya menjadi seorang Kristen karena mengalami kelahiran anak pertamanya.

‘Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah '(v.24, TB).

Nuh juga berjalan bersama Tuhan. Ia menemukan 'kasih karunia di mata Tuhan' (Ay.8, TB). Terlepas dari semua kejahatan yang terjadi di sekitarnya, 'Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela diantara orang-orang sesamanya' (6:9, TB). Nuh mempercayai Tuhan dan membangun sebuah bahtera, meski saat itu tidak hujan dan tidak ada air yang terlihat. Nuh melakukan persis apa yang Tuhan perintahkan kepadanya (Ay. 22).

Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
4 Orang Membaca